Upaya Industri Pupuk Dongkrak Produktivitas Pertanian Indonesia
Upaya Industri Pupuk Dongkrak Produktivitas Pertanian Indonesia
(Istimewa)Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pupuk Indonesia (Persero) beserta anak perusahaan di bawah naungan Pupuk Indonesia Group tidak hanya bertugas memastikan ketersediaan pupuk untuk petani, tapi juga meningkatkan produktivitas pertanian melalui berbagai program dan inovasi yang dijalankan, salah satunya program Agro Solution.
Setelah diluncurkan pada November 2020 lalu, Agro Solution siap diimplementasikan di seluruh wilayah di Indonesia dalam rangka memajukan sektor pertanian Indonesia menuju era pertanian modern dan berkelanjutan. Program ini merupakan langkah nyata Pupuk Indonesia untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Agro Solution adalah program pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan yang melibatkan rantai pasok. Tujuan Agro Solution adalah membantu meningkatkan produktivitas pertanian. Bila produktivitas meningkat dan dapat dipasarkan dengan harga yang bagus, pendapatan dan kesejahteraan petani akan meningkat.
Program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi. Sebab, penerapan Agro Solution memanfaatkan pupuk nonsubsidi. Dengan demikian beban subsidi pemerintah dapat berkurang.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan program Agro Solution antara lain mengoordinasikan, memberikan akses permodalan, serta memberikan supervisi dan bimbingan teknis pada para petani sehingga budidaya pertanian dapat berlangsung secara tepat.
Selain itu, Pupuk Indonesia juga membantu penyediaan agroinput yang berkualitas, seperti pupuk, benih, dan pestisida. Lalu mendorong optimalisasi pemanfaatan mekanisasi dan digitalisasi pertanian.
Pupuk Indonesia mencanangkan program Agro Solution ini secara nasional dan dilaksanakan oleh para produsen pupuk di Pupuk Indonesia Group. Hingga April 2021 realisasi program Agro Solution telah mencapai 18,5 ribu ha atau 74% dari target 25 ribu ha.
Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, Panji Winanteya Ruky, memaparkan berdasarkan uji coba pada tanaman padi di Jember, Banyuwangi, Bima, Dompu, Ponorogo, Magetan, dan Madiun, petani binaan program Agro Solution berhasil meningkatkan produktivitas tanamannya, dari rata-rata 6,28 ton menjadi 9,73 ton/ha, atau meningkat sekitar 55%.
Dengan demikian, walaupun ada tambahan sedikit biaya untuk menggunakan pupuk komersial, namun hasil produktivitas yang didapat juga cukup signifikan. Sehingga, tambahan biaya operasional input pertanian dapat tertutupi dengan tambahan pendapatan dari peningkatan hasil panen.
“Jadi melalui program ini kami ingin mendukung program ketahanan pangan nasional, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, sekaligus mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi,” kata Panji.
Pupuk Indonesia terus memperluas program Agro Solution dengan kembali melakukan tanam perdana pada lahan sawah seluas 42 ha di Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada 30 Mei 2021.
“Melalui anggota holding kami, yaitu Pupuk Kaltim, kami bekerja sama dengan pemerintah daerah hingga kini telah merealisasikan program Agro Solution seluas 134 ha pada lahan sawah di Banyuwangi,” ujar Panji.
Program ini tersebar di sejumlah desa di Banyuwangi seperti Desa Karang Sari Kecamatan Sempu (100 ha), Desa Gladag (20 ha) dan Desa Bubuk (4 ha) Kecamatan Rogojampi, serta Desa Macan Putih Kecamatan Kabat (10 ha).
“Adapun akses permodalan disediakan oleh BNI, off-taker dari BUMDes Jenggirat Tangi dan Pertani, asuransi oleh Jasindo, sedangkan pengawalan budidaya dan teknologi pertanian dari Pupuk Kaltim,” jelas Panji.
Selain Agro Solution, program lainnya yang digalakkan industri pupuk untuk menjaga ketahanan pangan nasional di masa pandemi yaitu PKT Proactive Covid-19 oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim).
Melalui program ini Pupuk Kaltim fokus melindungi karyawan dan masyarakat di sekitar perusahaan, dengan upaya pencegahan dan penanganan yang menyeluruh dari hulu ke hilir.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, mengatakan sebagai bagian dari industri strategis yang memiliki peran untuk turut menjaga ketahanan pangan nasional, sejak awal pandemi, fokus Pupuk Kaltim adalah memastikan agar operasional tetap dapat berjalan secara stabil dan keluarga besar Pupuk Kaltim tetap aman dan sehat selama bekerja.
“Kami percaya bahwa agar rumah sehat, maka seluruh kampung juga harus sehat, sehingga upaya yang kami lakukan sangat menyeluruh dan optimal mulai dari edukasi, memberikan berbagai bantuan, hingga penegakan keamanan dalam implementasi protokol kesehatan,” ujar Rahmad.
Berbagai kolaborasi multi-stakeholder mulai dari pejuang medis hingga aparat keamanan, juga menjadi strategi dalam program PKT Proactive Covid-19. Rahmad optimistis melalui program tersebut, ketahanan pangan nasional dapat terjaga, meskipun di tengah pandemi.
Sejak 2020, beberapa inisiatif yang dilakukan melalui program PKT Proactive Covid-19 di antaranya penyediaan mobil sehat untuk tracing contact Covid-19 di wilayah bufferzone, penyerahan ribuan masker kepada aparat di Kalimantan Timur, hingga dukungan penegakan keamanan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis mikro (PPKM Mikro).
Selain itu, pemberdayaan warga sekitar melalui mitra binaan juga menjadi fokus Pupuk Kaltim, agar mereka tetap dapat produktif di tengah pandemi. Salah satunya melalui program produksi mandiri dari mitra binaan Pupuk Kaltim untuk pembuatan masker dan baju hazmat yang dialokasikan kepada para pejuang medis.
Di 2021 ini, Pupuk Kaltim akan terus berupaya memutus mata rantai Covid-19 dengan melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan tempat warga terkonfirmasi Covid-19, bantuan APD dan extra fooding bagi pejuang medis dan juga pemberian sembako kepada pejuang Covid-19.
Tidak sekadar menyalurkan bantuan, Pupuk Kaltim juga terus mengedukasi dan mengimbau masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan 5M. Imbauan tersebut diberikan di berbagai kanal seperti media sosial, media cetak, hingga media luar ruang yang berada di wilayah
Program Proactive Covid-19 ini mendapat apresiasi dari Walikota Bontang Neni Moerniaeni. Ragam bantuan yang disalurkan Pupuk Kaltim menurutnya sangat bermanfaat, tak hanya bagi pemerintah dalam mendorong protokol kesehatan secara maksimal, namun juga masyarakat, khususnya pejuang Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri.
“Tentu kami berharap Pupuk Kaltim dapat terus andil dan berkontribusi bagi masyarakat melalui ragam manfaat yang disalurkan. Tak hanya melalui upaya melawan Covid-19, tapi juga sektor lainnya dalam mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat Bontang,” ungkap Neni.
Jalin Kemitraan dengan Petani
Sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan fokusnya pada pelayanan pelanggan, PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan Program Customer Centric Model di Kantor Pupuk Kujang di Cikampek pada 17 Februari 2021.
Program Customer Centric Model (CCM) adalah program Pupuk Indonesia yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan, terutama petani sebagai pelanggan utama dengan memperkenalkan produk-produk ritel Pupuk Indonesia Grup yang sesuai dengan kebutuhan pertanian.
Menurut Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto, melalui program ini perusahaan berusaha memperkuat kemitraan dengan distributor dan kios selaku pihak yang dekat dengan konsumen.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal, menambahkan sesuai dengan proses transformasi di Pupuk Indonesia Group, program ini adalah salah satu inisiatif strategis yang menjadi pilar transformasi tersebut.
“Perusahaan harus mengubah mindset, dari yang semula production centric menjadi customer centric. Perusahaan dituntut untuk lebih peka terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan, khususnya para end user, yaitu petani. Baik itu untuk tanaman pangan, hortikultura, maupun komoditas lainnya,” kata Gusrizal.
Menurut Gusrizal, Pupuk Indonesia berharap dapat lebih baik lagi menjangkau dan menyentuh pelanggan, yaitu para petani, melalui program CCM.
“Kami ingin memberikan layanan yang lebih baik lagi dalam memenuhi kebutuhan petani. Kuncinya terletak pada bagaimana kita membina hubungan yang baik dengan para distributor dan pemilik kios. Riset membuktikan bahwa peran distributor dan kios sangat penting dalam membantu petani menentukan pilihan kebutuhan pupuk dan input lainnya,” lanjut Gusrizal.
Pada 2020 lalu, pilot project program CCM telah dilaksanakan di 4 kabupaten, yakni Batu, Lamongan, Indramayu, dan Sukabumi. Selanjutnya, selama tahap pertama CCM pada 2021, program CCM direncanakan untuk diadakan di 85 kabupaten dan kota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Pilot project program CCM telah menunjukkan hasil yang positif, yakni adanya pertumbuhan penjualan yang mencapai siginifikan. Pertumbuhan tersebut terjadi berkat sejumlah inisiatif yang dilakukan oleh produsen, distributor, dan kios, seperti program direct reward, insentif untuk kios, product knowledge bagi petani, pengecer, dan salesman distributor, branding kios, dan ketersediaan produk.
Selain itu, melalui skema CCM penjualan produk pupuk nonsubsidi yang sebelumnya masih terkonsentrasi di wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat akan semakin merata ke seluruh wilayah Indonesia.
Strategi Industri Pupuk dalam Pendistribusian Pupuk Setiap Lini
Sebagai upaya mewujudkan peningkatan produktivitas pertanian, Pupuk Indonesia tentu harus memastikan kelancaran penyaluran pupuk, khususnya pupuk bersubsidi sampai ke tangan petani sesuai dengan prinsip 6T, yakni tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu dan tepat mutu.
Untuk memenuhi prinsip 6T tersebut, pola pendistribusian pupuk dari produsen hingga petani juga dilakukan melalui empat lini distribusi, yaitu:
- Lini I, Merupakan tempat penyimpanan pupuk milik produsen pupuk atau tempat pembongkaran dan penyimpanan pupuk impor kemudian dikirim ke Lini II.
- Lini II, Merupakan gudang penyimpanan pupuk atau Unit Pengantongan Pupuk di tingkat Provinsi milik produsen kemudian didistribusikan ke Lini III.
- Lini III, Merupakan gudang penyimpanan pupuk di tingkat Kabupaten/Kota baik milik produsen atau distributor resmi untuk di distribusikan ke Lini IV.
- Lini IV, Merupakan tempat penyimpanan pupuk kios pengecer resmi yang melakukan penjualan pupuk kepada petani.
Perseroan pun telah memiliki sejumlah strategi diantaranya pencirian pupuk bersubsidi dengan warna khusus, bag code, hingga penyaluran hanya kepada petani yang terdaftar dalam elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan secara tertutup, sesuai alokasi dan hanya kepada para petani yang terdaftar dalam sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) yang dikelola Kementerian Pertanian.
Para produsen pupuk pun akan selalu mematuhi semua aturan penugasan penyaluran pupuk bersubsidi yang berlaku. Seperti, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 15/M-DAG/PER/4/2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian secara nasional mulai dari Lini I sampai dengan Lini IV.
Serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2020 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk bersubsidi sektor pertanian tahun anggaran 2020, Juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2020.
Penerapan sistem e-RDKK diyakini dapat meminimalisir penyelewengan sehingga penyaluran pupuk bersubsidi semakin tepat sasaran. Terlebih melalui sistem ini juga diyakini bisa mencegah terjadinya duplikasi data penerima subsidi.
Di samping itu, pengawasan oleh Pupuk Indonesia Grup pun telah didukung dengan sistem monitoring dan penebusan berbasiskan teknologi informasi digital, yakni SIAGA dan Web Commerce (WCM).
SIAGA merupakan aplikasi berbasis web dan mobile yang dapat mengontrol transaksi oleh kios dan juga informasi stok pupuk bersubsidi yang dapat diakses secara realtime dan akurat. Sementara WCM dapat mengontrol penebusan oleh distributor sesuai alokasi. Aplikasi ini menjadi solusi peningkatan ketertiban administrasi penyaluran pupuk bersubsidi berbasis teknologi.
Untuk lebih memudahkan dalam mengetahui ketersediaan stok pupuk di seluruh daerah di tanah air, Pupuk Indonesia juga menyajikan informasi publik tersebut melalui website www.pupuk-indonesia.com yang dapat dipantau setiap saat.
Dalam hal penjualan, Pupuk Indonesia Group selalu memprioritaskan pemenuhan kebutuhan subsidi. Sehingga penjualan komersial baik dalam negeri atau ekspor hanya dilakukan setelah kebutuhan subsidi telah terpenuhi.
Alokasi pupuk untuk petani setiap tahunnya ditetapkan oleh Kementerian Pertanian, dan hasil pelaksanaan di lapangan pun PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku produsen dan pelaksana tugas Public Service Obligation (PSO) diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). (*)