Free cookie consent management tool by TermsFeedBudidaya Mangga dengan Teknik Grafting, Ini Caranya - Demfarm
logo-demfarm

Budidaya Mangga dengan Teknik Grafting, Ini Caranya

·
<p>Teknik Grafting Mangga</p>

Teknik Grafting Mangga

(Istimewa)

Grafting adalah salah satu metode perbanyakan vegetatif buatan yang sudah lama dikenal dan digunakan masyarakat luas. Cara ini dimaksudkan untuk memperbaiki sifat tanaman, baik sifat yang berkaitan kualitas ataupun yang berkaitan dengan kuantitas. Grafting tidak dapat menghasilkan tanaman dengan sifat yang benar-benar baru tetapi hanya menggabungkan antara dua sifat tanaman yang kemungkinan besar berlainan. 

Selain berkaitan dengan aspek agronomi, grafting juga merupakan salah satu metode dalam pemuliaan tanaman yang sudah dikenal sejak dahulu. Pada prinsipnya, grafting adalah menggabungkan dua bagian tanaman (organ dan jaringannya) yang masih hidup. Dengan demikian, keduanya dapat bergabung menjadi satu tanaman yang utuh dan memiliki sifat kombinasi antara dua organ atau jaringan yang digabungkan tadi. 

Dua bagian tanaman yang disatukan pada umumnya adalah batang bawah dan batang atas. Bagian batang bawah yang memiliki perakaran dan menerima sambungan disebut dengan rootstock, understock, ataupun stock. Bagian atas yang digunakan untuk menyambung disebut dengan scion. 

Scion dapat berupa potongan batang atas (cutting) atau juga apat berupa mata tunas tanaman. Jika scion yang digunakan adalah cutting, maka disebut dengan grafting. Namun jika scion yang digunakan adalah mata tunas, maka disebut dengan penempelan, budding, atau okulasi. 

Tujuan Grafting

Tujuan grafting antara lain adalah memperoleh bibit tanaman dengan kualitas hasil yang pasti (dapat diketahui), memperoleh bibit tanaman yang cepat berproduksi, dan memperoleh tanaman yang kokoh pada batang bawahnya dan kualitas buah/bunga yang baik pada batang atasnya. Selain itu, juga untuk memperbaiki jenis tanaman yang telah tumbuh dan mengganti pucuk tanaman tersebut dengan jenis lain. 

Sekarang grafting juga bertujuan untuk menghasilkan sebuah tanaman dengan berbagai macam jenis buah atau bermacam-macam warna bunga. Sebuah pohon durian misalnya dapat menghasilkan buah dengan jenis durian montong, musang king, duri hitam sekaligus atau sebatang pohon bugenvil dengan bunga berwarna merah, putih, kuning dan pink sekaligus. 

Contoh lain tanaman yang bisa di-grafting adalah tanaman mangga yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Indonesia memiliki keanekaragaman genetik yang tinggi. Potensi keragaman genetik ini menjadi keunggulan tersendiri dan sungguh menjanjikan. Mangga banyak ditemukan baik di pasar tradisional maupun supermarket, jenis yang biasa dijumpai adalah mangga arum manis, gadung, golek, manalagi dan cengkir.

Mangga arum manis selama ini telah dikenal luas dan menjadi andalan ekspor Indonesia. Untuk mengoptimalkan potensi mangga untuk kemajuan perekonomian Indonesia, salah satu kuncinya adalah tersedianya benih yang bermutu, tepat jenis, tepat waktu dan dalam jumlah banyak. 

Namun, ketersediaan bibit merupakan langkah awal dan faktor penting dalam menunjang keberhasilan budidaya tanaman mangga berskala komersial. Adapun kegagalan dalam penyediaan bibit bermutu memberi pengaruh sangat luas, selain kehilangan biaya juga kehilangan waktu. Maka industri pembenihan/pembibitan merupakan tulang punggung dalam pengembangan mangga dan harus menjadi bagian integral dari sistem agribisnis mangga.

Karena itu, guna menyediakan benih/bibit bermutu yang tepat jenis, tepat waktu dan dalam jumlah banyak dapat dilakukan dengan beberapa langkah, salah satunya adalah Grafting.

Dalam pembuatan bibit mangga melalui grafting ada dua bagian penting yang harus siap dalam waktu bersamaan, bagian yang pertama adalah batang bawah yang bertugas untuk bertanggung jawab dalam sistem perakaran dan yang kedua adalah batang bawah yang didapatkan dari pohon induk untuk kemudian disambungkan ke batang bawah. 

Langkah awal dimulai dengan persiapan batang bawah meliputi biji mangga, lalu pengeringan melalui angin tanpa dijemur, kupas biji dari kulit/tempurung keras (epikarp), dan biji siap disemai dalam polybag. Selanjutnya dalam penyemaian, pembenaman benih tidak boleh terbalik. Caranya yaitu tanam benih melintang dengan bagian perut berada di bawah, tanam hingga sedikit terlihat punggung bijinya. Lalu, siram dengan air secukupnya, tunas akan berkecambah setelah sekitar 14 hari kemudian rawat tanaman dengan baik hingga umur 4 bulan baru bisa dilakukan penyambungan/grafting.

Persiapan lain adalah entres dimana pohon induk batang atas harus berasal dari varietas unggul yang mempunyai prospek pasar yang tinggi seperti arum manis 143, gedong gincu, gadung 21, garifta sampai agri gardina 45. Caranya adalah ambil entres dari pohon induk berupa cabang yang ujungnya tidak sedang tumbuh (tidak terdapat daun muda/cabang dorman) dan potong di atas ruas yang terakhir. 

Lalu, pangkas semua daunnya. Setelah itu memasuki tahap grafting dengan cara potong batang bawah kemudian dibelah sekitar 2 cm. Entres yang sudah siap untuk disambungkan kemudian disayat kanan kirinya agar membentuk baji dan sisipkan pada belahan batang bawah. 

Upayakan ukuran batang atas dan bawah kurang lebih sama. Lalu, ikat sambungan menggunakan plastik es dengan cara tarik plastik terlebih dahulu agar memanjang, ikat sambungan, dan lilit semua bagian dari sambungan hingga ujung entres/batang atas. Kemudian sungkupkan sisa plastik untuk menutup ujung entres. Pengikatan sambungan sebaiknya tidak terlalu lemah dan tidak terlalu kuat, sehingga tidak terjadi kerusakan jaringan dan penyambungan selesai.

Selain kualitas bibit, pemupukan juga menjadi kunci dalam kesuksesan grafting. Sebagai salah satu produsen pupuk berkualitas di Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menyediakan berbagai jenis pupuk seperti Ecofert yang merupakan jenis pupuk hayati. Pupuk ini diperkaya dengan mikroorganisme unggulan yang bermanfaat bagi kesuburan tanah, dan dapat digunakan untuk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Butiran Ecofert berbentuk granul, berwarna abu-abu, dengan variasi kemasan 1 kg, 5 kg, dan 20 kg.

Ecofert mengandung bahan aktif Aspergillus niger, Pseudomonas mendocina, Bacillus subtilis dan Bacollus flexus. Beberapa keunggulan yang didapat melalui penggunaan Ecofert adalah untuk meningkatkan tersedianya unsur hara N dan P, memacu pertumbuhan tanaman, meningkatkan penyerapan unsur hara tanah, dan meningkatkan efisiensi pemupukan sehingga dapat menghemat pupuk NPK hingga 25% dari dosis standar dengan dosis pemakaian Ecofert 20-40 kg/ha pada saat pengolahan tanah. 

Bisa juga menggunakan pupuk NPK karena mengandung tiga unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Semua bahan baku NPK berupa unsur N (nitrogen), P (fosfat) dan K (kalium) berkualitas tinggi. Pupuk NPK nonsubsidi dipasarkan dengan merek dagang NPK pelangi dan NPK pelangi agro. Pada tahun 2018, karung NPK Pelangi dan NPK Pelangi Agro mengalami perubahan dari segi visual, detail visual karung baru.

Penulis: Tyo

0
Artikel Terbaru