Free cookie consent management tool by TermsFeedTidak Perlu Khawatir, Stok Pupuk untuk Musim Tanam Pertama 2023 Aman - Demfarm
logo-demfarm

Tidak Perlu Khawatir, Stok Pupuk untuk Musim Tanam Pertama 2023 Aman

·

Saat musim tanam tiba, para petani akan turun ke sawah. Ini adalah waktunya untuk menanam komoditas pertanian. Berbagai persiapan dilakukan mulai dari penyediaan benih hingga pupuk.

Pupuk memang menjadi salah satu komponen penting bagi petani saat musim tanam tiba. Karena itu, produsen pupuk juga siap untuk mengalokasikan pupuk yang mereka produksi untuk kepentingan petani di musim tanam ini.

Salah satunya adalah PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). Sejak akhir tahun lalu, PKT sudah memastikan bahwa produksi dan distribusi pupuk aman untuk periode Musim Tanam Pertama 2023 (Maret-April 2023). Per 26 November 2022, sebanyak 108.917 ton stok pupuk urea bersubsidi dan 6.725 ton NPK formula khusus, 158.702 ton pupuk urea non subsidi serta 38.073 NPK non subsidi telah tersedia di gudang-gudang PKT yang tersebar di seluruh wilayah yang menjadi tanggung jawab pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi.

Dari jumlah stok pupuk nasional yang tersedia, PKT menyediakan stok pupuk urea bersubsidi sebanyak 24%, pupuk subsidi NPK formula khusus sebanyak 100% serta pupuk urea non subsidi sebanyak 35% dan NPK formula khusus non subsidi sebanyak 36%.

Berbagai usaha dan komitmen PKT untuk menjaga ketahanan pangan nasional sekaligus membuka peluang untuk menembus pasar global membuahkan hasil manis. PKT berhasil membukukan kinerja keuangan yang impresif dengan mencetak laba Rp12,94 triliun sampai akhir September 2022. 

Sepanjang 1 Januari-31 Oktober 2022, PKT telah memproduksi pupuk urea 92% dari target sepanjang tahun sebesar 3,42 juta ton, NPK mencapai 102 persen dari target 250 ribu ton, ammonia sebesar 101 persen dari target 2,79 juta ton.

“Alhamdulillah. Pencapaian ini merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah. Tentunya berkat semangat, kinerja yang prima, dan kesiapan seluruh tim di PKT pada dinamika pasar,” ungkap Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi.

PKT mengapresiasi seluruh insan karyawan yang siap dan sigap dalam mengambil kesempatan dan memanfaatkannya dengan baik sehingga perusahaan bisa mencetak prestasi yang bersejarah sepanjang 45 tahun berdirinya perusahaan.

PKT, lanjut Rahmad, telah menyesuaikan produksi dan sekaligus juga memodifikasi sedemikian rupa agar penyaluran pupuk dapat berjalan tanpa hambatan.

“Selain tata teknis produksi dan distribusi, PKT juga tentunya turut memperhatikan sebaran produksi produk antara pupuk bersubsidi dan non subsidi di wilayah tanggung jawab dilaksanakan sesuai dengan arahan pemerintah,” kata Rahmad.

Target Distribusi Pupuk PKT di 2023

PKT bertanggung jawab atas pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi di delapan wilayah, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Barat.

Untuk menyukseskan musim tanam perdana tahun depan, sekaligus untuk meminimalisir dampak krisis pangan yang diprediksi akan terjadi, PKT akan terus memonitor dan memastikan ketersediaan stok dan distribusi pupuk.

Dengan turut mempertimbangkan analisa pakar dan seperti yang diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait ancaman krisis pangan global pada 2023, jumlah pupuk PKT nantinya secara tidak langsung juga akan berkaitan dengan potensi produksi pangan.  

Karena itu, PKT juga telah menyesuaikan produksi dan sekaligus juga memodifikasi sedemikian rupa agar penyaluran pupuk dapat berjalan tanpa hambatan yang berarti. 

Selain tata teknis produksi dan distribusi, PKT turut memperhatikan sebaran produksi produk antara pupuk bersubsidi dan non subsidi di wilayah tanggung jawab dilaksanakan sesuai dengan arahan pemerintah.

“Kami bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kesejahteraan para petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan nasional kita ini tetap terjaga. Kami terus melakukan pendampingan lewat program kami secara berkelanjutan agar para petani bisa terus meningkatkan produktivitas mereka yang dampaknya secara tidak langsung juga akan meningkatkan taraf ketahanan pangan secara nasional,” tandasnya.

Pemerintah sendiri mengalokasikan total pupuk subsidi pada 2023 sebanyak 9,01 juta ton. Hal ini didasarkan pada Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 734 Tahun 2022. Rinciannya, pupuk urea sebanyak 5,57 juta ton, nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK) 3,23 juta ton, serta NPK formula khusus 211.003 ton. 

Dari sisi harga, harga eceran tertinggi (HET) masing-masing ditetapkan senilai Rp 2.250 per kg untuk pupuk urea, Rp 2.300 per kg untuk pupuk NPK, serta Rp 3.300 untuk pupuk NPK untuk kakao atau yang juga disebut dengan istilah NPK formula khusus.

Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Gusrizal mengatakan, pihaknya siap menyalurkan pupuk subsidi sesuai alokasi 2023 tersebut. Proses penyaluran ini didukung oleh 1.013 distributor.

Menurutnya, sebanyak 1.013 distributor tersebut telah melakukan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) pupuk subsidi tahun anggaran 2023.

“Untuk Tahun Anggaran 2023, Pupuk Indonesia menargetkan penyaluran bisa optimal mendekati 100 persen dari alokasi yang diterbitkan Pemerintah. Maka dari itu, mohon komitmen Bapak/Ibu semua sebagai mitra penyalur di daerah, dan secara periodik Pupuk Indonesia juga akan lakukan evaluasi atas kinerja penyaluran dari masing-masing distributor yang tentunya akan menjadi pertimbangan kami atas kelangsungan kerja sama ke depan,” ujar Gusrizal.

Total produksi pupuk ini berasal dari PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. (Tyo)

Topik
Artikel Terbaru