Sambut Hari Vegetarian, Yuk Coba Tanam Sayur Mayur Mandiri
Vegan didefinisikan sebagai gaya hidup yang berupaya untuk menghindari semua bentuk eksploitasi terhadap hewan, termasuk untuk dijadikan makanan, pakaian, kosmetik, atau tujuan lainnya.
Oleh karena itu, pola makan vegan tidak hanya menghindari daging hewan, tetapi juga produk susu, telur, dan bahan makanan yang berasal dari hewan. Vegan bahkan juga menghindari bahan makanan bahan-bahan seperti gelatin, madu, whey, kasein, dan albumin, serta beberapa jenis suplemen yang terbuat dari atau mengandung minyak ikan maupun hewan lain.
Pada 1 November mendatang, orang-orang yang memiliki pola makanan vegan akan memperingati Hari Vegan Sedunia. Peringatan ini merupakan bentuk dedikasi bagi mereka, serta kampanye gaya hidup vegan. Hari Vegan Sedunia juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran manusia atas perlakukannya terhadap hewan, etika ternak massal, dampak bagi lingkungan hidup, dan lain sebagainya.
Lalu, apa sebenarnya alasan orang-orang memilih untuk tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari produk hewan sama sekali?
Menurut President of World Vegan Organisation (WVO) & Vegan Society of Indonesia (VSI), Dr Susianto, MKM, ada beberapa alasan khusus mengapa banyak orang di dunia memilih menjadi vegan, yaitu seseorang yang menghindari konsumsi produk hewani dan beralih menerapkan pola makan berbasis nabati. Mulai dari kesehatan, lingkungan, agama, eksploitasi hewan, hingga peranan publik figure.
Upaya Menanam Sayur Mandiri
Menanam sayuran sendiri di rumah merupakan salah satu langkah efektif bagi orang yang menerapkan gaya hidup vegan. Jika dilakukan dengan tepat, lahan sempit juga bisa menghasilkan sayuran yang banyak. Tidak hanya mendukung gaya hidup vegan, menanam sayur di rumah juga bisa menghemat uang.
Namun sebelum menanam sayuran, perlu diperhatikan juga jenis sayuran yang akan ditanam. Ada beberapa sayuran yang bisa Anda pilih.
- Pilih sayuran yang disuka
Anda harus lebih dulu memastikan jenis yang ditanam adalah sayuran yang Anda sukai agar tak terbuang sia-sia. Aktivitas menanam juga membutuhkan upaya ekstra, jadi jangan buang waktu dan uang Anda untuk menanam sayuran yang tak mungkin Anda makan.
- Pilih sayuran yang tidak cepat busuk
Ada beberapa jenis sayur yang awet seperti kentang, bawang bombay, ubi, labu, cabai, yang dapat disimpan dan awet selama beberapa minggu. Tentu dengan cara penyimpanan dan suhu yang sesuai. Kemudian ada buncis, tomat, mentimun, dan jagung dapat diawetkan dengan dimasukkan dalam kulkas.
Sayuran-sayuran tadi bisa Anda simpan lebih lama. Jadi Anda tetap bisa memakannya meski sudah lewat beberapa waktu pascapanen.
- Pilih sayuran yang dijual dengan harga mahal
Agar lebih efektif dalam menghemat uang, tanam sayuran yang harganya mahal, tomat misalnya.
Atau bisa juga jenis sayuran yang selalu Anda beli dan sering konsumsi, seperti kacang-kacangan, bawang bombay, bayam, brokoli, paprika, wortel, labu kuning, mentimun, kentang, selada, pokcoy.
Ada beberapa tips bagi pemula untuk menanam sayur organik agar sukses sampai masa panen tiba. Berikut ini adalah tips-tipsnya:
- Pilih tempat yang cocok
Lokasi menanam harus diperhitungkan agar tanaman lekas tumbuh dengan subur. Mengutip BonniePlants, pilih tempat yang mendapatkan sinar matahari cukup, setidaknya 6 hingga 8 jam per hari.
- Gunakan tanah yang gembur
Tanah yang gembur baik untuk menanam sayur adalah jenis tanah yang subur. Tanah yang subur dapat memperkuat system akar. Cara membuat tanah menjadi gembur dan tetap menghasilkan sayuran organik adalah dengan menggunakan pupuk kompos.
- Sesuaikan iklim
Mengetahui karakter sayuran yang sesuai dengan iklim daerah Anda akan mendukung jenis sayuran yang dihasilkan.
- Rutin menyiram tanaman
Selain memastikan tanaman cukup terkena sinar matahari, menyiram juga faktor penting yang harus rutin dilakukan. Namun menyiram tanaman juga tidak sembarangan agar akar tanaman tidak cepat membusuk.
- Hindari penggunaan pestisida
Jangan menggunakan pestisida berbahan kimia. Tetapi gunakan pestisida organik juga untuk memusnahkan hama. Anda dapat membeli sabun insektisida, atau menyemprotkan air cabai pada tanaman yang terserang hama.
- Lindungi tanaman dengan mulsa organic
Mulsa adalah media berkebun untuk menutup tanaman seperti sayuran. Selain itu, fungsi mulsa adalah untuk menjaga kelembapan tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik, tanpa mengkhawatirkan serangan hama.
- Merotasi jenis tanaman
Mengganti jenis tanaman setiap tahun merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga tanaman tetap subur. Selain menjaga tanah tetap gembur, metode rotasi ini teruji mengecoh hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman pada pergantian musim.
- Bersihkan dedaunan dan batang yang berserakan
Anda juga harus rajin menjaga kebersihan tanaman sayuran. Daun atau batang yang berguguran harus rutin dibersihkan untuk menjaga sayuran tetap higienis.
- Masa panen
Saat panen tiba, petiklah secara acak agar mendapat hasil yang merata. Gunakan peralatan berkebun seperti pisau atau gunting untuk memotong.
Rekomendasi Pupuk dari PKT
Pupuk menjadi bagian penting saat menanam sayuran. Untuk mendukung program ketahanan pangan nasional, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menghadirkan beragam pupuk berkualitas dalam mendorong produktivitas tanaman. Salah satunya adalah NPK Pelangi.
Superintendent Komunikasi Produk Departemen Pelayanan dan Komunikasi Produk (Yankomduk) PKT Ludvi Widodo menyebut NPK Pelangi sangat cocok untuk semua jenis tanaman pangan, hortikultura, dan tanaman perkebunan.
Dibuat dengan teknik pencampuran secara fisik (bulk blending) menggunakan bahan baku berkualitas tinggi seperti Urea Granul, Diammonium Phospate (DAP) dan KCL yang merupakan sumber kalium dari serpihan asli (flake) dengan kandungan Kalium Oksida (K2O) sebesar 60%. Keunggulan NPK Pelangi diantaranya melepaskan unsur hara sesuai karakteristik atau sifat asli bahan baku, karena urea granul merupakan slow release nitrogen fertilizer yang lebih efisien diserap tanaman.
Selain itu, NPK Pelangi juga memiliki kandungan dan kelautan unsur fosfat yang sangat tinggi, dengan berbagai komposisi unsur hara yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman pertanian. Disamping juga lebih efektif, efisien dan tahan disimpan lebih lama, serta mampu meningkatkan hasil panen.
“NPK Pelangi dibuat pada berbagai komposisi unsur hara yang sesuai untuk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, serta menyesuaikan kebutuhan tanaman terhadap unsur hara dalam pertumbuhannya,” terang Ludvi Widodo.