Sudah Tahu Belum, Tidak Semua Tanaman Butuh Sinar Matahari
Tidak Semua Tanaman Butuh Sinar Matahari. Foto: Pinterest
(Istimewa)Paparan sinar matahari menjadi salah satu faktor penting dalam budidaya tanaman. Pada kebanyakan tanaman, sinar matahari dibutuhkan untuk melakukan fotosintesis, yaitu proses di mana tumbuhan menghasilkan gula dan pati, atau karbohidrat. Selama fotosintesis, karbon dioksida dan air bergabung untuk menghasilkan glukosa.
Meski begitu, setiap spesies tanaman telah beradaptasi dengan kisaran intensitas cahaya tertentu yang memungkinkan fotosintesis berlangsung dengan efisien. Beberapa tanaman membutuhkan sinar matahari dalam jumlah yang besar, namun ada pula tanaman yang dapat bertahan dengan paparan sinar matahari yang minim atau tanpa sinar matahari.
Bagi Anda yang ingin memulai memelihara tanaman namun tidak memiliki banyak waktu untuk mengurusnya, tanaman yang dapat tumbuh tanpa sinar matahari sangat cocok dijadikan pilihan. Sebagian besar merupakan tanaman hias yang cocok ditempatkan di dalam rumah sebagai pemanis ruangan.
Berikut 7 Tanaman yang Bisa Tumbuh Tanpa Sinar Matahari
1. Sirih Gading
Tanaman sirih gading adalah salah satu tanaman favorit untuk dijadikan tanaman hias dalam ruangan saat ini. Selain perawatannya yang mudah karena kemampuannya tumbuh dalam situasi hampir tidak ada cahaya matahari sama sekali, sirih gading juga mampu membersihkan udara di sekitarnya. Sebuah penelitian menyebutkan sirih gading mampu menyerap 17,10% karbondioksida dalam ruangan. Bukan cuma tidak perlu cahaya, tanaman ini juga tidak perlu terlalu sering disiram.
2. Lidah Mertua
Tanaman yang satu ini juga jadi primadona untuk masyarakat urban yang menyalurkan hobi memelihara tanamannya. Beda seperti tanaman lain, situasi optimal untuk pertumbuhan tanaman ini justru dalam kondisi minim cahaya.
Kemampuan adaptasinya terhadap cahaya redup juga menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini karena, ketika lidah mertua terlalu banyak mendapat cahaya matahari, daunnya bisa kering bahkan terbakar. Sesuai sekali untuk ditempatkan di dalam rumah pada sudut yang minim cahaya sekalipun.
3. Anthurium
Berwarna merah menyala dengan putik berwarna putih atau kuning yang menonjol, bunga anthurium atau painter’s palette adalah tanaman yang tepat untuk aksen di dalam ruangan. Berasal dari Ekuador dan Kolombia, anthurium hanya butuh sedikit cahaya untuk tumbuh dengan optimal.
Anthurium yang sehat terlihat dari warna merah bunganya yang pekat, begitu juga daunnya yang berwarna hijau tua. Terlalu banyak memberikan sinar matahari langsung hanya akan membuat anthurium terbakar.
4. Suplir
Punya nama lain maidenhair fern, tanaman berdaun kecil dan subur ini juga menjadi tanaman hias dalam ruangan yang tidak memerlukan banyak sinar matahari. Masuk ke dalam keluarga tanaman pakis, suplir adalah tanaman yang mampu beradaptasi dengan cahaya minim.
Satu hal yang perlu diperhatikan justru adalah supaya tidak menyiram suplir dengan terlalu banyak air. Sebab suplir butuh tanah dan keadaan yang lembab, bukan basah. Maka dari itu, ia tidak butuh banyak cahaya.
5. Philodendron
Philodendron punya kemiripan dengan tanaman hias populer monstera karena sama-sama punya daun lebar yang bentuknya beragam. Philodendron punya beberapa jenis yang umum. Setidaknya ada tujuh jenis philodendron yang mudah didapatkan.
Untuk menjaga kesegarannya, philodendron justru tidak butuh cahaya matahari langsung. Bahkan, tanaman ini masih bisa hidup di ruangan ber-AC sekalipun.
6. Bambu Hoki
Cukup banyak nama dari tanaman ini, ada yang menyebutnya bambu rejeki atau bambu keberuntungan. Tanaman ini dipercaya dapat membawa keberuntungan bila mendapatkannya sebagai hadiah. Kepercayaan Tiongkok juga mengatakan kalau tanaman ini membawa energi atau chi yang positif.
Tanaman ini juga relatif mudah dirawat karena tidak perlu banyak terkena sinar matahari. Bambu hoki akan lebih mudah beradaptasi ke lingkungan yang remang karena terlalu banyak cahaya matahari justru akan membuat daunnya kering.
7. Peace Lily
Peace lily bisa dikatakan sebagai tanaman yang bisa menarik perhatian. Di antara daun-daunnya yang lebat, ada bunganya yang berkelopak lebar dan berwarna putih dengan putik yang mencuat di tengah. Tanaman ini juga merupakan jenis tanaman yang tidak butuh banyak sinar matahari untuk tumbuh.
Peace lily hidup dalam habitat yang lembab dan tidak memerlukan perhatian atau perawatan khusus. Lalu, bukan cuma cantik, peace lily juga punya kemampuan membersihkan udara di sekitarnya.
Risiko Terpapar Sinar Matahari
Tanaman-tanaman di atas telah beradaptasi dengan lingkungan minim pencahayaan. Membiarkannya terlalu lama terkena paparan sinar matahari langsung justeru berbahaya bagi pertumbuhan tanaman. Sebab, tanaman yang terlalu banyak terkena paparan sinar matahari akan mengalami masalah seperti terbakar hingga menyebabkan daunnya kering, layu, dan mati.
Beberapa tanda yang muncul pada tanaman jika tanaman mengalami kebakaran akibat paparan sinar matahari berlebih, yaitu:
1. Munculnya Area yang Memutih pada Daun
Dokter tanaman dan ahli tanaman dari Ohio Tropics, Raffaele Di Lallo, mengatakan kepada Apartment Therapy, tanaman bisa terbakar matahari dalam waktu yang sangat cepat, dalam hitungan jam saja. Tanda awal umum adalah munculnya area memutih pada daun, seperti terkena pemutih dan dicuci.
2. Daun Berubah Coklat
Tak hanya menguning atau memutih, jika sengatan mataharinya parah, warna daun yang terbakar bisa menjadi sedikit coklat dan kering di tepinya. Namun, ini bergantung pada tipe tanaman dan berapa lama tanaman tersebut terpapar matahari.
3. Hanya Bagian atas Tanaman
Daun memang bisa kehilangan warna jika mendapat terlalu banyak air atau kurang cahaya. Tetapi, jika terbakar sinar matahari, hanya daun bagian atas tanaman yang terkena sinar matahari yang akan berubah warna. Daun yang lebih dekat ke tanah dan mendapatkan naungan dari daun yang lebih tinggi biasanya tidak mengalami perubahan warna yang sama.
Jika daun sudah berubah warna akibat paparan sinar matahari berlebih, hal yang bisa dilakukan adalah dengan memotong daun yang sudah rusak, lalu memindahkannya ke tempat yang lebih teduh.
Berikan Pupuk Agar Tidak Layu
Meski tidak membutuhkan sinar matahari langsung, tanaman-tanaman tersebut tetap membutuhkan nutrisi tambahan agar tetap tumbuh dengan baik dan tidak layu. Nutrisi yang didapat tanaman dalam ruangan (indoor) terbatas pada apa yang terkandung dalam tanah di pot. Oleh karena itu dibutuhkan tambahan nutrisi dari pupuk.
Ketika tanah pot yang digunakan masih baru, tanaman belum membutuhkan pupuk. Saat ini juga banyak media tanam untuk pot yang sudah dicampur pupuk dan bahan tambahan lainnya. Namun setelah 2 bulan, tanaman akan menghabisi semua nutrisi dalam tanah pot. Sehingga butuh pupuk tambahan supaya tanaman hias tetap subur.
Salah satu jenis pupuk yang cocok diberikan kepada tanaman yang biasa ditanam di dalam ruangan adalah pupuk daun karena pengaplikasiannya yang mudah. Berikut cara mengaplikasikan pupuk daun pada tanaman:
- Buat campuran pupuk daun sesuai dengan anjuran yang tertera dalam kemasan pupuk. Volume larutan pupuk juga harus disesuaikan dengan tanaman yang akan diberikan pupuk.
- Larutkan pupuk daun ke dalam semprotan. Kemudian atur nozzle atau ujung semprotan sehingga pupuk yang keluar akan lebih halus.
- Setelahnya, semprot bagian bawah permukaan daun tanaman hias bukan pada bagian atas daun. Hal ini dilakukan karena di bagian bawah daun terdapat mulut daun yang siap menyerap nutrisi pupuk ini.
- Semprot pupuk daun secara tipis saja dan merata atau sekadar membasahi daun saja. Putar pot sehingga semua bagian tanaman mendapatkan pupuk secara merata. (*)