5 Fakta Pohon di Indonesia yang Perlu Kamu Tahu
Mungkin diantara kalian tidak banyak yang tahu mengenai adanya Hari Pohon Sedunia. Ya, Hari Pohon Sedunia atau World Tree Day jatuh setiap tanggal 21 November setiap tahunnya.
Lalu, mengapa harus ada Hari Pohon Sedunia? Ternyata peringatan Hari Pohon Sedunia bertujuan untuk mengingat dan menghormati jasa J Streling Morton, seorang pecinta alam dari Amerika Serikat. Morton dikenal gigih dalam mengkampanyekan Gerakan menanam pohon.
Tentu ada alasan di balik kegigihan Morton ini. Menurutnya, setiap makhluk hidup yang ada di bumi membutuhkan kontribusi pohon untuk bisa hidup. Apalagi dikutip dari World Economic Forum, pohon saat ini merupakan teknologi yang paling hemat biaya dan terbaik untuk penghilangan dan penyimpanan karbon.
Karena itu, menanam pohon sangat penting bagi kehidupan. Selain menghindari dan mengurangi emisi dengan cepat, penanaman pohon juga akan berpengaruh pada pembuangan dan penyimpanan karbon. Nantinya, hal ini pada akhirnya akan menstabilkan iklim yang berubah.
Selain itu, menanam pohon memberikan banyak sekali manfaat tambahan bagi planet kita yang tidak dapat dilakukan oleh strategi kredit karbon lainnya. Hutan yang sehat meningkatkan kualitas udara dan air, menyediakan habitat satwa liar, menstabilkan tanah, memberikan kesempatan untuk rekreasi, merangsang ekonomi lokal, dan banyak lagi.
Penelitian dengan jelas menunjukkan pentingnya pohon sebagai bagian dari pendekatan menyeluruh terhadap dekarbonisasi, namun restorasi hutan mendapatkan jumlah investasi yang paling sedikit.
Pohon adalah tumbuhan berkayu yang secara teratur memperbarui pertumbuhannya dan dapat hidup untuk waktu yang sangat lama. Pohon memiliki batang dan cabang yang mendukung daun. Di bawah tanah, pohon memiliki sistem akar yang bertindak sebagai jangkar dan menyimpan air dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.
Salah satu cara membedakan pohon dari tanaman lain adalah jaringan ligninnya yang tebal dan kaku, yang kita kenal sebagai kayu. Seperti yang kita ketahui, spesies pohon yang berbeda memiliki berbagai jenis kayu.
Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mengatakan, bahwa spesies tanaman bisa disebut pohon, jika tingginya mencapai 5 meter dengan kondisi pertumbuhan baik – untuk di negara berkembang, sementara di negara maju tingginya mencapai 7 meter.
Begitu juga Inventarisasi Hutan Nasional (IFN) mendefinisikan, pohon sebagai tanaman berkayu yang memiliki batang telanjang di pangkalnya dan dapat tumbuh hingga ketinggian lebih dari atau sama dengan 5m ketika mencapai kedewasaan.
Siklus hidup pohon berbeda pada tiap spesies, tetapi struktur dasar pohon tetap sama. Pohon merupakan tanaman yang memiliki akar udara, batang, daun dan bunga, serta bagian bawah tanah, akar. Seperti organisme hidup yang kompleks, pohon lahir, bernapas, tumbuh, dan berkembang biak jika kondisi dan keadaan memungkinkan, sebelum akhirnya mati.
Dalam botani, pohon dan tanaman berkayu lainnya dicirikan oleh pertumbuhan sekundernya, yang berarti lapisan jaringannya meluas dan batangnya semakin lebar. Pada dasarnya, pohon adalah tanaman yang tumbuh ke luar dan ke atas. Lebar ekstra memberi pohon kekuatan yang dibutuhkan batang dan akarnya untuk menopang dirinya sendiri.
Di bagian dalam pohon, ada jaringan tumbuhan yang disebut xilem, yang mengangkut air dan nutrisi dari tanah ke daun. Xilem terhubung ke semua bagian dari pohon untuk membentuk sistem berkelanjutan yang menjangkau seluruh tanaman dan memungkinkannya untuk hidup dan tumbuh. Xilem ini juga membantu pohon menumbuhkan bunga atau buah, yang berisi biji yang menyebar, yang mana memungkinkan pohon untuk berkembang biak.
Fakta-fakta Menarik dari Pohon
Pohon menjadi salah satu penopang kehidupan manusia. Tanpa pohon, bumi akan menjadi sangat panas. Berikut ini adalah fakta-fakta mengenai pohon:
- Ada 3 triliun pohon di dunia
Para peneliti lingkungan memprediksi jumlah pohon di seluruh dunia mencapai 3,04 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,30 triliun pohon berada di hutan tropis dan subtropic. Hal itu tertuang dalam artikel jurnal berjudul “Mapping Tree Density at a Global Scale” (2015).
Berdasarkan proyeksi kepadatan pohon, penelitian itu memperkirakan lebih dari 15 miliar pohon ditebang setiap tahunnya. Adapun keseluruhan jumlah pohon di dunia telah turun sekitar 46 persen sejak dimulainya peradaban manusia.
- Membuka 13,2 lapangan pekerjaan
Berdasarkan laporan International Labour Organization (ILO), terdapat 13,2 juta pekerjaan formal di dunia yang berkaitan dengan kehutanan seperti sektor mebel, pulp, hingga kertas. Hal ini menegaskan bahwa pepohonan di hutan juga telah berkontribusi pada penyedia lapangan kerja bagi manusia.
ILO juga memperkirakan hutan membuka lapangan kerja bagi 41 juta orang di sektor informal. Pekerjaan sektor informal ini berperan bagi masyarakat di negara-negara berkembang seperti di wilayah Amerika Latin dan Asia-Pasifik.
- Pohon menyelamatkan manusia perkotaan
Keberadaan pohon di perkotaan atau biasa disebut sebagai hutan kota (urban forest) sangat bermanfaat untuk mengurangi polusi udara. Pasalnya polusi udara di perkotaan memiliki dampak bagi kesehatan manusia.
Polusi bisa menyebabkan kematian dini akibat peradangan paru-paru hingga perubahan fungsi jantung. Dari penelitian yang dilakukan Departeman Agrikultur Amerika Serikat, hutan kota diperkirakan dapat menyelamatkaan 1-8 warga setiap tahun.
- Penyuplai kebutuhan oksigen
Oksigen dapat diperoleh salah satunya dari proses fotosintesis pohon. Hasil penelitian Departemen Ilmu Holtikultura NC State University AS menunjukkan 1 pohon besar dapat menyuplai kebutuhan oksigen untuk empat orang dalam sehari.
Sebagai perbandingan, Science Focus menyebut manusia mengonsumsi sekitar 740 kg oksigen tiap tahun. Dengan demikian, setidaknya dibutuhkan 7-8 pohon ara dewasa (Platanus occidentalis) yang menghasilkan 100 kg oksigen per tahun.
- Produk penunjang hidup
Pohon merupakan penunjang hidup bagi manusia. Betapa tidak, pohon mampu menghasilkan lebih dari 5.000 produk seperti buah-buahan, kopi, kacang-kacangan dan lain sebagainya. Selain itu, pohon juga menghasilkan produk tambahan diantaranya pembuat es krim, , permen karet, dan lain-lain.
Bahkan setiap tahun, setiap tahun manusia menggunakan produk kayu dan kertas setara dengan pohon setinggi 30 meter dan diater 45 meter.