Free cookie consent management tool by TermsFeedPKT Dapat Sertifikasi sebagai Pupuk Ramah Lingkungan dari Australia - Demfarm
logo-demfarm

PKT Dapat Sertifikasi sebagai Pupuk Ramah Lingkungan dari Australia

·
<p>doc: metrosulawesi.id</p>

doc: metrosulawesi.id

(Istimewa)

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terus berkomitmen untuk memproduksi pupuk ramah lingkungan. Konsistensi PKT dalam memproduksi pupuk ramah lingkungan ini mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Bahkan Pemerintah Australia melalui Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan memberikan sertifikasi kepada PKT sebagai produsen pupuk ramah lingkungan, bebas dari impurity lain selain urea. 

Dalam sertifikat tersebut disebutkan PKT mendapatkan fasilitas status system Level Satu untuk pupuk curah di dalam kapal. Fasilitas tersebut telah dinilai memenuhi persyaratan untuk status system Level Satu sebagaimana ditetapkan dalam Departemen Kebijakan Pengkajian dan Pengelolaan Kargo Curah Anorganik Impor.

PKT dinilai telah menunjukkan komitmennya untuk memastikan integritas biosekuriti produk pupuk mereka di seluruh rantai pasokan, dari pembuatan hingga pemuatan. Komitmen ini telah dicapai melalui strategi manajemen yang diakui, mendukung kepatuhan yang berkelanjutan dengan persyaratan impor dari departemen terkait, sebagaimana dikonfirmasi melalui penilaian audit lokasi pada 15 Agustus 2022.

Status ini akan dipertahankan hingga 15 Agustus 2025 dengan syarat hasil audit tahunan dari pihak ketiga memuaskan. Audit ini berfungsi untuk mengkonfirmasi bahwa prosedur, operasi, dan infrastruktur tidak berubah sejak 15 Agustus 2022 atau bahwa setiap perubahan yang mungkin telah terjadi tidak berdampak pada integritas biosekuriti yang sedang berlangsung dari jalur impor pupuk. Auditor pihak ketiga harus terakreditasi secara independen dan terdaftar di Badan Audit Internasional.

Dalam sertifikat itu, juga disebutkan status sistem untuk keperluan Kebijakan Manajemen dan Penilaian Pupuk Kargo Curah Anorganik Impor dapat diubah tanpa pemberitahuan sebelumnya, untuk alasan apa pun dan kapan saja. Pemeriksaan dan perawatan barang impor di kapal dilakukan sesuai dengan undang-undang yang relevan berdasarkan risiko biosekuriti. Status sistem Level Satu tidak menjamin bahwa intervensi Level Satu akan diterapkan sehubungan dengan semua kiriman yang diimpor dari fasilitas di atas.

Sertifikat dari Pemerintah Australia tersebut menunjukkan bahwa PKT mampu memberikan pelayanan terhadap konsumen dengan baik. Selain itu, seluruh karyawan PKT siap menyambut era industry 4.0 melalui transformasi menyeluruh dalam kegiatan operasional, mulai dari pengadaan bahan baku hingga produksi dan distribusi.

PKT merancang dan menerapkan program manajemen energi yang komprehensif, secara konsisten mencatat pengurangan emisi gas rumah kaca dan emisi gas konvensional, mengurangi limbah, serta meningkatkan kerja sama pemanfaatan limbah dari operasional fasilitas produksi perusahaan. 

Bahkan PKT juga mengintensifkan penggunaan teknologi informasi dalam program pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Atas komitmennya tersebut, PKT menjadi produsen pupuk pertama yang menerima sertifikat Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian.

Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman mengatakan dalam pendistribusian pupuknya, PKT tidak hanya menyasar pasar dalam negeri. Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) ini juga menyasar pasar ekspor ke luar negeri dengan produk amoniak dan urea. 

Negara tujuan ekspor amoniak dan urea PKT adalah Australia, India, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, Vietnam, Cina, Jepang dan Singapura. Namun, negara yang menjadi tujuan ekspor urea terbanyak PKT adalah Australia di mana permintaannya cukup tinggi.

“Kelihatan tren pertumbuhan sebenarnya di Australia, itu ada kalau diprediksikan, ada potensi pasar di area Australia, itu kemungkinan akan naik. Sehingga diharapkan kita juga bisa mengisi pasar itu, karena kita relatif dianggap produsen yang paling dekat dengan Australia. Dan infrastruktur di PKT sangat baik untuk memenuhi kebutuhan itu,” jelas Qomaruzzaman.

Sementara itu, Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi menjelaskan PKT memanfaatkan keuntungan letak lokasi yang sangat strategis sehingga dapat bersaing dengan negara-negara Asia Pasifik lainnya. 

“PKT juga melakukan beberapa inisiatif strategi serta komitmen perusahaan untuk menerapkan dan mengimplementasikan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) dan green industry sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan brand image perusahaan di pasar internasional,” papar Rahmad.

Produk Pupuk PKT

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi beragam pupuk seperti urea, amonia, dan NPK. Salah satu anak usaha dari PT Pupuk Indonesia (Persero) ini selalu menggunakan bahan pendukung ramah lingkungan untuk bahan-bahan operasional perusahaan. 

Sebagai contoh untuk produk, PKT mengembangkan berbagai pupuk ramah lingkungan (eco-friendly product). Pupuk hayati (Biotara dan Ecofert) dikembangkan bahan aktif mikroba unggul dengan bahan pembawa organik (kompos dan humat) serta mineral (zeolit). Dengan dosis 20-25 kg/ha dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik, seperti urea, sebanyak 25% dosis standar.

Adapun untuk biokomposer (Biodex) dikembangkan bahan aktif mikroba unggul dengan bahan pembawa organik (kompos dan humat) serta mineral (zeolit). Semua produk sudah mendapat sertifikat paten untuk inovasinya. 

Selain itu, PKT juga memproduksi beberapa produk utama. Produk utama dari PKT diantaranya adalah:

  1. Amoniak

Amoniak digunakan sebagai bahan mentah dalam industri kimia. Amoniak produksi Pupuk Kaltim dipasarkan dalam bentuk cair pada suhu -33° C dengan kemurnian minimal 99,5% dan campuran (impurity) berupa air maksimal 0,5%. Amoniak dibuat dari bahan baku gas bumi yang direaksikan dengan udara dan uap air yang diproses pada suhu dan tekanan tinggi secara bertahap melalui beberapa reaktor yang mengandung katalis.

  1. Urea

Urea yang disebut juga pupuk nitrogen (N), memiliki kandungan nitrogen 46%. Urea dibuat dari reaksi antara amoniak (NH3) dengan karbon dioksida (CO2) dalam suatu proses kimia menjadi urea padat dalam bentuk prill (ukuran 1-3,35 mm) atau granul (ukuran 2-4,75 mm). 

Urea prill banyak digunakan untuk segmen tanaman pangan dan industri, sedangkan Urea granul lebih cocok untuk segmen perkebunan dan industri. Urea nonsubsidi yang berwarna putih dipasarkan dan dijual dengan merek dagang Daun Buah, sedangkan urea bersubsidi yang berwarna pink dipasarkan dengan merek dagang Pupuk Indonesia Holding Company.

  1. Pupuk NPK

NPK Pupuk NPK produksi Pupuk Kaltim terdiri dari dua jenis yaitu NPK Blending dan NPK Fusion. NPK dibuat dalam berbagai komposisi, sesuai kebutuhan tanaman dan jenis tanah. Jenis pupuk ini mengandung tiga unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Bahan baku NPK berupa urea, DAP (Diammonium phosphate)/RP (Rock phosphate), KCl (Kalium klorida), dan bahan-bahan lain berupa mikronutrien berkualitas tinggi. 

Pupuk NPK dipasarkan dan dijual dengan merek dagang NPK Phonska Pupuk Indonesia Holding Company untuk sektor subsidi. Sementara itu, merek dagang NPK Pelangi digunakan untuk NPK Blending pada sektor nonsubsidi dan merek dagang Pelangi Agro digunakan untuk NPK Fusion pada sektor nonsubsidi. (Tyo)

Topik
Artikel Terbaru