Free cookie consent management tool by TermsFeedMana yang Lebih Bagus: Menanam dari Biji atau Mencangkok, Ya? - Demfarm
logo-demfarm

Mana yang Lebih Bagus: Menanam dari Biji atau Mencangkok, Ya?

·
<p>Menanam dengan mencangkok. (freepik.com/ poringdown)</p>

Menanam dengan mencangkok. (freepik.com/ poringdown)

(Istimewa)

Memelihara tanaman, baik tanaman hias, sayur, maupun buah kini banyak digemari masyarakat. Tren bercocok tanam memang mulai naik daun sejak pandemi Covid-19 melanda. Awalnya aktivitas ini dilakukan hanya untuk mengusir jenuh, namun karena beragam manfaat yang didapat, banyak yang akhirnya menekuni dengan serius.

Tingginya permintaan akan tanaman selama pandemi Covid-19, membuat para pembudidaya bibit tanaman kebanjiran oder. Para penjual tanaman mengaku permintaan tanaman hias naik hingga 40-50% dengan omzet puluhan juta rupiah, begitu pula dengan bibit tanaman buah yang naik berkali-kali lipat.

Meski begitu tidak semua orang mampu atau mau membeli tanaman. Selain karena beberapa jenis tanaman harganya mahal, terkadang sulit menemukan jenis tanaman yang diinginkan. Sebagai alternatif yang lebih murah, Anda dapat membeli biji atau mencangkok tanaman yang Anda inginkan dan menanamnya sendiri.

Membudidayakan tanaman baik dengan biji maupun dengan mencangkok keunggulan dan kelemahan tersendiri. Untuk memahami keunggulan dan kelemahan masing-masing alternatif cara menanam tersebut, simak ulasan berikut!

Menanam dengan Biji

Menanam tanaman dengan biji merupakan metode yang paling populer dan paling sering dilakukan. Pasalnya, cara ini yang paling mudah jika dibandingkan dengan alternatif cara menanam lainnya. Karena sangat sederhana, cara menanam ini dapat dipraktikkan oleh siapa saja.

Beberapa keunggulan menanam dengan biji, yaitu:

  1. Tumbuhan hasil tanam biji pada umumnya memiliki umur yang lebih panjang, tergantung dengan jenisnya. Bahkan pohon yang ditanam dengan biji ada yang dapat berumur hingga ratusan tahun.
  2. Tumbuhan yang ditanam menggunakan biji juga biasanya akan lebih kokoh dan kuat daripada tumbuhan hasil cangkok. Hal ini terjadi karena menanam dengan biji biasanya mampu menghasilkan akar tumbuhan yang lebih kuat dan panjang daripada menanam dengan cara dicangkok. 
  3. Dengan menggunakan biji, Anda dapat menanam langsung banyak tumbuhan sekaligus dengan menebar biji-bijinya. Selain itu, tumbuhan-tumbuhan yang ditanam sekaligus tersebut akan tumbuh secara bersamaan sehingga dapat dipanen bersama juga. Hal ini tidak memungkinkan melalui metode cangkok.
  4. Jika menanam jenis tumbuhan yang berbeda dengan menggunakan biji, Anda bisa saja mendapatkan varietas tumbuhan baru akibat terjadinya penyerbukan silang. Ini adalah suatu hal yang sangat menarik dan menguntungkan.

Disamping keunggulan, menanam dengan biji memiliki beberapa kelemahan, di antaraya:

  1. Karena biji merupakan hasil penyerbukan silang, tidak ada jaminan bahwa tumbuhan dapat tumbuh seperti induknya. Walaupun induk tumbuhan merupakan jenis yang bagus, jika terjadi penyerbukan silang dengan tumbuhan yang kurang bagus maka kualitas anak tumbuhannya juga bisa menurun.
  2. Menanam dengan biji juga memilki risiko virus. Bibit tanaman yang sudah terinfeksi virus sering kali tidak terlihat berbeda secara visual jika dibandingkan dengan bibit tanaman yang sehat. Virus tersebut baru akan terlihat ketika tumbuhan sudah ditanam dan sudah mulai berkembang. 
  3. Jangka waktu yang diperlukan untuk menghasilkan tumbuhan layak jual umumnya lebih lama jika ditanam dengan biji. Sebagai contoh, tumbuhan hasil cangkok dapat berbuah dalam waktu 4 tahun sementara tumbuhan yang bijinya ditanam pada saat bersamaan baru akan berbuah satu tahun atau lebih setelah yang dicangkok.
  4. Untuk tanaman buah, biji merupakan pilihan yang tidak tepat. Sering kali, tanaman buah yang ditanam dengan biji akan menyimpang dari tanaman induknya. Biasanya, tanaman anak tersebut justru akan lebih jelek dari tanaman induk.

Menanam dengan Mencangkok

Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan. Selain itu, pohon yang dihasilkan dari metode ini memiliki ukuran tidak terlalu tinggi.

 
Mencangkok dilakukan dengan cara menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium pada cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm pada tanaman dikotil. Hasil cangkok kemudian dipindahkan ke dalam wadah lain saat akar telah tumbuh.

Cangkok adalah cara perkembangbiakan pada tumbuhan dengan menanam batang atau dahan yang  diusahakan berakar terlebih dahulu sebelum dipotong dan di tanam di tempat lain. Tidak semua tumbuhan bisa dicangkok. Tumbuhan yang bisa dicangkok hanyalah tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji terbuka.

Pada saat mencangkok, kambium pada cabang atau ranting harus dihilangkan agar kulit tidak terbentuk kembali. Bila kulit terbentuk kembali, maka akar tidak akan dapat terbentuk. Jika lapisan kambium tersebut bersih, maka hasil fotosintesis akan terkumpul di tempat kambium yang telah dibersihkan dan pertumbuhan akar dapat terangsang dengan baik.

Metode cangkok tanaman memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

  1. Keunggulan mencangkok yang paling dikejar oleh banyak orang adalah kecepatannya dalam berbuah. Berbeda dengan menanam biji, mencangkok tanaman umumnya akan menghasilkan tanaman berbuah atau tanaman yang sudah layak jual dalam jangka waktu yang jauh lebih cepat.
  2. Biasanya anak tumbuhan hasil cangkok akan sangat serupa dan bahkan sama bagus dengan induknya. Ini dikarenakan Anda dapat memilih bibit cangkok yang bagus dan tidak akan terjadi penyerbukan silang secara acak seperti dengan biji. Anak tumbuhan sudah pasti akan memiliki sifat-sifat terbaik inangnya dari mulai bentuk fisik hingga rasa buahnya.
  3. Tingkat keberhasilannya yang tinggi. Berbeda dengan menanam biji dimana hasilnya tidak terjamin, cara mencangkok sangat disukai karena kemungkinan besar akan berhasil. Tingkat kesuksesan cangkok memang terbukti lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan menanam biji. 

Meski begitu, mencangkok tanaman juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:

  1. Hasil tanaman dengan cara mencangkok kebanyakan memiliki akar yang tidak sempurna jika dibandingkan tumbuhan hasil tanam biji. Akar yang biasanya lebih pendek dan kurang kuat tersebut akan menyebabkan tumbuhan jadi lebih rawan roboh atau tumbang.
  2. Tumbuhan hasil cangkok juga umumnya memiliki umur yang lebih pendek.
  3. Dalam satu pohon induk hanya bisa mencangkok beberapa batang saja sehingga metode ini menghasilkan jumlah individu yang lebih sedikit dibandingkan dengan tumbuhan hasil tanam biji.
  4. Banyak orang juga kurang berminat dengan alternatif mencangkok karena biasanya harus dilakukan dengan merusak tumbuhan induk terlebih dahulu.

Pada dasarnya kedua alternatif menanam di atas, baik menanam dengan biji maupun dengan cangkok memiliki tujuan yang berbeda. Setelah memahami dua metode menanam tersebut, Anda bisa memilih metode yang tepat sesuai tujuan dan jenis tanaman yang ingin ditanam. Semoga bermanfaat, ya!

0
Artikel Terbaru