Alocasia, Jenis Keladi Unik Berdaun Tebal yang Memesona
Cara Menanam Alocasia – Foto oleh Pinterest
(Istimewa)Alocasia merupakan keluarga dari Araceae atau umbi-umbian yang banyak hidup di hutan hujan tropis basah seperti di wilayah Kalimantan.
Alocasia terkenal dengan bentuknya yang unik seperti kuping gajah. Warna daunnya cukup beragam, mulai dari hijau tua berkilau, hijau dengan permukaan halus seperti beludru, ada pula yang putih dengan urat daun keperakan.
Alocasia adalah jenis tanaman hias yang masih berkerabat dengan aglaonema, keladi, dan anthurium. Karena bentuknya yang mirip, banyak yang tidak bisa membedakan alocasia dengan keladi. Padahal, alocasia dan keladi memiliki perbedaan yang signifikan.
Pada tanaman keladi, umbi utamanya akan mengeluarkan tunas yang nantinya akan menjadi anakan keladi. Sedangkan untuk Alocasia, anakan, atau tunas baru akan tumbuh terpisah dari umbi utama.
Ada lebih dari 70 jenis alocasia yang dibudidayakan sebagai tanaman hias. Beberapa jenis yang populer di antaranya, alocasia baginda silver dragon, alocasia melo, alocasia longiloba, alocasia amazonica polly, alocasia amazonica, alocasia dragon scale, dan alocasia jacklyn.
Harga Tanaman Alocasia
Harga tanaman alocasia cukup beragam mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung jenisnya dan usianya. Alocasia juga sangat mudah didapatkan di toko tanaman hias online atau melalui marketpace. Berikut ini kami sajikan beberapa jenis alocasia dan harganya.
Alocasia Baginda Silver Dragon
Aocasia baginda silver dragon termasuk jenis yang sedang hits dan banyak diburu pecinta tanaman hias. Alocasia jenis ini memiliki daun lebar dengan warna keperakan dan urat-urat kehitaman yang estetik. Sekilas memang terlihat seperti sisik naga perak, karena itu disebut baginda silver dragon. Harganya mulai dari Rp500.000 hingga Rp1.000.000.
Alocasia Melo
Alocasia melo juga dikenal dengan nama Alocasia dukosa. Jenis alocasia ini memiliki bentuk daun yang unik. Ada yang menyebut pola urat daunnya terlihat seperti kulit badak atau penampang otak berwarna kelabu. Daunnya tebal, lebar, dan cenderung kasar. Di marketplace, harga alocasia ini bisa mencapai Rp6.000.000. Wow, mahal juga ya.
Alocasia Longiloba
Alocasia jenis longiloba memiliki bentuk daun seperti mata panah atau wajah rubah yang panjang dan meruncing. Warna daunnya bervariasi, mulai dari hijau kebiruan sampai hijau kelabu. Sementara bagian bawahnya berwarna ungu gelap. Harganya cukup terjangkau, kisaran Rp50.000 hingga Rp300.000.
Alocasia Amazonica Polly
Alocasia amazonica polly juga termasuk jenis alocasia yang banyak dicari para penggemar tanaman hias. Alocasia jenis ini mempunyai daun lebar yang bentuknya miri perisai hijau. Urat daunnya yang berwarna hijau pucat terlihat tebal dengan tepian bergerigi. Harga alocasia amazonica polly yang masih muda hanya ratusan ribu, namun yang sudah dewasa bisa mencapai Rp2.000.000.
Alocasia Amazonica
Jenis Alocasia amazonica juga temasuk varietas yang paling populer. Penampilannya mirip dengan polly, namun jenis ini memiliki batang memanjang dengan warna daun hijau tua kombinasi putih. Alocasia jenis ini dijual dengan harga mencapai Rp2.000.000.
Alocasia Dragon Scale
Aocasia dragon scale memiliki bentuk yang mirip dengan silver dragon, namun daunnta berwarna hijau muda dengan urat daun tebal berwarna hijau gelap. Sekilas penampilannya mirip tempurung kura-kura. Alocasia dragon scale berusia dewasa harganya kisaran Rp500.000 hingga Rp1.000.000.
Alocasia Jacklyn
Alocasia jacklyn Sulawesi termasuk jenis Alocasia paling istimewa. Pasalnya tanaman ini hanya bisa ditemukan di Indonesia, terutama di Sulawesi. Bentuk daunnya memang unik, langsing seperti mata panah bergerigi dengan warna kuning dan urat daun hijau yang tampak seperti batik. Harganya bisa mencapai Rp3.000.000.
Cara Menanam dan Merawat Alocasia
Anda tidak perlu menghabiskan puluhan juta rupiah untuk menikmati keindahan tanaman alocasia. Cukup membeli satu pot tanaman alocasia sesuai jenis yang Anda inginkan dengan harga terjangkau, kemudian Anda dapat memperbanyaknya. Berikut ini beberapa tahapan untuk menanam atau membudidayakan alocasia di rumah.
1. Siapkan Umbi Alocasia
Untuk memperbanyak tanaman alocasia, Anda harus memilih induk alocasia yang telah cukup umur dan memiliki minimal 8 daun. Lalu, pisahkan alocasia dengan media tanamnya, lakukan dengan hati-hati agar akar tidak putus.
Pada akar alocasia terdapat umbi berbentuk bulat, pisahkan umbi dengan akarnya. Kemudian tanam kembali alocasia yang telah diambil umbinya tadi pada media tanam sebelumnya.
2. Semai Umbi
Siapkan wadah berisi media tanam untuk menyemai umbi yang telah dipisahkan dari akarnya. Masukkan beberapa umbi ke media tanam lalu timbun dengan tanah. Namun, jangan ditimbun terlalu dalam.
Kemudian simpan umbi alocasia yang telah disemai di tempat teduh, tunas akan tumbuh kuat dan siap untuk dipindahkan ke pot pada usia 30 sampai 40 hari sejak umbi ditanam.
3. Pindah Tanam ke Pot Baru
Jika bibit alocasia sudah tumbuh dan memiliki daun cukup besar dan kuat, pindahkan ke pot baru berukuran kecil.
Saat melakukan pindah tanam, Anda tidak perlu menambahkan pupuk atau nutrisi tambahan. Namun, pastikan media tanam yang Anda gunakan memiliki nutrisi yang cukup.
4. Perawatan Alocasia
Tanaman alocasia membutuhkan perawatan ekstra dibandingkan jenis tanaman berdaun lain. Berikut beberapa tips perawatan tanaman alocasia yang kami rangkum dari trubus-online.co.id.
Siram tanaman alocasia setiap hari pada pagi atau sore hari. Anda sebaiknya menyiram tanaman ini menggunakan air tanah, bukan air yang mengandung klorin dari Perusahaan Air Minum (PAM). Air PAM dapat menghambat pertumbuhan alocasia.
Tanaman alocasia tidak membutuhkan pencahayaan terlalu banyak, intensitas cahaya yang dibutuhkan hanya 30–45%. Oleh karena itu, tempatkan tanaman alocasia di tempat yang teduh, namun tetap mendapatkan paparan sinar matahari.
Alocasia juga membutuhkan pupuk NPK yang bersifat lambat urai atau slow release. Pemberian pupuk icukup 3–6 bulan sekali dengan dosis 1 sendok makan per tanaman. Pemberian pupuk dengan cara menyemprotkan ke daun atau media tanam dengan sprayer.
Tingkat porositas (pori tanah) sangat penting bagi tanaman alocasia agar akar tidak busuk, karena itu media tanam harus diganti setiap enam bulan sekali. Media yang baik untuk tanaman anggota famili Araceae itu berupa campuran andam, daun bambu tali kering, dan cacahan pakis dengan perbandingan 3:1:1.
Penulis: Eva