Free cookie consent management tool by TermsFeedTanaman Bisa Dehidrasi, Cari Tahu Solusinya Yuk - Demfarm
logo-demfarm

Tanaman Bisa Dehidrasi, Cari Tahu Solusinya Yuk

·
<p>Cara mengatasi tanaman layu. Foto: Pinterest</p>

Cara mengatasi tanaman layu. Foto: Pinterest

(Istimewa)

Musim kemarau di Indonesia telah datang sejak April lalu, Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat sudah 55% wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal mengungkapkan, wilayah yang telah memasuki musim kemarau ada di sebagian besar di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, sebagian besar di Jawa, sebagian wilayah Sumatera bagian selatan, Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Papua.

Bahkan BMKG sudah melihat beberapa titik api dan hotspot yang berpotensi menjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). “Di tahun 2021, kita lihat memang paling tidak ada beberapa hotspot yang kita lihat ada di Riau, Kalimantan Barat, Aceh, dan Sumatera Utara, dan itu terjadi pada bulan Februari dan Maret,” kata Herizal.

Herizal menambahkan ancaman karhutla ini akan berpotensi Ketika kemarau terjadi yakni sampai bulan Oktober. Menurutnya, BMKG mencoba memonitor perkembangan cuaca dan iklim, menganalisisnya, dan menyampaikannya ke masyarakat, serta stakeholder agar kita juga bisa mitigasi lebih awal potensi-potensi yang tidak diharapkan.

Pada musim kemarau, peningkatan suhu iklim mikro berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama pada daerah yang lengas tanahnya terbatas. Lengas tanah merupakan air yang mengisi sebagian dan seluruh pori tanah. 

Pada tanaman hortikultura seperti beberapa tanaman buah, bunga, sayuran, dan obat-obatan, suhu merupakan faktor penting dalam pembentukan primordia bunga. Dalam pembentukan bunga tanaman, dibutuhkan suhu optimal, yakni suhu yang dibutuhkan oleh sebuah tanaman dalam pembentukan primordia bunga. 

Suhu yang dibutuhkan dalam sebuah pertumbuhan serta perkembangan tanaman dikenal sebagai suhu kardinal, yang meliputi suhu optimum, suhu minimum dan suhu maksimum. Setiap suhu kardinal tanaman itu tentunya berbeda-beda, tergantung pada jenis tanamannya. Suhu di bawah batas maksimum atau pun di atas optimum tidak akan pernah baik untuk tanaman, keadaan seperti ini disebut suhu ekstrim.

Manfaat Menyiram Tanaman di Pagi Hari

Richard P Jauron, Spesialis Program Ekstensi II di Departemen Hortikultura Iowa State University, Amerika Serikat memaparkan, waktu terbaik untuk menyiram tanaman adalah di pagi hari sekitar pukul 05.00 hingga 09.00 WIB.

Ada alasan tersendiri mengapa pagi hari menjadi waktu terbaik untuk menyiram tanaman. Menurut Jauron, penyiraman di pagi hari bisa membuat daun tanaman cepat mengering. Daun tanaman yang cepat mengering bisa membantu mencegah terjadinya perkembangan penyakit jamur.

Penyiraman pagi hari juga memungkinkan air mengalir ke tanah dan mencapai akar tanaman tanpa terlalu banyak air yang hilang akibat penguapan. Tak hanya itu, penyiraman di pagi hari akan membuat cadangan air untuk tanaman di sepanjang hari, sehingga tanaman akan mampu menghadapi panas matahari dengan lebih baik.

Selain itu, menyiram tanaman di pagi hari akan meningkatkan siklus pertumbuhan alami tanaman di kebun Anda. Ada mitos yang mengatakan jika menyiram tanaman pada pagi hari akan membuat tanaman mudah hangus. Itu tidak benar.

Cara Mengatasi Tanaman Layu Agar Segar Kembali 

Tanaman hias saat ini sangat digemari, terlebih dapat diletakkan di dalam ruangan serta perawatannya yang mudah. Meletakan tanaman hias di dalam ruangan akan membuat sejuk serta dapat menghilangkan stres.

Meski perawatan terbilang mudah tidak jarang tanaman mati karena pemilik lupa menyiram atau kekurangan matahari. Padahal tanaman dalam ruangan juga perlu sinar matahari dan air.

Jika tanaman Anda layu seperti akan mati, ada beberapa cara yang bisa dipakai untuk menolongnya. Lalu cara apa saja yang dapat menolong tanaman yang layu? Yuk, kita cari tahu agar Anda bisa menerapkan di rumah.

Satu: Ganti pot

Jika tanaman Anda menjadi layu yang berpotensi akan mati sebaiknya segera mengganti wadah atau pot. Ketika ingin mengganti pot, sebaiknya gunakan campuran pot yang berkualitas.

Campuran pot yang berkualitas akan membuat tanaman akan tumbuh baik. Lalu tambahkan air agar tanaman tidak dehidrasi. 

Dua: Potong tanaman

Jika tanaman Anda mengalami kerusakan pada akar sebaiknya potong dan rapikan daunnya. Hal tersebut dimaksudkan agar akar tidak bekerja keras untuk menyuplai nutrisi ke daun. 

Tiga: Pindahkan letak tanaman

Tanaman yang layu umumnya karena kekurangan matahari serta cairan sehingga proses pertumbuhannya terganggu. Oleh karena itu, jika tanaman Anda tidak mendapatkan cukup sinar matahari sebaiknya dipindahkan letaknya dekat dengan jendela.

Empat: Beri pupuk dan air

Memiliki tanaman layu berpotensi mati juga bisa disebabkan karena kurangnya air yang memicu dehidrasi. Oleh sebab itu sebaiknya segera berikan air ketika tanaman mulai layu. 

Pastikan ketika memberikan air jangan terlalu berlebihan karena akan menyebabkan tanaman membusuk. Bukan hanya air, kamu juga perlu memberikan pupuk untuk menyelamatkan tanaman yang layu.

Pupuk memiliki kandungan nutrisi tambahan yang bagus untuk pertumbuhan, namun jangan berlebihan ketika memberi pupuk. 

Dalam penggunaan pupuk ini, Anda bisa menggabungkan pupuk kandang dan sekam padi dengan NPK Pelangi 16-16-16. Pupuk yang diproduksi Pupuk Kaltim ini tak hanya cocok untuk tanaman hias, tetapi juga untuk berbagai tanaman bunga sesuai dengan kondisi tanaman.

Sebagai contoh, bunga mawar yang memiliki batang keras, berbagai jenis palem, dan bougenville cocok menggunakan NPK Pelangi 16-16-16. Bahkan dengan NPK Pelangi 16-16-16, warna bunga menjadi tampak lebih cerah dan indah. (*)

Topik
Artikel Terbaru