Kenali Tempat Aman Membeli Pupuk Asli, Jangan Sampai Jadi Korban Penipuan Ya
MUSIM kemarau berkepanjangan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap sektor pertanian. Berbagai jenis tanaman tidak bisa tumbuh atau tidak menghasilkan produksi yang baik karena pasokan air yang minim dan banyak sumber irigasi mengalami kekeringan. Selain itu, pupuk juga sangat dibutuhkan.
Pupuk mengandung bahan baku yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemupukan yang akan memberikan tambahan unsur-unsur hara pada tanah, baik langsung maupun tidak langsung penting dalam pemeliharaan pertanaman.
Saat musim kemarau, pemberian pupuk sebaiknya dilakukan dengan cara dilarutkan ke air kemudian dikocorkan dan disemprot. Kondisi tanah yang kering saat tidak ada hujan menuntut penyiraman tanaman dilakukan lebih intensif. Penyiraman dapat dibarengi dengan pemupukan pada pagi atau sore hari.
Pupuk nitrogen diperlukan dalam jumlah yang mencukupi karena pertumbuhan vegetatif tanaman saat kondisi kering lebih membutuhkan lebih banyak unsur nitrogen yang disuplai dari pupuk. Pupuk fosfat dan kompos atau organik juga penting diaplikasikan pada saat tanah kering akibat kemarau.
Selain itu, pemberian unsur hara mikro setiap 1-2 minggu sekali juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh tanaman.
PKT: Jangan Terpengaruh Membeli Pupuk Murah Tapi Palsu
Para petani cenderung akan membeli pupuk dengan harga murah. Tapi yang patut diwaspadai saat ini banyak beredar pupuk palsu.
Pupuk palsu bertebaran di kalangan para petani, sehingga membuat mereka rugi ratusan juta rupiah. Pupuk palsu itu umumnya dijual lebih murah dari harga pupuk asli.
Keberadaan pupuk palsu berimbas pada tingginya harga pupuk belakangan ini. Akibatnya, sejumlah petani pun ikut merugi karena tanaman milik mereka justru menjadi rusak. Lantas bagaimana cara membedakannya dengan pupuk asli?
Vice President Marketing Business Partner Korporasi PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Jefri Limeisa Putra menyampaikan sebenarnya ada perbedaan yang cukup signifikan antara pupuk asli dan palsu. Bahkan, perbedaan ini dapat dilihat dari kemasannya.
“Perbedaan pupuk asli dan palsu memang sekilas tidak jauh berbeda jika dilihat dari kemasan luar. Padahal jika diperhatikan lebih lanjut, ada perbedaan yang cukup signifikan. Contohnya saja ada permainan tulisan pada kandungan pupuk. Misalnya, pupuk SP 36 yang dipalsukan dengan keberadaan titik yang sangat kecil menjadi SP 3.6,” ujarnya.
Hal ini, lanjut Jefri, tentu membuat kandungan pupuk jadi tak karuan, bisa mengambil dari pecahan genteng maupun lempung. Cara tepat yang harus dilakukan sebenarnya perlu diadakan uji lab. Namun karena sulitnya akses tersebut bagi petani dan masyarakat luas, salah satu cara cepat yang bisa dilakukan adalah dengan melihat bentuk kemasan dan juga komponen desain pada kemasan.
Dia merinci beberapa hal yang bisa diperhatikan petani sebelum membeli pupuk, antara lain dari kemasan maupun komponen desain depan, petani bisa membedakan pupuk tersebut palsu maupun tidak.
Pada pupuk asli, bagian dalam karung akan lebih kuat dibanding yang palsu. Selain itu, warna sablon kemasan juga cenderung lebih pekat. Beberapa detail lain yang perlu diperhatikan dalam kemasan antara lain tercantumnya nama produsen, kandungan, kode SNI dan NPP, dan juga lokasi produksi.
“Beberapa detail lain yang perlu diperhatikan dalam kemasan antara lain tercantumnya nama produsen, kandungan, kode SNI dan NPP, dan juga lokasi produksi. Petani juga bisa membuka halaman https://pestisida.id/pupuk_app/pendaftaran_anorganik.php untuk melakukan pengecekan NPP produk di karung bagian belakang pada website,” paparnya.
Kedua, petani perlu mengidentifikasi pupuk secara langsung, baik dari tekstur, bau, maupun rasa. Jefri pun mencontohkan cara mengidentifikasi salah satu produk unggulan dan idola para petani, yakni NPK Pelang yang khas dengan bentuk butiran warna warninya.
Seperti namanya, kata Jefri, NPK memiliki 3 unsur utama, antara lain Nitrogen (N), Phospat (P) dan Kalium (K). Untuk unsur N, ia menjelaskan urea asli memiliki bau yang cukup menyengat. Selain itu, saat dipecah, warna bagian luar dan dalam juga sama.
Proses Penyaluran Pupuk Sesuai Lini Kerja
PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menggandeng aparat penegak hukum untuk menjaga keamanan dan mendukung penindakan tegas terhadap pelaku penyelewengan penyaluran pupuk subsidi. PKT sudah menandatangi nota kesepahaman (MoU) dengan Kapolda dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kejaksaan Tinggi setempat.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi menegaskan pentingnya pengamanan penyaluran pupuk sebagai salah satu komitmen perusahaan.
“Kami berharap, lewat kolaborasi ini pupuk subsidi dapat tersalurkan secara tepat kepada petani yang membutuhkan dan terhindar dari oknum praktik penyelewengan dan mafia pupuk,” tandasnya. Berdasarkan data 2022, PKT telah memproduksi 1.873.674 ton pupuk urea. Hingga 29 Juli 2022, PKT telah menyalurkan pupuk urea subsidi di semua lini sebanyak 68.622 ton dan pupuk NPK subsidi sebanyak 4.469 ton.