Mengenal Tanaman yang Cocok Ditanam di Bulan Kemarau
Bulan Agustus merupakan puncak musim kemarau di beberapa daerah di Indonesia. Musim kemarau akan berdampak pada sektor pertanian, karena ketika musim kemarau pasokan air akan berkurang. Air adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan tanaman. Kurangnya air akan mengakibatkan terhambatnya perkembangan dan pertumbuhan tanaman, sehingga resiko gagal panen semakin besar. Untuk itu, petani harus mencari alternatif tanaman yang cocok ditanam pada saat musim kemarau.
Tanaman yang Cocok pada Musim Kemarau
Meski beberapa tanaman terlihat sulit untuk dibudidayakan pada musim kemarau, ada beberapa jenis tanaman yang bisa tani muda tanam meski sedang musim kemarau. Beberapa tanaman ini bisa menjadi alternatif untuk pemanfaatan lahan di saat musim kemarau.
- Terong
Tanaman pertama yang sanggup hidup dengan baik pada musim kemarau adalah terong. Tani muda bisa mencoba menanam terong, karena terong tidak membutuhkan terlalu banyak air dalam perkembangannya. Meski dapat hidup dengan air yang terbatas, bukan berarti terong tidak butuh disiram. Tani muda tetap harus menyiram terong setidaknya sekali dalam sehari agar tanaman tetap dapat tumbuh. - Tomat
Tomat adalah salah satu tanaman yang dapat hidup di musim kemarau. Tomat dapat hidup bahkan di tanah yang kering. Meski begitu tomat tetap harus mendapat air setidaknya sekali sehari untuk menjaga kelembabannya. Ketika menanam tomat, tani muda harus meletakkannya di dekat tanaman lain untuk dapat menaungi dari sinar matahari langsung. - Mentimun
Mentimun adalah tanaman yang sangat cocok ditanam pada musim kemarau. Mentimun akan dapat tumbuh di daerah yang memiliki suhu hangat cenderung panas. Suhu seperti ini akan menjadikan mentimun memiliki banyak kandungan air dan menghasilkan buah yang baik. - Labu
Labu memiliki kesamaan dengan mentimun. Lau dapat tumbuh cepat dan baik di daerah dengan suhu hangat dan panas. Buah yang dihasilkan juga akan lebih manis dan baik dibandingkan dengan labu yang tumbuh pada saat musim hujan atau cuaca dingin. - Kacang-kacangan
Pada musim kemarau, tani muda bisa menanam beberapa jenis kacang- kacangan seperti kacang panjang, kacang tanah dan kacang hijau. - Umbi-umbian
Jenis umbi- umbian seperti wortel, kentang, ubi jalar, singkong, bawang juga merupakan tanaman yang bisa tumbuh meski dengan cuaca panas. - Jagung
Tanaman selanjutnya yang bisa tani muda tanam adalah jagung. Perawatan saat menanam jagung tidaklah sesulit menanam padi. Jagung tetap harus menerima penyiraman meski tidak membutuhkan air sebanyak padi. Ketika menanam jagung tani muda harus memperhatikan serangan hama, karena pada saat musim kemarau serangan ama akan membludak.
Meski beberapa tanaman di atas dapat tumbuh baik di saat cuaca panas, bukan berarti tidak membutuhkan air sama sekali. Tani muda juga tetap harus menyiram tanaman secara berkala, hanya saja intensitasnya berkurang. Pada musim kemarau juga bukan berarti tidak terjadi hujan sama sekali. Hujan akan terjadi sesekali pada saat musim kemarau. Selain penyiraman, tani muda juga harus melakukan perawatan lainnya seperti penyemprotan anti hama, pembersihan gulma disekitar tanaman, pemangkasan pada bagian tanaman yang terserang hama. Hal ini akan menjadikan tanaman tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang baik pula.
Rekomendasi Pupuk pada Tanaman saat Musim Kemarau
Saat musim kemarau, tanaman membutuhkan nutrisi lebih untuk dapat menjaga kelembaban tanah yang kering karena kekurangan air. Pemberian pupuk adalah salah satu langkahnya. Pemberian pupuk pada saat musim kemarau hendaknya dengan cara melarutkannya dengan air dan dialiri atau disemprotkan pada tanaman. Hal ini akan membantu tanah tetap mendapat nutrisi sekaligus mendapatkan kelembabannya.
Pada saat musim kemarau, tanah sangat membutuhkan unsur nitrogen yang tinggi untuk menjaga kestabilan unsur hara pada tanah. Tani muda bisa menambahkan pupuk urea yang 46% kandungannya adalah nitrogen. Ketika ingin menambahkan unsur nitrogen, phospor dan kalium tani muda bisa menggunakan pupuk NPK. Penambahan pupuk NPK pada saat musim kemarau bisa menjadikan tanah kaya akan unsur hara.
Tani muda bisa menggunakan pupuk urea dan NPK produk dari PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT). Pupuk produk dari PKT adalah pupuk yang bersubsidi dan dijamin keasliannya. Pupuk urea dari PKT dibuat dari reaksi antara amoniak (NH3) dengan karbon dioksida (CO2) dalam suatu proses kimia menjadi urea padat dalam bentuk prill (ukuran 1-3,35 mm) atau granul (ukuran 2-4,75 mm). Urea prill banyak digunakan untuk segmen tanaman pangan dan industri, sedangkan Urea granul lebih cocok untuk segmen perkebunan dan industri. Urea Pupuk Kaltim dipasarkan dengan merek dagang Daun Buah untuk sektor non subsidi, dengan butiran pupuk yang berwarna putih dan variasi kemasan antara lain 2 kg, 5 kg, 10 kg, 20 kg dan 50 kg. Sedangkan urea bersubsidi disalurkan dengan merek dagang Pupuk Indonesia Holding Company, mempunyai butiran pupuk berwarna pink, dengan kemasan 50 kg.
Pupuk NPK produksi Pupuk Kaltim terdiri dari dua jenis yaitu NPK Blending dan NPK Fusion. NPK dibuat dalam berbagai komposisi, sesuai kebutuhan tanaman dan jenis tanah. Jenis pupuk ini mengandung tiga unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Bahan baku NPK berupa urea, DAP (Diammonium phosphate)/RP (Rock phosphate), KCl (Kalium klorida), dan bahan-bahan lain berupa mikronutrien berkualitas tinggi.