Belajar dari Abdul Qohar, Petani Sukses Petani Pepaya Calina Beromzet 18 Juta per Bulan
Pertanian adalah salah satu sektor yang tetap menjadi tulang punggung ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia. Meskipun seringkali dianggap sebagai profesi yang kurang menguntungkan dan memiliki tantangan tersendiri, kisah Abdul Qohar, seorang petani pepaya Calina asal Lamongan, mampu menginspirasi banyak orang dengan kesuksesan dan inovasinya di dunia pertanian.
Abdul Qohar bisa meraup penghasilan puluhan juta rupiah setiap bulannya dari usaha pertanian pepaya Calina. Ia memutuskan beralih budidaya ke tanaman pepaya Calina di lahan kering dan tandus yang biasanya hanya ditanami tembakau atau jagung. Tak hanya itu kerja kerasnya bersama kelompok tani Godong Ijo Sejahtera, menjadikan Lamongan dikenal sebagai daerah penghasil buah Pepaya terbesar ketiga di Jawa Timur.
Perjalanan Abdul Qohar yang sukses sebagai petani
Abdul Qohar memiliki pandangan yang berbeda tentang pertanian, yaitu melihatnya sebagai peluang bisnis yang menjanjikan dari lahan kering yang ada. Ia mengawali usahanya tidak dengan mudah. Tak jarang Abdul Qohar mendapatkan olok-olokan, karena memutuskan menanam pepaya Calina di lahan yang kering dan gersang. Tak hanya itu, pemasaran pepaya yang belum jelas, membuat sebagian orang menganggap usaha Abdul Qohar adalah ide "gila".
Namun hal tersebut tidak menyurutkan Abdul Qohar. Ia merasa perlu melakukan inovasi agar bisa menghasilkan pendapatan yang lebih besar. Setelah melakukan penelitian dan konsultasi dengan para ahli pertanian, ia memutuskan untuk beralih ke budidaya pepaya Calina.
Pepaya Calina adalah varietas pepaya unggul yang memiliki buah besar, berat, dan memiliki rasa yang manis serta tahan lama. Pepaya Calina merupakan buah lokal asli Indonesia. Varietas ini hasil pemuliaan peneliti IPB. Pepaya ini banyak ditanam para petani di berbagai daerah di penjuru Indonesia karena berbagai keunggulannya dan tingginya permintaan pasar. Pepaya berukuran kecil dengan bobot rata-rata 1,3 kilogram per buah ini banyak dijual di supermarket-supermarket besar, dilabel dengan nama “pepaya California”. Pepaya ini sudah diekspor ke luar negeri diantaranya Malaysia dan Singapura.
Hal yang membuat pepaya Calina disukai sehingga merajai pasar buah adalah rasanya yang manis, dagingnya tebal dan lembut, tidak benyek, warnanya merah, dan tidak mengeluarkan aroma pepaya yang khas. Selain itu, buahnya juga tidak terlalu besar dan bisa dihabiskan dalam sekali makan, sehingga tidak perlu repot menyimpan pepaya yang sudah dipotong tersebut ke dalam kulkas.
Abdul Qohar melihat potensi besar dalam pepaya Calina karena permintaan pasar yang terus meningkat baik di dalam maupun luar negeri. Tekad dan semangat yang kuat, mendorong Abdul Qohar memulai budidaya pepaya Calina dengan metode modern dan teknik perawatan yang canggih.
Pada tahun 2016 lalu, total kebun Pepaya Calina di Kabupaten Lamongan seluas 15 hektar. Banyaknya jumlah pohon pepaya yang bisa ditanam dalam satu hektar mencapai 1520 pohon dan menghasilkan pendapatan per hektar mencapai Rp 18-20 juta, tergantung faktor kegagalan yang mungkin terjadi.
Kisah Abdul Qohar adalah bukti nyata bahwa dengan tekad, inovasi, dan kerja keras, profesi petani bisa menjadi sumber penghasilan yang berkelanjutan dan menguntungkan. Ia telah menginspirasi banyak generasi muda untuk melihat pertanian sebagai peluang bisnis yang menjanjikan, serta mendorong mereka untuk terus berinovasi dalam mengembangkan teknik dan teknologi pertanian.
Melalui dedikasi dan semangat yang dimiliki Abdul Qohar, diharapkan bahwa lebih banyak petani muda akan terinspirasi untuk mengembangkan pertanian di Indonesia, menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi negara.
Cara membudidayakan Pepaya
Pepaya merupakan salah satu buah tropis yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak diminati oleh masyarakat. Budidaya pepaya tidak hanya menghasilkan buah yang lezat dan kaya nutrisi, tetapi juga bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Jika Anda tertarik untuk membudidayakan pepaya, berikut adalah panduan lengkapnya:
1. Pemilihan Lokasi dan Persiapan Lahan
Pertama-tama, pilihlah lokasi yang cocok untuk budidaya pepaya. Lokasi yang ideal adalah tempat yang mendapatkan paparan sinar matahari penuh, memiliki drainase yang baik, dan terhindar dari genangan air. Persiapan lahan meliputi pembersihan area dari gulma dan batu-batu kecil, serta penggalian lubang tanam.
2. Varietas Pepaya yang Tepat
Pilih varietas pepaya yang cocok dengan iklim dan kondisi tanah di daerah Anda. Beberapa varietas yang umumnya ditanam adalah pepaya California, pepaya Bangkok, dan pepaya Red Lady. Varietas Red Lady biasanya menjadi favorit karena memiliki buah yang besar, manis, dan tahan lama.
3. Penanaman dan Perawatan
Penanaman
Buatlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 50 cm x 50 cm x 50 cm. Campurkan pupuk kandang dan pupuk kompos ke dalam lubang tanam untuk memberikan nutrisi yang cukup pada tanaman. Letakkan biji atau bibit pepaya di lubang tanam, kemudian tutup dengan tanah yang telah dicampur pupuk.
Pemeliharaan
Pastikan tanaman pepaya mendapatkan pasokan air yang cukup, terutama pada saat awal pertumbuhannya. Penggunaan irigasi tetes sangat dianjurkan untuk menjaga kelembaban tanah. Selain itu, lakukan pemupukan secara berkala dengan pupuk organik atau pupuk kandang untuk menjaga pertumbuhan yang optimal.
4. Penjarangan dan Pemangkasan
Setelah tanaman tumbuh, lakukan penjarangan dengan memilih beberapa batang terbaik dan paling sehat untuk dibiarkan tumbuh. Ini akan memastikan bahwa setiap tanaman memiliki ruang yang cukup untuk berkembang dan menghasilkan buah. Lakukan juga pemangkasan pada bagian tanaman yang terlalu rapat atau tidak sehat.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pepaya rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Pantau tanaman secara teratur untuk mendeteksi tanda-tanda serangan hama seperti kutu daun atau ulat. Gunakan pestisida alami atau kimia dengan bijaksana jika diperlukan, dan pastikan untuk mengikuti dosis yang direkomendasikan.
6. Panen dan Pascapanen
Pepaya biasanya dapat dipanen setelah sekitar 8-12 bulan penanaman, tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhan. Tanda buah yang siap panen adalah warna kulit yang mulai kuning dan aroma yang harum. Gunakan pisau tajam untuk memotong tangkai buah dengan hati-hati agar tidak merusak buahnya.
Setelah panen, simpan pepaya di tempat yang sejuk dan kering untuk mempertahankan kesegarannya. Anda juga bisa menjual pepaya segar atau mengolahnya menjadi produk-produk olahan seperti jus atau selai untuk meningkatkan nilai tambah.
Membudidayakan pepaya memang membutuhkan perhatian dan kerja keras, tetapi dengan pemahaman yang tepat tentang teknik budidaya yang baik, Anda dapat meraih hasil yang memuaskan. Ingatlah untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan serta mengambil inspirasi dari petani-petani sukses seperti Abdul Qohar dalam menjalankan usaha pertanian Anda.
Mengatasi lahan yang kering
Lahan yang kering dapat menjadi tantangan serius dalam pertanian, mengingat pasokan air yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Namun, dengan pendekatan yang tepat dan strategi yang efektif, lahan kering masih dapat diatasi untuk menghasilkan panen yang baik.
Berikut ini adalah beberapa langkah dan strategi yang dapat terapkan untuk mengatasi lahan yang kering dalam pertanian:
1. Pengelolaan Air dengan Cermat
Penting untuk mengelola air dengan bijaksana, terutama dalam kondisi lahan kering. Berikut beberapa tips untuk pengelolaan air yang efisien:
- Pengumpulan Air Hujan
Gunakan sistem pengumpulan air hujan untuk menyimpan air saat musim hujan. Air ini bisa digunakan untuk irigasi selama musim kemarau.
- Irigasi Tetes
Gunakan metode irigasi tetes untuk memberikan air langsung ke akar tanaman. Metode ini mengurangi pemborosan air dan membantu menjaga kelembaban tanah.
- Pengaturan Waktu Penyiraman
Lakukan penyiraman pada waktu yang tepat, seperti pagi atau sore hari. Menghindari penyiraman di siang hari dapat mengurangi penguapan air yang cepat.
2. Pemilihan Tanaman yang Toleran Kekeringan
Pilihlah varietas tanaman yang memiliki toleransi terhadap kekeringan. Tanaman yang memiliki akar dalam dan kemampuan bertahan terhadap kekurangan air akan lebih cocok untuk lahan yang kering. Beberapa contoh tanaman yang tahan kekeringan adalah kaktus, tanaman herbal, dan beberapa jenis biji-bijian.
3. Pemanfaatan Mulsa
Mulsa adalah lapisan bahan organik yang diletakkan di permukaan tanah. Pemanfaatan mulsa dapat membantu menjaga kelembaban tanah dengan mengurangi penguapan air. Bahan organik seperti jerami, serbuk gergaji, atau dedaunan kering bisa digunakan sebagai mulsa.
4. Pemupukan yang Tepat
Pemupukan yang bijaksana sangat penting dalam mengatasi lahan kering. Pupuk yang mengandung bahan organik dapat meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air dan menyediakan nutrisi bagi tanaman. Pilihlah pupuk yang sesuai dengan jenis tanaman dan kebutuhannya.
5. Rotasi Tanaman dan Penanaman Penutup Tanah
Praktek rotasi tanaman dapat membantu mengurangi tekanan pada tanah dan menjaga keseimbangan nutrisi. Selain itu, penanaman tanaman penutup tanah seperti kacang-kacangan atau rumput dapat membantu menjaga kelembaban dan mencegah erosi tanah.
6. Teknik Pengolahan Tanah yang Tepat
Teknik pengolahan tanah seperti penggemburan tanah dan pembuatan alur-alur pengairan dapat membantu menahan kelembaban tanah lebih lama. Hindari pengolahan tanah yang terlalu dalam, karena dapat menyebabkan penguapan yang berlebihan.
7. Inovasi Teknologi Pertanian
Teknologi modern seperti sensor kelembaban tanah dan sistem irigasi otomatis dapat membantu mengoptimalkan penggunaan air dan menjaga kondisi tanah yang ideal.
Mengatasi lahan yang kering dalam pertanian memerlukan pendekatan yang komprehensif dan kreatif. Melalui penggabungan beberapa strategi di atas dan terus belajar dari pengalaman, petani dapat mengoptimalkan hasil panen bahkan di lingkungan yang cenderung kering. (Betty)