Mengenal Tomat Beef dan Cara Mudah Menanamnya
Tomat beef adalah salah satu jenis tomat yang memiliki ukuran paling besar dari jenis tomat lainnya. Di Amerika tomat beef biasa disebut tomato beefsteak. Hal ini karena tomat beef memiliki kulit yang tipis dan daging yang tebal. Satu buah tomat beef bisa mencapai berat 500 gram atau lebih. Bentuk tomat beef besar namun tidak bulat mulus, ia memiliki lekuk atau bentuk tidak beraturan. Tomat beef tidak memiliki kadar air yang banyak, sehingga ketika diiris tidak akan menyebabkan basah dan berair.
Tomat beef biasa digunakan sebagai bahan utama dalam berbagai sajian makanan, ataupun sebagai bahan pelengkap seperti pada burger dan sandwich. Tomat beef memiliki banyak kandungan nutrisi seperti Vitamin A, B, C, D dan E. selain itu tomat beef juga memiliki kandungan kalium. Kandungan nutrisi yang terdapat pada tomat beef menjadikan tomat sebagai salah satu buah yang kaya akan antioksidan da dapat bermanfaat sebagai pencegah penyakit kanker dan penyakit jantung.
Budidaya Tomat Beef
Tomat beef di Indonesia biasa digunakan oleh restoran cepat saji sebagai pelengkap hidangan. Harga jual tomat beef juga lebih tinggi dibandingkan dengan jenis tomat lainnya. Satu kilo tomat beef memiliki harga antara Rp. 14.000,- hingga Rp. 25.000,-. Pasokan tomat beef biasanya didapat dari impor, tetapi saat ini sudah banyak petani lokal yang membudidayakannya untuk menekan impor dan sebagai peluang bisnis. Membudidayakan tomat beef bisa menjadi peluang bisnis yang cerah. Karena harganya yang tinggi dan tomat beef juga termasuk buah premium yang pemasarannya pun adalah golongan menengah ke atas.
Untuk dapat menjadikannya peluang bisnis, terlebih dahulu tani muda harus mengetahui bagaimana cara menanam dan merawat tomat beef. Tomat beef dapat tani muda budidayakan dengan menggunakan metode hidroponik ataupun menggunakan tanah sebagai media tanam. Penggunaan metode hidroponik dalam menanam tomat beef bukanlah dengan media air, melainkan media tanam seperti arang sekam, kokpit, dan serabut kelapa.
Berikut langkah- langkah yang bisa tani muda ikuti untuk menanam tomat beef secara hidroponik menggunakan media arang sekam.
- Penyemaian
Langkah pertama adalah menyemai benih yang telah dipilih ke dalam tray pad yang telah diisi dengan arang sekam. Setelah berusia 1 minggu benih yang telah menjadi bakal bibit dapat dipindahkan kedalam polybag dengan ukuran 10 x 10 cm. Setelah dipindah, selama satu minggu tani muda harus rutin menyirami air tanpa tambahan nutrisi setiap harinya. Setelah itu tani muda dapat memindahkannya ke polybag dengan ukuran lebih besar yaitu 30 x 30 cm.
- Setelah bibit dipindah ke polybag yang lebih besar, tani muda sudah bisa menyusun polybag ke tempat tanam atau greenhouse dengan jarak setiap pot 30 cm. Jarak ini akan membantu pohon tumbuh dengan ruang gerak yang luas. Tani muda bisa membuat rambatan untuk tomat dengan tali yang disusun secara vertikal. Hal ini akan membantu tomat untuk dapat tumbuh lurus ke atas dan tidak mengganggu tanaman lainnya. Untuk batang tanaman juga perlu untuk dilengkungkan di bawah karena kelak batang tomat akan tumbuh mencapai ketinggian 4-5 meter.
- Langkah ketiga adalah penyerbukan. Pada usia 1,5 bulan atau sekitar 40 hari tomat di pot atau polybag, tomat akan mulai mengeluarkan tandan buah pada ruas tanaman. Pada saat ini dibutuhkan penyerbukan manual. Yaitu dengan cara mengguncangkan tandan menggunakan tongkat yang dililit busa. Hal ini akan membantu serbuk sari jatuh kedalam putik. Waktu yang paling tepat melakukan penyerbukan adalah antara jam 9-10 pagi. Tani muda bisa melakukan penyerbukan pada jam-jam ini karena pada saat itu bunga sedang mekar sempurna.
- Setelah tomat mulai mengeluarkan buah sebesar kelereng, tani muda harus melakukan penyortiran. Sisakan buah pada setiap tandan berjumlah 3-4. Hal ini akan membuat buah tumbuh secara optimal karena tidak berebut nutrisi dan tidak berhimpitan dan akan memiliki ukuran yang sama.
- Dalam budidaya tomat beef secara hidroponik, waktu pemberian nutrisi adalah hal yang sangat krusial. Pada saat suhu normal tani muda bisa memberikan nutrisi melalui irigasi tetes sebanyak 3 kali dalam sehari. Tetapi ketika suhu tinggi sekitar 31 derajat celcius, tani muda harus melakukan sebanyak 5 kali dalam satu hari.