Pentingkah Menyiram Tanaman Saat Hujan?
dampak hujan bagi tanaman
(Istimewa)Air hujan bagi tanaman memiliki manfaat tersendiri. Tani muda pasti menyadari ketika tanaman yang terkena atau disiram air hujan akan lebih subur. Hal ini karena air hujan memiliki Ph yang pas untuk menyiram tanaman. Di dalam air hujan terdapat kandungan nitrogen yang sangat tinggi. Tanaman membutuhkan nitrogen yang tinggi untuk dapat tumbuh subur dan menghasilkan klorofil.
Dalam air hujan terdapat 99% massa H2O dan unsur-unsur terlarut seperti nitrogen dalam nitrat. Dalam hal ini air hujan memiliki peran penting untuk mentransfer nitrogen dalam tanah. Tanaman tanpa air hujan, tanaman mendapatkan unsur nitrogen dari udara, namun tidak dapat diserap dengan mudah. Dengan air hujan, tanaman bisa menyerap kandungan nitrat yang diperlukan untuk proses metabolisme.
Meski tanaman mendapat kandungan unsur nitrogen yang besar dari air hujan, bukan berarti hanya itu sumber nitrogen yang baik. Tanaman bisa mendapat asupan nitrogen dari sumber lain seperti dari pupuk tambahan, penguraian bahan organik dalaman tanah, dan organisme yang dapat memecah nitrogen di atmosfer menjadi sesuatu yang dapat digunakan.
Kenapa nitrogen terlihat begitu penting bagi tanaman? Nitrogen sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk banyak hal, terutama untuk menghasilkan klorofil dan pigmen fotosintesis hijau. Tanaman yang kekurangan kandungan unsur nitrogen akan menjadi kerdil, sakit hingga mati. Sebab itulah nitrogen sangat penting bagi tanaman.
Air hujan memang memiliki kandungan unsur nitrogen yang tinggi dan Ph yang pas bagi tanaman. Namun tanaman yang terlalu banyak terkena air hujan juga bisa mengalami kebusukan karena terlalu banyak air. Air hujan juga bersifat basa yang mana ketika tanaman terlalu banyak mendapat air hujan akan mendapat penyakit jamur, serta daun tanaman akan rusak dan berujung pada tanaman mati. Tani muda bisa mengakalinya dengan menyiram tanaman dengan air keran atau air biasa beberapa saat setelah tanaman terkena hujan. Pastikan penyiraman tidak berlebihan, cukup untuk membasuh saja. Selanjutnya untuk tanaman yang menggunakan pot atau polybag bisa tani muda pindahkan ke tempat yang teduh.
Jika tidak air hujan, tani muda bisa menyiram tanaman dengan menggunakan air keran. Meski menyiram dengan air hujan tetap menjadi lebih baik dari pada air keran. Pada air keran Ph air cenderung lebih tinggi atau basa dan lebih asin karena memiliki kekuatan ion yang lebih tinggi daripada air lainnya. Menyiram tanaman dengan jangka waktu panjang menggunakan air dengan klorida lebih tinggi ternyata juga dapat mengganggu proses pengambilan nitrat yang tersedia oleh tanaman. Oleh sebab itu, tani muda harus memberikan perawatan seperti memberikan pupuk untuk membantu tanaman menyerap unsur nitrogen dan nitrat lebih baik.
Tani muda bisa meningkatkan Ph tanah dan kadar nitrogen pada tanah sehingga mudah diserap tanaman dengan menggunakan pupuk NPK. Tani muda bisa menggunakan pupuk NPK dari PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) yang memiliki dua varian yaitu NPK Blending dan NPK Fusion. Pupuk NPK dari PKT memiliki nama dagang yaitu NPK pelangi. Tani muda juga bisa memberikan pupuk urea dari PKT yang memiliki kandungan nitrogen sebesar 46%. Urea dari PKT dibuat dari reaksi antara amoniak (NH3) dengan karbon dioksida (CO2) dalam suatu proses kimia menjadi urea padat dalam bentuk prill (ukuran 1-3,35 mm) atau granul (ukuran 2-4,75 mm). Urea prill banyak digunakan untuk segmen tanaman pangan dan industri, sedangkan Urea granul lebih cocok untuk segmen perkebunan dan industri. (Fitri)