Free cookie consent management tool by TermsFeedTanaman Cabai Rawit di Polybag Bisa Berbuah Lebat, Tambahkan Pupuk Ini Ya - Demfarm
logo-demfarm

Tanaman Cabai Rawit di Polybag Bisa Berbuah Lebat, Tambahkan Pupuk Ini Ya

·
<p>Tanaman Cabai Rawit di Polybag Bisa Berbuah Lebat, Tambahkan Pupuk Ini</p>

Tanaman Cabai Rawit di Polybag Bisa Berbuah Lebat, Tambahkan Pupuk Ini

(Istimewa)

Cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum yang buahnya tumbuh menjulang menghadap ke atas. Warna buahnya hijau kecil sewaktu muda dan jika telah masak akan berwarna merah tua. 

Cabai rawit ini memiliki biji yang sangat banyak dan rasanya cukup pedas. Karena itu, cabai rawit tidak bisa dipisahkan dari kudapan jalanan yakni gorengan.

Ada beraneka macam manfaat cabai rawit untuk kesehatan. Mau tau?

1. Meningkatkan metabolisme tubuh

Dilansir dari Heathline, manfaat cabai rawit yang didapat dari senyawa capsaicin ini memiliki sifat meningkatkan metabolism. Senyawa tersebut membantu meningkatkan panas yang dihasilkan tubuh sehingga Anda bisa membakar lebih banyak kalori per hari.

Penting juga diketahui bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi cabai rawit tidak terus menerus menuai manfaat yang sama dari waktu ke waktu. Hal itu disebabkan tubuh mereka beradaptasi dengan efeknya.

2. Mengurangi rasa lapar

Banyak penelitian menunjukkan capsaicin dalam cabai merah membantu mengurangi rasa lapar. Satu penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi capsaicin akan makan lebih sedikit sepanjang hari dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya.

Secara khusus, mereka yang mengonsumsi suplemen capsaicin, makan 10% lebih sedikit, sedangkan mereka yang minum minuman yang mengandung capsaicin makan 16% lebih sedikit.

3. Menurunkan tekanan darah

Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa capsaicin dalam cabai rawit dapat mengurangi tekanan darah tinggi. Studi lain menunjukkan bahwa capsaicin membantu mengendurkan pembuluh darah pada babi, yang menyebabkan tekanan darah lebih rendah.

Namun yang perlu dicatat, temuan di atas berdasarkan pada hewan. Bisa jadi efek capsaicin pada manusia mungkin akan berbeda.

4. Mendukung Kesehatan pencernaan

Cabai rawit dipercaya dapat membantu meningkatkan pertahanan lambung terhadap infeksi, meningkatkan produksi cairan pencernaan, dan membantu mengantarkan enzim ke lambung. Hal tersebut dilakukan dengan menstimulasi saraf di perut yang menandakan perlindungan terhadap cedera.

Sementara sebagian orang percaya bahwa makanan pedas dapat menyebabkan tukak lambung. Padahal sebuah ulasan makalah telah menunjukkan bahwa capsaicin dalam cabai rawit justru dapat mengurangi risiko sakit maag.

5. Membantu menghilangkan rasa sakit

Salah satu manfaat cabai rawit adalah menghilangkan rasa sakit. Ini bisa terjadi karena capsaicin dalam cabai membantu mengurangi zat P, neuropeptida yang diproduksi oleh tubuh yang bergerak ke otak untuk memberikan sinyal rasa sakit. Ketika zat P sedikit diproduksi, sinyal rasa sakit tidak bisa lagi mencapai otak dan perasaan sakit berkurang.

Capsaicin sendiri tersedia sebagai krim kulit dan sering direkomendasikan untuk kondisi berikut:

Nyeri sendi dan otot

Nyeri punggung bagian bawah

Nyeri setelah operasi

Nyeri karena kondisi saraf seperti herpes zoster

Yang perlu dicatat, krim capsaicin tidak boleh digunakan pada luka terbuka atau kulit yang rusak.

6. Mengurangi risiko kanker

Capsaicin dalam cabai dipercaya dapat mengurangi risiko kanker. Hasil penelitian menunjukkan, capsaicin dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker dan bahkan menyebabkan kematian sel untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker prostat, pankreas, dan kulit.

7. Meredakan gejala pilek

Dilansir dari Medical News Today, beberapa orang menggunakan cabai rawit dalam pengobatan rumah untuk batuk, hidung tersumbat, dan untuk meredakan pilek. Dalam sebuah penelitian tahun 2016, ditemukan bahwa capsaicin dapat meringankan gejala seperti bersin, hidung tersumbat, tetesan postnasal, dan batuk. Capsaicin diduga memiliki efek yang bekerja dengan mengecilkan pembuluh darah yang melebar di hidung dan tenggorokan.

Cara Menanam Cabai Rawit di Rumah

Dalam situasi tertentu, harga cabai melonjak tak terkendali. Melambungnya harga cabai tentu memberatkan konsumen, terlebih kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung telah mengakibatkan perekonomian yang sulit.

Mahalnya harga cabai membuat sebagian orang kreatif untuk menanam cabai rawit di rumah. Ini bisa menjadi solusi untuk menghemat pengeluaran. 

Lalu bagaimana cara menanam cabai rawit yang bisa dilakukan seorang pemula?

  1. Sediakan tanah
  2. Siapkan cabai rawit
  3. Siapkan pot
  4. Siapkan tanah atau pupuk organik atau pot
  5. Siram menggunakan air dan masukkan biji cabai rawit
  6. Siram dan simpan pot di tempat teduh
  7. Setelah daun cabai rawit mulai tumbuh, sirami lagi
  8. Pindahkan tanaman cabai rawit setelah 25 hari
  9. Siapkan media tanam baru
  10. Masukkan tanaman cabai rawit ke pot baru
  11. Biarkan selama 2-3 hari. Setelah 3 hari, potong daun tanaman cabai rawit
  12. Lakukan perawatan rutin

Merawat Cabai di Polybag Agar Berbuah Lebat

Untuk membuat tanaman cabai rawit berbuah lebat, perlu diperhatikan pemupukannya, baik itu menggunakan pupuk kimia maupun pupuk organik.

Jika Anda ingin tanaman cabai yang ditanam di polybag bisa berbuah lebat, maka ada beberapa pupuk yang bisa mendukungnya.

Untuk tanaman cabai yang berusia 10 hingga 30 hari, disarankan untuk menggunakan pupuk urea. Salah satu produsen pupuk urea terbesar di Indonesia adalah Pupuk Kaltim. Pupuk urea bisa merangsang tunas-tunas baru pada tanaman cabai yang berada di dalam polybag.

Anda cukup membutuhkan satu liter air dan satu sendok makan pupuk urea yang dilarutkan ke dalam air. Takaran satu liter larutan pupuk urea ini dapat diaplikasikan untuk tujuh tanaman cabai di polybag. Lakukan pemupukan ini selama 2 minggu sekali.

Jika tanaman cabai mulai berbunga, Anda dapat menggunakan pupuk NPK Pelangi 16-16-16 yang juga diproduksi Pupuk Kaltim. Pupuk NPK ini dapat merangsang pertumbuhan buah atau calon buah pada tanaman cabai. Disarankan untuk menggunakan pupuk ini pada tanaman cabai yang berusia 30 hingga 50 hari.

Untuk membuat pupuk ini, dibutuhkan air sebanyak satu liter dan satu sendok makan pupuk NPK Pelangi 16-16-16, lalu diaduk hingga larut. Saat menyiramkan pupuk NPK ini, hindari mengenai batang karena jika terkena batang, tanaman akan stress dan menyebabkan layu hingga mati. Satu liter larutan pupuk NPK bisa digunakan untuk 6 tanaman cabai dalam polybag. (*)

Topik
Artikel Terbaru