Free cookie consent management tool by TermsFeedHadapi Era Society 5.0, Ini Langkah Strategis Kementan - Demfarm
logo-demfarm

Hadapi Era Society 5.0, Ini Langkah Strategis Kementan

·

Teknologi semakin berkembang dan maju setiap harinya. Memasuki era Society 5.0 yang merupakan resolusi dari industri 4.0 di mana konsep ini memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI) dan robot. Era Society 5.0 adalah sebuah konsep yang mendefinisikan bahwa teknologi dan manusia akan hidup berdampingan dalam rangka meningkatkan kualitas taraf hidup manusia secara berkelanjutan. Tujuan dari era ini adalah untuk mewujudkan masyarakat di mana orang menikmati hidup secara maksimal. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi adalah tujuan utama. 

Industri pertanian juga tidak luput dari perkembangan ini. Industri pertanian saat ini juga telah memasuki era society 5.0 dimana ditandai dengan penggunaan mesin- mesin otomatis yang terintegrasi dengan jaringan internet. Tujuan dari era 5.0 di industri pertanian adalah meningkatkan produktivitas pertanian secara efektif dan efisiensi. Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo “salah satu contoh dari pertanian cerdas adalah Smart Green House, Smart Irrigation System”. Mentan mengharapkan teknologi industri 4.0 dan society 5.0 ini dapat menarik minat generasi muda untuk menumbuhkembangkan sektor pertanian dan dengan seiring berjalannya waktu, masyarakat lebih dapat mencintai pertanian dan mau memiliki usaha di sektor pertanian.

Peranan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam Menghadapi Era 5.0

Menghadapi era Society 5.0 tentu saja Kementerian Pertanian (Kementan) harus mengambil peran di dalamnya. Kementan memiliki peran besar dalam mewujudkan terlaksananya penerapan teknologi untuk industri pertanian. Kementan melakukan upaya- upaya yang dapat meningkatkan hasil produktivitas pertanian secara efektif dan efisien. Upaya – upaya tersebut adalah menyiapkan SDM yang berkualitas, di mana untuk dapat menjalankan industri pertanian di era society 5.0 dibutuhkan SDM yang dapat mengoperasikan teknologi dengan baik. Kementan tentu akan melakukan upaya untuk menarik minat generasi muda untuk dapat terjun ke dalam industri pertanian. 

Salah satu bentuk upaya kementan untuk menarik minat generasi muda dalam bertani adalah dengan adanya program YESS. Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Service) dilakukan sebagai upaya untuk mengembalikan kejayaan pertanian di Indonesia dengan melahirkan petani serta wirausaha pertanian dari pedesaan. Kegiatan yang dilakukan melalui program YESS adalah pelatihan manajemen usaha, teknik dasar pertanian, proposal bisnis, pelatihan teknis spesifikasi jenis usaha, pelatihan literasi keuangan hingga pemangangan. 

Program YESS juga memberikan dukungan keberlangsungan usaha dan ketenagaan, seperti fasilitasi permodalan, fasilitasi kemitraan dengan stakeholder lain, penempatan pemagangan, layanan mentoring serta penguatan UMKM, fintech, dan agritech untuk kemajuan usaha. Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) untuk dapat memasuki era 5.0 gabungan teknologi level tinggi seperti big data, pemanfaatan Internet of Things (IoT) dan artificial Intelligence mengharuskan memiliki SDM yang terampil dan mumpuni.

Selanjutnya adalah modernisasi alat- alat mesin pertanian. Implementasi teknologi pertanian modern tentu saja hal yang sangat penting dalam era society 5.0. Dan tentu masih banyak lagi usaha- usaha yang akan dilakukan.

Langkah Strategis Kementan

Langkah strategis Kementan untuk meningkatkan kesejahteraan petani adalah dengan tiga program strategis. Yang pertama adalah penyediaan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Syahrul Yasin Limpo (Mentan) menjelaskan program KUR adalah program strategis yang diperuntukan untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian dari hulu ke hilir melalui akses yang lebih mudah. Dengan adanya program ini diharapkan mampu menopang dan memperkuat potensi pertanian di daerah- daerah.

Selanjutnya adalah program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dan pembentukan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostra Tani). “Ketiga hal ini harus saling terkait demi terwujudnya kesejahteraan petani.” ujuar Syahrul Yasin Limpo

Topik
Artikel Terbaru