Manfaat Greenhouse dan Smart Farming dalam Budidaya Melon yang Sukses di Bojonegoro
Rumah kaca atau greenhouse adalah benteng modern bagi tanaman, sebuah tempat di mana rona mentari menjadi sahabat setia. Dengan atap dan dinding transparan yang merentangkan cahaya, rumah kaca menjadi pelindung utama bagi tanaman-tanaman rapuh. Cahaya adalah nyawa bagi mereka, memungkinkan fotosintesis yang mendukung kehidupan. Di dalam redupnya ruangan, tanaman terbebas dari kilatan suhu ekstrim atau sergapan hujan deras yang bisa merusak.
Tidak hanya sebagai penjaga musim, greenhouse juga menjadi panggung bagi pertunjukan tanaman yang tidak sejalan dengan iklim setempat. Di sini, hortikultura menari bersama tanaman hias, sayuran eksotis, buah-buahan manis, dan ragam tanaman yang enggan tumbuh di luar musimnya. Dalam ruang terkendali ini, setiap musim adalah kesempatan bagi tanaman untuk merentangkan keindahan atau berbuah dengan gemilang.
Manfaat Greenhouse
Selain bermanfaat untuk melindungi tanaman dari iklim ekstrim dan serangan hama, penggunaan greenhouse juga memiliki manfaat lainnya, yaitu :
- Pengaturan Jadwal Produksi
Dengan adanya perubahan iklim yang ekstrim tentu akan sulit untuk menentukan jadwal budidaya di lahan luar. Tetapi dengan greenhouse bisa tetap melakukan budidaya tanaman meskipun cuaca sedang tidak stabil. Tani muda bisa menentukan waktu penanaman dengan mengatur faktor-faktor yang mempengaruhi tanaman seperti suhu, sinar matahari, kelembaban, dan udara dapat disediakan, dipertahankan, dan didistribusikan secara merata pada level yang optimal. Dengan demikian budidaya tanaman bisa dijadwalkan secara mandiri dan berkesinambungan.
- Meningkatkan hasil Produksi
Karena kondisi lingkungan dan pemberian hara di dalam greenhouse dapat dikendalikan sesuai kebutuhan tanaman, maka hal ini dapat meningkatkan hasil produksi dibandingkan dengan budidaya di luar. hal seperti hilangnya hara yang biasa terjadi pada areal terbuka seperti pencucian dan fiksasi bisa diminimalisir dalam greenhouse. Budidaya tanaman ini dikenal dengan istilah hidroponik.
- Meningkatkan kualitas produksi.
Selain meningkatkan hasil produksi, greenhouse juga memperbaiki dan meningkatkan kualitas produksi. Dengan kondisi lingkungan yang terlindungi dan pemberian nutrisi akurat dan tepat waktu, maka hasil produksi tanaman akan berkualitas baik. Pematangan pada tanamanan juga terjadi secara serentak sehingga pada saat panen diperoleh hasil yang lebih seragam baik dari ukuran, maupun bentuk visual produk.
- Meminimalisir pestisida
Green house yang baik selain dirancang untuk memberikan perlindungan tanaman terhadap hama dan penyakit. Perlindungan yang umum dilakukan adalah dengan memasang insect screen pada dinding dan bukaan ventilasi di bagian atap. Insect screen yang baik tidak dapat dilewati oleh hama seperti kutu daun. Pada beberapa greenhouse bagian pintu masuknya tidak berhubungan langsung dengan lingkungan luar. Ada ruang kecil, semacam teras transisi yang dibuat untuk menahan hama atau patogen yang terbawa oleh manusia. Pada lantai ruang ini juga terdapat bak berisi cairan pencuci hama dan patogen. Untuk pintu dapat ditambahkan lembaran PVC sheet.
Buat Greenhouse, Pemuda Bojonegoro ini Sukses Budidaya Melon dengan Smart Farming
Fatkul Ilma adalah salah satu petani muda yang sukses menggabungkan antara alam dan teknologi dalam melakukan pertanian. Fatkul juga merupakan pendiri Gubuk Edukasi Djoyo Tani yang semakin dikenal sebagai sosok yang inovatif. Ia berhasil mengaplikasikan smart farming dan membuat greenhouse untuk menanam melon. Greenhouse Fatkul bertempat di Dusun Pesantren, Desa Bendo, Kecamatan Kapas. Fatkul saat ini selain sukses membangun greenhousenya sendiri, ia juga berhasil membawa masyarakat sekitar untuk bergotong royong membangun greenhouse.
Pada 17 Juli 2023 lalu, Fatkul melakukan open house perdana bertajuk Petik Melon Premium Langsung dari Kebun. Menurutnya proses tanam melon lebih mudah, karena tidak lagi menggunakan media tanam tanah tetapi serabut kelapa. Fatkul juga telah berhasil mengembangkan pertanian dengan teknologi yaitu dimana semua sistem otomatis dan bisa dikendalikan dari jarak jauh. Smart farming juga dilakukan dengan sistem irigasi tetes dan spray embun.
Fatkul berharap bahwa petani muda tidak terlalu malu untuk menjadi petani. Saat ini petani tidak harus menjadi kotor seperti di sawah. “Petani bisa berdasi dan berseragam seperti pekerja kantoran”. Hal ini karena kolaborasi atau penggunaan teknologi dalam dunia pertanian.