Free cookie consent management tool by TermsFeedProgram Community Forest: Upaya Industri Pupuk Dukung Penurunan Emisi Gas Karbon - Demfarm
logo-demfarm

Program Community Forest: Upaya Industri Pupuk Dukung Penurunan Emisi Gas Karbon

·
<p>Mengenal pertanian organik. Foto: fulldronesolutions.com</p>

Mengenal pertanian organik. Foto: fulldronesolutions.com

(Istimewa)

Saat ini emisi karbon menjadi salah satu penyumbang terjadinya perubahan iklim dan pemanasan bersamaan dengan emisi gas rumah kaca. Keduanya menyebabkan naiknya suhu bumi atau efek rumah kaca. Karena itulah, berbagai upaya untuk mengurangi emisi karbon terus dilakukan oleh sejumlah kalangan, termasuk PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT).

Sebagai bentuk nyata penerapan Environment, Social and Governance (ESG), PKT yang merupakan pelopor transformasi hijau industri petrokimia Tanah Air, kembali meluncurkan inovasi terbaru. Kali ini, PKT meluncurkan program yang bertujuan mengurangi emisi karbon bertajuk Community Forest, dengan menggandeng TNI untuk melakukan penanaman 10 juta pohon hingga 2030.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengatakan PKT akan terus konsisten melakukan inovasi berkelanjutan untuk mencapai target pengurangan emisi karbon lewat beragam program yang mendukung. Berbagai inisiatif dalam koridor ESG telah diluncurkan PKT, yang semua bertujuan untuk mewujudkan komitmen perusahaan dalam transformasi hijau. 

“Setelah sebelumnya kami memperbesar bauran energi listrik operasional dari energi baru terbarukan lewat PLTS Atap dan sepeda motor listrik, sekarang yang terbaru adalah lewat program Community Forest ini. Nantinya, program ini diharapkan dapat berkontribusi pada potensi penyerapan emisi karbon sebesar 5.379 ton CO2 per tahun,” ujar Rahmad Pribadi.

Selain mengurangi emisi karbon melalui penanaman tanaman keras produktif, Community Forest pun bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati, meningkatkan kesejahteraan dengan melibatkan masyarakat sekitar serta memberi nilai tambah ekonomi pada lahan yang kurang produktif.

Profil Penggerak Program Community Forest

Salah satu mitra yang turut mendukung pelaksanaan program Community Forest ini adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI). Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa secara langsung memberikan dukungannya dengan menyediakan lahan untuk penanaman pohon.

Dukungan TNI terhadap program yang digagas Pupuk Kaltim itu diwujudkan dalam bentuk penyediaan lahan dan fasilitas pemeliharaan untuk penanaman 10 juta pohon hingga 2030. Andika menilai, program Community Forest sangat bagus. 

“Melalui program ini, TNI bisa ikut berkontribusi langsung dalam pemeliharaan lingkungan dan pencegahan perubahan iklim. Kami berharap, kerja sama tersebut bisa jadi contoh pihak lain untuk terlibat secara langsung dalam menjaga lingkungan hidup,” ujar Andika.

Pada tahap awal, PKT menggandeng KOSTRAD untuk melakukan penanaman sebanyak 3 ribu pohon di lahan area Latihan KOSTRAD Cibenda, Sukabumi seluas 10 hektar di tahun 2022 dan akan dilanjutkan hingga 200 hektar dengan total tanaman lebih dari 60 ribu. Berbagai jenis tanaman seperti mangga, nangka, durian, alpukat, sirsak dan beberapa tanaman buah langka seperti matoa, bisbul, menteng dan gandaria akan ditanam di area yang telah disediakan oleh KOSTRAD.

Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyebut bahwa pihaknya sangat mendukung pelaksanaan program Community Forest yang digagas PKT. 

“Ini adalah salah satu bentuk nyata bahwa kami dari TNI bersama PKT bisa berkontribusi langsung untuk mengurangi emisi karbon yang menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim sekarang ini. Kami dari TNI nantinya akan terus bersinergi bersama PKT untuk menyediakan lahan sebanyak mungkin untuk bisa ditanami pohon. Diawali dari Lapangan Latihan KOSTRAD ini, semoga nantinya bisa bermanfaat tidak hanya untuk TNI tapi juga untuk masyarakat sekitar,” terang Maruli.

Pengembangan Community Forest

Program Community Forest yang digagas PKT terus dikembangkan. Salah satunya di Provinsi Gorontalo. Tujuannya adalah untuk mendorong upaya dekarbonisasi dan pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian. Program Community Forest digagas untuk mendorong penurunan emisi karbon hingga 32% di tahun 2030.

PKT juga menargetkan pengembangan Community Forest di Gorontalo, khususnya di Kabupaten Pohuwato mencapai luas 1.840 Ha yang tersebar di tujuh desa untuk ditanami berbagai varietas. Varietas tersebut diantaranya durian, jamu mete, alpukat, nangka, mangga, sirsak, rambutan dan cengkeh, hingga sengon dan berbagai jenis tanaman langka. Total bibit yang akan ditanam sebanyak 68 ribu lebih, dengan melibatkan 430 petani setempat.

Selain bertujuan untuk penyerapan emisi karbon, Program Community Forest ini juga ditargetkan untuk perlindungan keanekaragaman hayati, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi penanaman dan memberi nilai tambah ekonomi pada lahan yang kurang produktif.

Karena tidak cuma berhenti di tahap penanaman pohon saja, ke depannya PKT tetap akan mendampingi masyarakat sekitar lahan penanaman untuk bisa mengolah, memelihara hingga mendistribusikan hasil panen nantinya. Upaya ini akan difasilitasi oleh program PKT lainnya yakni AgroSol dengan melakukan tumpangsari tanaman pangan di sekitar lahan Community Forest.

“Semoga dengan program Community Forest ini akan semakin mempercepat pengurangan emisi karbon yang menjadi tujuan PKT di tahun 2030. Semoga program ini juga bisa menularkan dampak positif untuk keberlangsungan lingkungan hidup yang lebih baik lagi di masa depan,” tutup Rahmad Pribadi. (Tyo)

Topik
Artikel Terbaru