Ketersedian Stok Pupuk Menjelang Musim Tanam 2022, Aman Nggak Ya?
Stok pupuk 2022
(Istimewa)Keberadaan pupuk bersubsidi sangat dibutuhkan para petani. Harga pupuk bersubsidi jauh lebih murah dibandingkan pupuk nonsubsidi menjadi alasan utama mereka.
Terkait hal ini, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memastikan kesiapan stok pupuk bersubsidi bagi petani di seluruh wilayah tanggungjawab distribusi perusahaan dengan jumlah yang mencukupi.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengatakan PKT yang merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyalurkan pupuk bersubsidi melalui jaringan distributor dan kios di seluruh daerah. Dimana distribusi sejak awal tahun sesuai kebutuhan alokasi yang ditetapkan pemerintah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2020 tentang alokasi dan harga eceran tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian dan berdasarkan surat Pupuk Indonesia mengenai penanggungjawab pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian, ucap Rahmad, saat ini PKT memiliki tanggung jawab distribusi untuk dua jenis pupuk bersubsidi, yakni Urea Subsidi Pupuk Indonesia dan NPK Bersubsidi Formula Khusus (Kakao).
“Tanggung jawab distribusi Urea Subsidi PKT mencakup wilayah NTB, Kaltim, Kalimantan Utara dan seluruh Sulawesi. Sedangkan untuk NPK Bersubsidi Formula Khusus (Kakao) mencakup seluruh Indonesia,” ujar Rahmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (27/1).
Kata Rahmad, PKT telah menyalurkan 12.769 ton urea bersubsidi dari total alokasi 727.528 ton untuk 2022 sesuai Permentan sejak 1 Januari hingga 16 Januari 2022. Sementara untuk NPK Subsidi Formula Khusus, PKT telah menyalurkan sebanyak 81 ton dari total alokasi 11.469 ton, terdiri atas 30 ton di Sulawesi Selatan dan 51 ton di Sulawesi Tenggara.
Untuk kondisi gudang, lanjut Rahmad, stok urea subsidi di Lini 2 dan 3 mencapai 98.215 ton, ditambah ketersediaan 323.672 ton urea non subsidi. Pun dengan NPK subsidi Formula Khusus tersedia 1.813 ton, ditambah 4.480 ton NPK nonsubsidi.
“Jumlah tersebut berada di atas batas aman untuk kebutuhan petani hingga Februari 2022,” ucap Rahmad.
PKT Gandeng Kapolda dan Kajati untuk Berantas Mafia Pupuk
Untuk menjaga keamanan dan pencegahan penyelewengan pupuk bersubsidi, PKT juga menggandeng Kapolda Kaltim, Irjen Pol Imam Sugianto dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kaltim, Deden Riki Hayatul Firman. Upaya proaktif ini tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PKT dengan Kapolda Kaltim, Senin (7/2/2022), dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kajati Kaltim, Selasa (8/2/2022).
Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi menyampaikan pengamanan penyaluran pupuk subsidi menjadi salah satu komitmen perusahaan untuk memastikan pupuk sampai ke tangan petani, serta terhindar dari campur tangan mafia pupuk.
Sebagai anak perusahaan Pupuk Indonesia yang memiliki posisi strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan pertanian, kata Rahmad, aspek pengamanan distribusi pupuk subsidi selalu menjadi prioritas utama bagi PKT. Dalam proses pelaksanaannya tentu dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak.
“Untuk itu, kami mengajak pihak Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur dan Kapolda Kalimantan Timur untuk memperkuat pengawasan penyaluran pupuk. Kami berharap, lewat kolaborasi ini pupuk subsidi dapat tersalurkan secara tepat kepada petani yang membutuhkan dan terhindar dari oknum praktik penyelewengan dan mafia pupuk,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/2/2022).
Stok Pupuk Jelang Musim Tanam 2022
PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan stok pupuk aman untuk kebutuhan musim tanam pertama di tahun 2022 dengan persediaan lebih dari 1 juta ton.
“Kita saat ini punya stok sekitar 1,1 juta ton di seluruh Indonesia, untuk semua jenis pupuk,” kata Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana di Jakarta, Ahad (9/1/2022).
Wijaya menjelaskan, persediaan pupuk tersebut jumlahnya dua kali lipat lebih banyak dari ketentuan stok yang ditetapkan oleh pemerintah untuk kebutuhan pertanian nasional.
“Kita biasanya punya stok dua kali lipat dari aturan pemerintah. Jadi stok yang ada itu kira-kira cukup untuk keperluan sebulan ke depan. Kalau aturan pemerintah itu kan dua minggu,” kata Wijaya.
Untuk menjaga kebutuhan petani, Pupuk Indonesia saat ini memiliki stok pupuk bersubsidi secara nasional pada awal tahun 2022 sebesar 1,13 juta ton. Rinciannya, pupuk Urea sebesar 512 ribu ton, NPK 305 ribu ton, SP-36 103 ribu ton, ZA 135 ribu Ton, dan Organik 80 ribu ton.
Ketersediaan pupuk tersebut, lanjut Wijaya, akan disalurkan kepada petani yang sudah terdaftar sebagai penerima bantuan pupuk bersubsidi dan diberikan sesuai dengan alokasi yang sudah ditentukan. Namun, dalam kenyataannya sebagian petani mengeluhkan kelangkaan pupuk.
Keluhan petani tersebut terjadi karena petani tersebut mungkin belum terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi dan jatah yang diterima tidak sesuai dengan keinginan.
Wijaya menegaskan Pupuk Indonesia tidak bisa mendistribusikan dengan jumlah yang melebihi atau di luar dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Apalagi Pupuk Indonesia Grup saat ini juga sudah memiliki sistem untuk memastikan distribusi pupuk berjalan baik dan tepat sasaran, seperti sertifikasi antifraud ISO 37001, whistleblowing system yang merupakan bentuk komitmen penerapan good corporate governance, ditambah digitalisasi sistem seperti Distribution Planning & Control System (DPCS).
Selain itu juga Aplikasi Gudang, Web Commerce, Product Tracking, hingga saat ini tengah melakukan uji coba aplikasi digital Retail Management System (RMS). Seluruh sistem ini dimanfaatkan untuk memastikan ketersediaan pupuk sesuai dengan prinsip enam tepat yaitu tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, tepat harga, tepat tempat, dan tepat jenis.
Penulis: Tyo