Sederet Prestasi Pupuk Kaltim Sepanjang 2022
Prestasi pupuk kaltim
(Istimewa)Sebagai pelopor transformasi hijau di industri petrokimia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) selalu berinisiatif untuk memegang teguh prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang juga tertuang dalam roadmap pertumbuhan kedua perusahaan 40 tahun ke depan. Upaya PKT dalam mewujudkan transformasi hijau industri petrokimia dengan fokus pada pengembangan renewable resources dipercaya mampu mendukung komitmen Indonesia net zero emission di 2060.
Atas komitmen dalam mendukung penerapan ESG tersebut, PKT sukses meraih dua penghargaan berturut-turut. PKT dinilai berhasil menerapkan konsep investasi lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam transformasi hijau dan berkelanjutan. Penghargaan tersebut diraih dalam gelaran ESG Disclosure Awards 2022 dan Trenasia ESG Excellence 2022 pada Oktober 2022 lalu.
Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi mengatakan dua penghargaan ini merupakan pencapaian kolektif yang menjadi bukti nyata komitmen PKT di bidang ESG.
“Penghargaan ini merupakan cerminan dari komitmen dan kerja keras PKT yang mendukung penuh program pemerintah melalui penerapan ESG di perusahaan. Sebagai perusahaan petrokimia berskala global, PKT terus membangun ekosistem bisnis dengan mengutamakan pengelolaan lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan tata kelola perusahaan, sehingga selalu menjadi perusahaan berkinerja unggul kelas dunia. Prestasi ini menjadi dukungan bagi PKT dalam usaha efisiensi energi, optimalisasi infrastruktur, dan ekspansi di pasar global,” ujar Rahmad.
Pada gelaran ESG Disclosure Awards 2022, PKT meraih predikat Leadership AAA yang berarti PKT dinilai dapat mengimplementasi aspek-aspek ESG dengan terhadap perusahaannya. Perhitungan skor dilakukan dengan analisa Sustainability Reporting untuk menentukan tingkat transparansi ESG yang menggunakan faktor-faktor yang dinilai relevan oleh BGK Foundation.
Sedangkan dalam Trenasia ESG Excellence 2022, PKT mendapatkan penghargaan untuk industri petrokimia kategori Action. Gelaran ini telah menyaring lebih dari 120 perusahaan di 34 subsektor industri, dan menilai dari implementasi ESG beserta variable-variabel turunannya.
Komitmen Pupuk Kaltim pada Prinsip Berkelanjutan
PKT terus berkontribusi dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), melalui peningkatan komitmen terhadap lingkungan dan masyarakat sesuai prinsip Environment, Social dan Governance (ESG).
Rahmad Pribadi, Direktur Utama PKT, mengatakan komitmen untuk menjalankan bisnis dan proses produksi yang memprioritaskan prinsip-prinsip ESG sudah menjadi fondasi utama perusahaan. Ke depannya, lewat ragam inovasi, PKT akan terus fokus mengembangkan hilirisasi industri petrokimia yang berbasis renewable resources guna mencapai dominasi pasar di Asia Pasifik.
“Usaha ini tentunya tidak hanya dilakukan secara mandiri oleh perusahaan, tapi juga turut mengajak masyarakat dan komunitas serta organisasi di Indonesia untuk melakukan kegiatan yang mendukung ESG,” kata Rahmad, dalam keterangannya.
Hal senada diungkapkan SEVP Business Support PKT Meizar Effendi. Menurut Meizar, langkah yang dilakukan PKT menjadi salah satu misi perseroan yang direfleksikan melalui kebijakan dan program strategis dengan beragam pengembangan secara berkesinambungan. Perusahaan juga terus mendukung pembangunan berkelanjutan, yang secara konsisten diimplementasikan melalui berbagai pengembangan program serta inovasi.
“PKT berkomitmen untuk terus menjalankan aktivitas bisnis yang bertanggung jawab sesuai konsep keberlanjutan, dengan menitikberatkan pada aspek lingkungan, sosial ekonomi dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Meizar.
ESG sebagai Salah Satu Pilar dalam Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Prinsip berkelanjutan kini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Istilah yang kerap digunakan adalah ESG atau akronim dari environmental (lingkungan), social (social), dan governance (tata kelola). ESG merupakan kaidah dalam menerapkan prinsip berkelanjutan.
Menurut Komisi Brundtland, keberlanjutan merujuk pada pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.
Keberlanjutan memiliki tiga pilar atau komponen yaitu ekonomi, lingkungan, dan social. Dengan begitu, keberlanjutan adalah soal bagaimana mengupayakan kemakmuran dan kesejahteraan melalui pertumbuhan ekonomi sembari melindungi bumi dan manusia pada tiga elemen inti tersebut.
Pada tataran ideal, prinsip ESG adalah refleksi mini dari tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDG’s). ESG meringkas 17 poin dalam rumusan SDG’s tersebut melalui tiga aspek.
Dengan dasar ESG ini, perusahaan mestinya menggulirkan inisiatif bisnis yang kelak akan berdampak positif bagi lingkungan, social, dan tata kelola.
Langkah Konkret PKT
Komitmen PKT diwujudkan dalam operasional bisnis melalui penerapan 3 kunci ESG (Environmental, Social, and Governance). ESG ini dinilai menjadi tanggung jawab perusahaan dalam menjawab tantangan ke depan yang lebih berorientasi pada lingkungan.
“Banyak hal yang sudah dilakukan oleh PKT terkait dengan ESG dalam usaha mengurangi emisi karbon. Salah satunya adalah di sekitar lingkungan PKT sendiri, kendaraan bermotor secara gradual diubah ke arah elektrik,” ujar Rahmad. Selain itu, PKT juga sudah menggunakan sepertiga tenaga surya untuk daerah perkantoran.
Berikut ini adalah Langkah konkret yang sudah dilakukan PKT dalam penerapan ESG.
- Menyiapkan peta jalan dan target yang terukur
Dengan menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan sesuai kaidah ESG, PKT menargetkan untuk mengurangi emisi gas karbon sekitar 30% pada 2030. Upaya ini dilakukan guna mewujudkan net zero emission di 2060. Dalam hal ini, PKT telah menyiapkan rancangan dalam 2 tahapan besar.
Tahap pertama, dari tahun ini sampai tahun 2030, PKT akan menganggarkan offset karbon sebanyak 30%. Beberapa hal yang sudah dilakukan PKT untuk itu antara lain, PLTS Atap yang dapat menghemat 20% – 30% kebutuhan energi PKT di area perkantoran dengan total luas 6.500 M2 dan mengganti kendaraan operasional kantor menggunakan motor listrik. Ada juga rencana membangun Pabrik Soda Ash (proyek ini juga termasuk hilirisasi) yang berpotensi menyerap CO2 sekitar 174.000 ton per tahun.
Tahap kedua akan dimulai pada tahun 2031. Di tahap kedua ini akan dibutuhkan teknologi yang lebih tinggi yang saat ini masih dalam tahap pengembangan, yaitu low carbon sourcing dan carbon capture storage. PKT akan menyiapkan kapasitas penyimpanan carbon capture storage (CCS) bersama Pupuk Indonesia. Di sisi yang lain juga akan ada reaktivasi pabrik urea Proyek Optimasi Kaltim (POPKA-2) dan teknologi biomassa.
- Berkolaborasi dengan masyarakat
PKT juga berkolaborasi dengan masyarakat untuk menciptakan dampak positif terhadap lingkungan. Contohnya, PKT melanjutkan kerja sama dengan Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) untuk program Hutan Komunitas dengan melakukan penanaman pohon bersama masyarakat dengan target 10 juta pohon pada tahun 2030. Sebelumnya, PKT juga bekerja sama dengan masyarakat Bontang untuk konservasi terumbu karang dan hutan mangrove.
- Dimotori Generasi Milenial
Sebanyak 60% milenial kini menjadi motor PKT. Hal ini menjadi salah satu pendorong utama dalam penerapan budaya ESG di PKT. Dengan dorongan para milenial, PKT mengganti slogannya menjadi Future is Ours. Pasalnya, para milenial di PKT melihat dalam rencana pengembangan PKT ke depan, seluruh elemen PKT harus memiliki spirit dan passion yang sama untuk menyambut dan menjemput masa depan. (Tyo)