Free cookie consent management tool by TermsFeedKenal Atiqah Hasiholan? Ini Cara Dia Bercocok Tanam di Rumah yang Bisa Anda Tiru - Demfarm
logo-demfarm

Kenal Atiqah Hasiholan? Ini Cara Dia Bercocok Tanam di Rumah yang Bisa Anda Tiru

·

Karir Atiqah Hasiholan dan Perannya sebagai Ibu

Siapa yang tak kenal Atiqah Hasiholan, aktris, model, dan pembawa acara yang juga istri dari aktor Rio Dewanto.

Atiqah lahir di Jakarta, 3 Januari 1982. Putri dari aktivis hak asasi manusia, Ratna Sarumpaet, itu mengawali kariernya di dunia hiburan sebagai model majalah Kawanku pada 1995.

Berawal dari model, Atiqah mulai merambah ke dunia seni peran. Ia dibesarkan di panggung teater yang didirikan sang ibunda, Teater Satu Merah Panggung.

Atiqah pernah tampil sebagai tokoh utama bernama Jamilah, untuk pementasan Jamila dan Sang Presiden. Setelah itu, ia mulai membintangi beberapa judul film.

Atiqah bermain film Berbagi Suami pada 2006 sebagai Fatima. Dilanjutkan sebagai Sarah dalam film Suster N.

Sejak saat itu, Atiqah kerap membintangi sejumlah film sukses di Tanah Air, antara lain Arisan! 2 (2011), Wonderful Life (2016), Mantan Manten (2019), dan masih banyak lagi.

Selain film, perempuan kelahiran 3 Januari 1982 ini juga membintangi sinetron di layar kaca, yakni sinetron komedi OK-JEK sejak 2015 hingga 2016. Sepanjang perjalanan karirnya, ia telah membintangi satu sitkom dan 23 film.

Berkat peran-peran itu, Atiqah berhasil masuk ke sejumlah nominasi dan memenangkan penghargaan. Di antaranya, dua nominasi Piala Citra, yaitu Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 2009 lewat film Ruma Maida dan untuk Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 2011 lewat film The Mirror Never Lies. Juga sebagai Aktris Utama Terbaik dalam ajang i-Cinema Awards 2016. 

Atiqah menikah dengan Rio Dewanto pada 24 Agustus 2013 dan dikaruniai buah hati pada 23 Juni 2017. 

Semenjak melahirkan putri pertamanya yang diberi nama Salma Jihane Putri Dewanto, Atiqah sempat memutuskan vakum dari dunia hiburan.

Selama vakum, putri dari aktivis hak asasi manusia Ratna Sarumpaet itu, fokus mengurus anaknya yang saat itu masih membutuhkan ASI eksklusif.

Atiqah nampak menikmati perannya sebagai seorang ibu. Melalui laman Instagram-nya, ia kerap membagikan potret kebersamaan bersama sang buah hati.

Saat anaknya menginjak usia lebih dari satu tahun, Atiqah kembali lagi ke dunia akting. Ia dipercaya bermain dalam film berjudul Mantan Manten garapan Visinema Pictures.

Setelah kembali ke dunia hiburan, Atiqah sepertinya tidak mau melewatkan momen tumbuh kembang putrinya. Tidak jarang ia mengajak serta sang anak saat bekerja.

Meski mengaku kewalahan bekerja sambil mengasuh anak, bagi Atiqah hal itu adalah bagian dari konsekuensi ibu yang memilih bekerja dan membesarkan anak. Kuncinya adalah pintar membagi waktu. 

Di Luar Kesibukannya, Atiqah Sempat Bercocok Tanam di Rumah

Di luar kesibukannya sebagai aktris dan mengasuh buah hati, Atiqah Hasiholan ternyata masih sempat meluangkan waktunya untuk bercocok tanam di rumah.

Hobi tersebut sebetulnya sudah ada sejak lama. Namun, di masa pandemic Covid-19, ia memiliki banyak kesempatan untuk mempelajari lebih dalam mengenai kegiatan berkebun.

“Di tengah situasi yang sangat sulit bagi semua orang ini, tetap kita harus berupaya menciptakan kebahagiaan. Selama #dirumahaja ada beberapa hal yang selama ini ingin dikerjakan tapi belum kesampaian, akhirnya kesampaian,” tulis Atiqah dalam salah satu unggahannya.

Hidroponik, Metode Berkebun yang Direkomendasikan Atiqah Hasiholan

Atiqah Hasiholan menanam berbagai jenis sayuran, seperti pakcoy, kale, dan bayam secara hidroponik. Hidroponik adalah metode bercocok tanam dengan memanfaatkan air dan tanpa menggunakan media tanah.

Selain karena keterbatasan lahan, menurut Atiqah, berkebun dengan cara hidroponik ternyata tidak begitu sulit seperti yang ia bayangkan sebelumnya.

Atiqah menyadari sulit mendapatkan sayur dengan kualitas maksimal. Lewat hidroponik, dia berusaha untuk mencukupi kebutuhannya akan sayuran yang berkualitas.

“Kebetulan pandemi punya banyak waktu yang lebih banyak di rumah, akhirnya mulai belajar hidroponik. Aku belajar dan yaudah aku bercocok tanam dengan cara hidroponik,” ujar Atiqah dikutip dari Kumparan.com.

Dari hidroponik, Atiqah sudah menikmati hasil panennya sendiri. Meski tidak begitu banyak, namun kualitas kesegaran sayur sesuai dengan yang diharapkan.

“Pertama kali, sih, senangnya luar biasa, ya, apalagi kan sama-sama juga. Sama anak aku, kita panen bareng, kita ngerasain sayurnya. Yang lucu sayur bayam, kita kira banyak, pas dimasak jadinya semangkok kayak, ‘haa’ tapi tetap aja segarnya beda. Karena kan bener-bener fresh, ya,” ujar Atiqah.

Atiqah mengaku banyak belajar dari internet mengenai metode hidroponik. Ia juga melihat beberapa orang yang sudah lama berkecimpung dalam metode tanam hidroponik.

Menurutnya, PH dan Nutrisi yang dibutuhkan tanaman menjadi poin utama dalam metode hidroponik.

“PH dan nutrisi yang dibutuhkan itu yang aku pelajari. Hari per harinya kita kontrol lewat suatu bak yang kita pastikan sesuai dengan kebutuhan tiap sayuran yang kita tanam,” paparnya.

Diakui Atiqah, instalasi hidroponik yang ada di rumahnya saat ini masih sangat terbatas. Hasil panen sayurannya tidak cukup untuk benar-benar memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena itu hingga saat ini aktivitas berkebun yang ia lakukan hanya untuk belajar.

“Kalau hidroponik aku ada instalasi sendiri. Kalau untuk kebutuhan hari-hari emang kurang, akhirnya aku hanya melakukan untuk bersenang-senang dan belajar aja,” ungkapnya.

Selain tanaman sayur, Atiqah juga merawat tanaman hias. Tanaman hias tersebut ia jadikan hiasan interior di dalam rumahnya. Bagian dalam rumahnya kini dipenuhi dengan berbagai tanaman hias.

Menurut Atiqah, melakukan aktivitas berkebun, apalagi bersama keluarga, menjadi hal yang menyenangkan dan membuatnya lebih betah di rumah. 

“Memilih berkebun hidroponik, tanaman hias atau apa pun itu membuat kita betah di rumah, karena ada yang bikin excited apalagi kalau itu jadi hobi,” pungkasnya.

Manfaat Libatkan Anak saat Berkebun 

Saat berkebun, Atiqah Hasiholan kerap melibatkan putrinya, Salma Jihane Putri Dewanto. Dalam salah satu foto yang diunggah di laman Instagram, terlihat sang putri turut serta memanen bayam yang mereka tanam untuk diolah menjadi sayur atau salad.

“Panen perdana. Sengaja belajar supaya benar-benar tahu kualitas gizi yang kita asup. Kenapa hidroponik? Selain keterbatasan lahan, ternyata juga enggak begitu sulit. Yeay!” tulis Atiqah Hasiholan dalam unggahan tersebut.

Dilansir dari Halodoc.com, melibatkan anak dalam kegiatan berkebun seperti yang dilakukan Atiqah ternyata memiliki banyak manfaat, di antaranya:

1. Mengembangkan Kemampuan Sensorik Anak

Melalui aktivitas berkebun, anak-anak tanpa sadar dapat mengenali dan mengembangkan hampir semua jenis indera yang dimilikinya. Mereka bisa merasakan tekstur tanah, biji, bunga, dan kelopak bunga dengan tangannya. Mereka juga bisa mencium berbagai aroma bunga yang menakjubkan dan melihat kelopak bunga yang berwarna-warni.

Manfaat berkebun juga dapat membantu mengembangkan koordinasi tangan-mata dan membangun kekuatan fisik anak-anak. Berkebun membuat anak aktif bergerak saat bekerja keras menggali, membawa, mengangkat, menyaring, menyiram, dan lain-lain.

2. Mendorong Anak agar Mau Makan Sayur

Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh anak. Namun, anak-anak biasanya paling sulit bila disuruh makan buah-buahan dan sayur-sayuran. Dengan mengajak anak berkebun, orangtua dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan pada anak mengenai pentingnya makan buah dan sayur-sayuran.

Anak-anak tidak hanya dapat memiliki pengalaman yang seru saat menanam berbagai jenis sayuran, mereka pun juga akan merasa bangga saat mengonsumsi tanaman yang mereka tanam sendiri.

3. Mengajarkan Tanggung Jawab dan Kesabaran

Menanam berbagai jenis tanaman bukan lah proses semalam, melainkan membutuhkan perhatian dan perawatan setiap hari. Anak-anak akan belajar bahwa mereka baru bisa menikmati buah-buahan atau sayuran yang mereka tanam bila merawatnya secara teratur.

Melibatkan anak dalam proses merawat tanaman dari tahap awal sampai akhir, orangtua secara tidak langsung dapat mengajarkannya untuk bertanggung jawab. Anak-anak juga belajar untuk bersabar ketika menunggu buah dan sayuran mereka bertumbuh.

4. Mengajarkan Berbagai Pengetahuan

Berkebun juga dapat menjadi kesempatan bagi orangtua untuk mengajarkan berbagai macam pengetahuan pada anak. Berbagai pengetahuan sehari-hari yang dapat diajarkan pada anak saat berkebun, antara lain tentang musim, cuaca, siklus hidup, jenis-jenis tumbuhan, dan masih banyak lagi. 

5. Mengajarkan Anak Pentingnya Menjaga Lingkungan

Ketika anak berkebun, mereka dapat menyadari betapa pentingnya merawat dan menjaga kebersihan lingkungan bila mereka ingin kebun mereka bertumbuh dengan baik dan menghasilkan tanaman yang sehat. Ini juga dapat menjadi kesempatan yang sempurna bagi orangtua untuk memberitahu anak mengenai konsep-konsep, seperti polusi, pestisida, dan daur ulang.

Wah, selain menyenangkan buat orang tua, ternyata berkebun juga memberi banyak manfaat buat anak ya.

Bagi Anda ibu bekerja, kisah Atiqah Hasiholan di atas semoga menjadi inspirasi untuk menjalankan hobi berkebun di tengah kesibukan serta melibatkan anak-anak tercinta. Selamat mencoba! (*)

Topik
Artikel Terbaru