Belajar Sukses dari Panji, Dulu Kerja di Bengkel, Sekarang Raup Rp. 8 Juta dari Hasil Pertanian
Panji Pribadi seorang petani asal Lembang yang memiliki kisah inspiratif. Berlatar belakang pendidikan lulusan otomotif dan pernah bekerja di bengkel, kini Panji telah menjadi petani muda yang sukses. Bermula dari pemikirannya untuk mengisi liburan ketika bekerja dan melihat potensi kampungnya Cibodas akan potensi wirausaha salah satunya pertanian, akhirnya pada tahun 2019 ia mulai beralih profesi menjadi petani. Ajakan pertama berasal dari sang kakak yang merupakan ketua kelompok tani Macakal dimana sekarang tempat ia juga ikut serta di dalamnya. Sang kayak memberikan pengertian dan pandangan bahwa pertanian saat ini bukanlah pekerjaan yang memalukan dan tidak hanya tentang kotor- kotoran, tetapi memiliki aspek yang luas.
Untuk permulaan, Panji memilih untuk menanam bayam Jepang atau Horenso. Panji juga menanam di lahan seluas 1,2 hektar yang ia sewa sebesar Rp. 75 juta per tahunnya. Panji mengaku bahwa konsep bertaninya adalah menjamin penjualan yang stabil. Ia mengaku menjual “konsep” bertani alih-alih menjual hasil panen belaka. Konsep yang diterapkannya menjamin kontinuitas pasokan bayam kepada pembeli. Selain lahan yang 1,2 hektar, Panji juga mengelola lahan pertanian milik mitranya di beberapa tempat seperti di Parongpong dan Cilumber, ia mengambil pasokan dari seluruh lahan yang dikelolanya kemudian di jual lewat divisi penjualan Macakal.
Panji memilih bayam Jepang karena ia menilai proses bercocok tanam nya yang cukup mudah, SOP pengerjaan dari penyemaian hingga panen juga ringan. Lokasi lahannya juga mendukung untuk pertumbuhan bayam jepang karena bayam jepang akan tumbuh baik di lahan dengan ketinggian diatas 800 mdpl sedangkan ketinggian di Lembang adalah 1.200 mdpl. Proses penanaman yang dilakukannya adalah dengan target perminggu 6.000 hingga 8.000 pohon dan dilakukan di lahan yang berbeda setiap minggunya. Inilah yang dapat menjadikan pasokan ke pembeli tetap kontinu. Pemupukan susulan juga cukup dilakukan seminggu sekali, hal ini juga yang menjadi salah satu alasan memilih bayam Jepang karena kemudahannya.
Keuntungan yang didapatkan oleh Panji lumayan besar. Setiap minggu ia bisa mendapatkan keuntungan Rp. 8 juta dari hasil panen 800 kg bayam. Hal ini didapatkan karena perkilonya ia menjual Rp. 15.000 dengan HPP Rp. 5.000. Jadi setiap kilonya ia mendapatkan keuntungan sebesar Rp.10.000. Panj mengatakan bahwa saat ini untuk menjadi petani tidak bisa disamakan dengan petani 20 tahun lalu yang dianggap dekil dan tidak mungkin berwirausaha. Saat ini pertanian bisa menjadi maju karena didukung oleh teknologi serta bantuan dari kementerian dan dinas terkait. Ia juga mengaku karena ikut bergabung dalam kelompok tani ia dapat menjaga keberlanjutan pertaniannya karena skema bertani dan berdagang telah terkonsep dengan baik.
Tips Sukses Bertani untuk Pemula
Tani muda yang ingin mengikuti jejak sukses Panji sebagai petani bisa mengikuti tips dan trik berikut :
- Jangan Gengsi
Untuk bertani, tani muda harus menghilangkan rasa gengsi dan pemikiran- pemikiran yang menyatakan bahwa bertani itu kolot, kotor, dan tidak dapat berkembang. Tani muda bisa mengikuti pemikiran Panji yang berani untuk memulai.
- Pandai Berinovasi dan Memanfaatkan Teknologi
Di era yang serba menggunakan teknologi, tani muda sebagai petani juga harus berani untuk berinovasi dengan menggunakan teknologi dalam pertanian. Saat ini begitu banyak alat- alat pertanian yang berbasis teknologi yang memudahkan pekerjaan bertani.
- Bergabung dengan Kelompok Tani (Poktan)
Seperti halnya yang dilakukan oleh Panji, tani muda juga bisa ikut bergabung dalam kelompok tani di daerah tani muda tinggal. Dengan bergabung dengan poktan tani muda bisa mendapatkan pengetahuan, pelatihan, dan tentu saja tani muda juga bisa dibimbing dalam melakukan pertanian mulai dari cara bertani, perawatan, panen, dan pemasaran.
- Memperluas Jaringan Pasar
Tani muda harus belajar bagaimana cara memasarkan produk dan bagaimana fluktuasi harga yang terjadi. Hal ini agar tani muda tidak terjebak dengan oknum tertentu yang memberikan harga murah padahal sebenarnya harga pasar tinggi. Dengan perluasan pasar, membuat tani muda bisa memperluas jaringan dan menawarkan serta mengenalkan produk ke wilayah yang lebih luas. Tani muda juga bisa memanfaatkan teknologi dalam pemasaran seperti bergabung dengan marketplace dan komunitas agribisnis online.
- Peningkatan Kualitas Produk pertanian
Untuk menjadi petani yang sukses harus diawali dulu dengan hasil produk pertaniannya yang baik. Kualitas yang ditawarkan harus sesuai dengan harga yang diminta. Mutu produk , ukuran, kuantitas dalam satu lahan yang lebih banyak, serta aspek-aspek lainnya yang mempengaruhi nilai jual suatu komoditas pertanian tertentu.
- Cerdas Mengambil Peluang
Seperti halnya Panji yang memilih untuk menanam bayam Jepang, tani muda juga harus pandai mengambil peluang dengan membaca kebutuhan pasar. Mencari sistem pertanian yang mudah sehingga bisa terus kontinu dalam memenuhi permintaan pembeli.
Tantangan dan Peluang Pertanian di Indonesia
Saat ini sektor pertanian menghadapi sejumlah tantangan yang ternyata juga bisa menjadi peluang pertanian itu sendiri. Pertanian penting bagi perekonomian Indonesia terutama untuk ketahanan pangan. Tantangan yang pertama adalah bahan pangan yang masih diimpor dari luar seperti padi dan jagung. Tantangan kedua yaitu perubahan iklim yang dapat mempengaruhi ketersediaan air dan perubahan pola tanam. Ketiga adalah jumlah petani yang terus berkurang dan di sisi lain hama dan penyakit yang terus bertambah.
Berdasarkan tantangan tersebut, terdapat peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia. Yang pertama adalah menjadikan swasembada jagung sehingga bisa menjadi negara pengekspor kedepannya. Selanjutnya adalah memilih jenis pertanian yang bisa dilakukan sepanjang tahun dengan memanfaatkan teknologi seperti penggunaan green house dan alat mesin pertanian terkini. (Fitri)