Free cookie consent management tool by TermsFeedGerakan Milenial Peduli Lingkungan? Ini Nih! - Demfarm
logo-demfarm

Gerakan Milenial Peduli Lingkungan? Ini Nih!

·
<p>Peringatan hari bumi</p>

Peringatan hari bumi

(Istimewa)

Para pelaku industri sekarang ini mulai menerapkan Environmental Social Governance (ESG). Apa sebenarnya ESG itu? ESG merupakan suatu standar perusahaan dalam praktik investasinya yang terdiri dari tiga konsep atau kriteria, yakni Environmental (Lingkungan), Social (Sosial) dan Governance (Tata Kelola Perusahaan).

Suatu perusahaan yang menerapkan prinsip ESG dalam praktik bisnis dan investasinya berarti akan turut mengintegrasikan serta mengimplementasikan kebijakan perusahaan, sehingga selaras dengan keberlangsungan tiga konsep tersebut.

Salah satu dari tiga konsep ESG yang cukup menarik perhatian adalah Environment (lingkungan). Environment pada ESG adalah kriteria yang turut membahas mengenai pertimbangan investor dalam terhadap kinerja perusahaan dengan cara ramah lingkungan. Contoh implikasi dari kriteria Environment (lingkungan) meliputi penggunaan energi pada suatu perusahaan, penanganan limbah, polusi, konservasi sumber daya alam, serta perilaku terhadap flora dan fauna. 

Penempatan kriteria Environment dalam manajemen risiko perusahaan, tentunya juga akan meminimalisir risiko berpotensi hadir dari kriteria lingkungan tersebut. Kriteria Environment juga dapat digunakan untuk melakukan evaluasi sebuah perusahaan operasi suatu entitas perusahaan. 

Tentunya, komitmen perusahaan dalam memenuhi kriteria ini akan memberikan dampak positif untuk perusahaan itu sendiri dan untuk lingkungan. Perusahaan akan mendapatkan keberlanjutan dalam operasi bisnisnya apabila kondisi lingkungan baik dan mendukung.

Generasi Milenial Harus Ikut Menjaga Lingkungan

Peran generasi milenial dalam turut menjaga lingkungan memang menjadi hal yang sangat penting. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa  saat ini negara Indonesia didominasi oleh generasi Z dan generasi Milenial. Generasi Z mendominasi hingga 27,94 persen dan Milenial sebanyak 25,87 persen. 

Kedua generasi ini mempunyai peran yang sangat krusial bagi keberlangsungan kehidupan bumi di masa depan.

Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan saat ini terus dikampanyekan. Banyak terjadi bencana alam akibat ulah tangan manusia, perubahan iklim yang ekstrem, tingkat polusi udara dan sampah plastik yang semakin meningkat tiap harinya. Oleh karena itu peran dan kesadaran masyarakat apalagi generasi muda sangat esensial untuk menjaga ekosistem bumi.

Perubahan gaya hidup yang lebih lebih peduli terhadap lingkungan harus mulai dibiasakan oleh kalangan ini. Selain peran aktif dari kedua generasi ini, pelestarian lingkungan agar bisa berjalan maksimal membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, mulai dari produsen atau perusahaan barang, hingga pemerintah.

Generasi milenial juga dapat memulainya dengan gerakan reuse what you have. Saat ini banyak produk yang dipasarkan dengan slogan pro lingkungan. Contohnya seperti gunakan tumbler untuk menggantikan gelas plastik atau pakai stainless straw untuk mengurangi sedotan sekali pakai.

Perkumpulan Milenial Indonesia Menanam 

Kepedulian terhadap lingkungan terus disuarakan oleh sejumlah pihak. Direktur Utama PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Wisnu Bharuna mendorong para generasi milenial untuk menjaga ketahanan pangan masa depan Indonesia melalui kegiatan pembibitan dan penanaman pohon.

Salah satu bentuk nyata PT GNI dalam mendorong kontribusi milenial ini adalah dengan mendorong dilakukannya soft launching Perkumpulan Milenial Indonesia Menanam di Kendari. Perkumpulan ini akan berfokus pada penghijauan lingkungan, baik pembibitan dan penanaman pohon. 

Berbagai macam elemen pemuda dan kemahasiswaan di Kota Kendari dan Provinsi Sulawesi Tenggara, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan organisasi aliansi cipayung yaitu HMI, PMII, GMNI, serta KNPI hadir dalam peluncuran ini.

“Anak-anak muda milenial adalah pewaris masa depan bangsa, semua di tangan mereka. Agenda besar hilirisasi industri tetap berjalan dan komitmen bersama dunia global bisa kita jalankan. Itu harapannya,” kata Wisnu. 

Ketua Umum Perkumpulan Milenial Indonesia Menanam, Achyar Al Rasyid menuturkan bahwa program penghijauan lingkungan akan berfokus pada daerah-daerah bekas pertambangan. Menghimpun kaum milenial, perkumpulan ini berkomitmen untuk mengkombinasikan 2 hal, yaitu langkah mengurangi emisi karbon dengan memastikan ketahanan pangan di masa depan.

“Perkumpulan ini didirikan sebagai agregator dan katalisator dua agenda besar tersebut,” tutur Achyar.

Hadirnya Perkumpulan Milenial Indonesia Menanam tidak terlepas dari adanya kolaborasi dengan Asosiasi Pengusaha Nikel Perjuangan (APNIPER) dan smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI). 

Achyar menjelaskan, kolaborasi tersebut dilakukan untuk menjalankan agenda program kerja mereka yakni penanaman dan pembibitan.

“Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk APNIPER dan PT GNI, tentunya ini merupakan bukti bahwa kerjasama anak-anak muda Milenial dengan sektor industri, bisa dilakukan kedepan, dalam pelestarian lingkungan, ini sangat luar biasa,” ujar Achyar

Berfokus pada penghijauan lingkungan khususnya daerah pasca-pertambangan, Perkumpulan Milenial Indonesia Menanam mengajak seluruh elemen anak muda, pelajar, dan mahasiswa untuk terlibat aktif dalam agenda pengurangan emisi karbon, mempersiapkan ketahanan pangan masa depan, dan hilirisasi industri.

“Hilirisasi industri perlu terus didukung oleh anak anak muda Milenial, sebagai langkah untuk Indonesia menjadi negara maju. Penanaman pohon juga harus dilakukan, jadi keduanya bergerak simultan, bersamaan”, tutup Achyar. (Tyo)

Topik
Artikel Terbaru