Cara-cara Kreatif Memperingati Hari Bumi, Kamu Suka yang Mana?
Peringatan hari bumi
(Istimewa)TANGGAL 22 April diperingati sebagai Hari Bumi Sedunia atau Earth Day. Hari Bumi berangkat dari gerakan lingkungan modern pada tahun 1970. Kala itu, penggagas Hari Bumi menyuarakan kesadaran publik tentang keadaan planet kita.
Dilansir laman resmi Earth Day, Hari Bumi dicanangkan oleh pengajar lingkungan di AS Gaylord Nelson pada 1970. Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali makhluk hidup, termasuk manusia.
Kini Hari Bumi diperingati di lebih dari 175 negara dan dikoordinasi secara global oleh Jaringan Hari Bumi (Earth Day Network). Lebih dari 1 miliar orang di 192 negara sekarang berpartisipasi dalam kegiatan Hari Bumi setiap tahun. Hari Bumi dijadikan peringatan sipil terbesar di dunia.
Dikutip dari laman earthday.org, tema Hari Bumi tahun 2022 adalah ‘Invest In Ourt Planet’ atau diterjemahkan menjadi ‘Berinvestasi di Planet Kita’.
“Inilah saatnya untuk mengubah semuanya — iklim bisnis, iklim politik, dan bagaimana kita mengambil tindakan terhadap iklim. Sekaranglah saatnya keberanian yang tak terbendung untuk menjaga dan melindungi kesehatan kita, keluarga kita, mata pencaharian kita… bersama-sama, kita harus Berinvestasi di Planet Kita,” tulis laman tersebut.
Fenomena Gedung Tinggi Kompak Matikan Lampu
Sebulan sebelum Peringatan Hari Bumi, biasanya ada Gerakan Earth Hour. Earth Hour adalah sebuah kegiatan global yang diadakan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya.
Kegiatan ini berupa pemadaman lampu yang tidak diperlukan di gedung-gedung tinggi selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim. Kegiatan yang dicetuskan WWF dan Leo Burnett ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2007.
Kegiatan Earth Day dan Earth Hour memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menumbuhkan kesadaran dari umat manusia agar selalu menjaga dan melindungi bumi tempat kita tinggal agar terhindar dari kehancuran dan kerusakan.
Aksi Menanam Pohon Virtual
Selain dengan mematikan lampu, cara lain untuk memperingati Hari Bumi adalah dengan aksi menanam pohon secara virtual. Hal ini pernah dilakukan oleh lebih dari 8.532 mahasiswa baru Universitas Negeri Semarang tahun 2020 lalu.
Saat itu mereka menanam berbagai jenis tanaman seperti bunga dan bibit pohon besar serentak secara virtual di rumahnya masing-masing. Sebagian mahasiswa menanam di pot, dan Sebagian lagi langsung menanam di pekarangan rumah.
Viral Kuis Hari Bumi di Internet
Google merilis Kuis Hari Bumi untuk memperingati Hari Bumi dunia yang jatuh pada 22 April. Hari Bumi dirayakan sebagai upaya mengingat pelestarian lingkungan. Meskipun Hari Bumi diperingati setiap tanggal 22 April, Kuis Hari Bumi Google dapat dimainkan kapan pun.
Hasil dari Kuis Hari Bumi Google pun dapat dibagikan pengguna ke media sosial, seperti Twitter, WhatsApp, dan lainnya. Kuis yang bertajuk “Hewan Apa yang Mewakili Dirimu?” berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh pemain. Nantinya, akan diketahui hewan serta sifatnya yang sesuai dengan jawaban dari para pemainnya.
Secara default, kuis ini menggunakan bahasa Inggris, namun, pengguna Google dapat mengubahnya ke berbagai bahasa yang diinginkan, termasuk bahasa Indonesia.
PKT Raih Penghargaan Subroto
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali meraih juara dalam ajang Penganugerahan Penghargaan Subroto 2021 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI. Penghargaan diterima oleh Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi dari Menteri ESDM RI Arifin Tasrif secara online pada Selasa (28/9/2021).
Pupuk Kaltim meraih penghargaan bidang efisiensi energi, kategori Manajemen Energi di Gedung dan Industri-Inovasi Khusus. Penghargaan ini merupakan keempat kalinya diraih Pupuk Kaltim sejak 2017-2019 dan 2021, yang diberikan oleh Kementerian ESDM RI atas kinerja yang sangat baik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan bahwa penghargaan ini menunjukkan komitmen dan konsistensi yang kuat dari Manajemen dan seluruh karyawan Pupuk Kaltim untuk selalu melakukan inovasi, dalam rangka penghematan energi, produksi ramah lingkungan dan menjaga keberlangsungan Perusahaan.
“Penghargaan Subroto menjadi semangat kami untuk terus melakukan inovasi di bidang efisiensi energi secara berkelanjutan, khususnya pada proses produksi dan operasional Perusahaan,” ujar Rahmad.
Penghargaan Subroto diberikan kepada Pupuk Kaltim atas keberhasilan inovasi Perusahaan dalam menciptakan sistem Low Pressure Ammonia Absorber di Seksi Recovery Urea Pabrik 4, untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalkan emisi gas amoniak. Melalui inovasi ini, Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi energi Urea, serta menurunkan emisi gas buang di Pabrik 4.
Demfarm Bersama Pupuk Kaltim Gelar Campaign Hari Bumi
Demfarm dan Pupuk Kaltim berkolaborasi untuk menggelar campaign Hari Bumi. Berbagai acara digelar di event ini.
Dalam kegiatan ini, Demfarm sebagai inisiator mengajak masyarakat berinvestasi pada bumi dengan terbiasa mengurangi penggunaan plastic dan bijak mengolah sampah. Salah satu aktivitas yang dilakukan adalah Demfarm Challenge.
Ada tiga hal yang dilakukan dalam Demfarm Challenge ini. Peserta di-challenge untuk mengganti alat-alat sekali pakai dengan alat-alat yang reusable. Kemudian peserta di-challenge untuk mengurangi plastic sekali pakai dengan membiasakan diri membawa wadah makanan setiap jajan. Selanjutnya, peserta di-challenge untuk mengkreasikan limbah plastic dan dijadikan barang bernilai. Contohnya mengubah botol bekas menjadi pot tanaman.
Pupuk Kaltim sendiri sudah sejak beberapa tahun lalu menaruh perhatian pada sampah. Optimalisasi peran dalam menekan persoalan sampah menjadi salah satu komitmen utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terhadap lingkungan, yang direalisasikan pada berbagai program dan inovasi sebagai wujud implementasi aspek Environmental, Social and Governance (ESG) secara konsisten dan bertanggungjawab dalam aktivitas bisnis perusahaan.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, mengungkapkan persoalan sampah merupakan salah satu isu global yang menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang sampah terbesar di dunia. Kondisi ini membutuhkan komitmen dan kesinambungan upaya untuk menekan penumpukan sampah yang terus terjadi, tak hanya dengan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah tapi juga peran serta korporasi secara kontinyu.
Salah satu upaya dilakukan PKT bersama Pemkot Bontang melalui inisiasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bessai Berinta sejak 2018, sebagai tempat pemilahan untuk mengurangi volume sampah yang disalurkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hal ini melihat data produksi sampah Kota Bontang yang mencapai 80-85 ton perhari, dan berpotensi meningkat jika tidak diikuti upaya penanganan serta penanggulangan secara optimal.
“TPST Bessai Berinta merupakan salah satu upaya PKT mendukung pengurangan jumlah sampah di lingkungan perusahaan maupun Kota Bontang, dengan konsep pemberdayaan masyarakat untuk pengolahan dan pemilahan sampah,” ujar Rahmad.
Penulis: Tyo