Dampak Buruk Hujan untuk Tanaman di Rumah, Kamu Harus Tahu!
dampak buruk musim hujan bagi tanaman
(Istimewa)Temperatur dingin di musim hujan memang memiliki manfaat baik untuk tanaman, tapi juga bisa mendatangkan penyakit. Sebab, tidak semua tanaman cocok dengan cuaca hujan yang berlebihan.
Musim hujan memang dapat membantu petani dalam sistem pengairan. Selain itu, pertumbuhan akar tanaman juga lebih cepat. Hanya saja, curah hujan berlebih memiliki dampak buruk bagi beberapa tanaman terutama sayuran. Curah hujan yang berlebihan bisa menimbulkan penyakit dan banyak hal lagi.
Hujan akan masih berlangsung di bulan ini. Apalagi Desember merupakan puncak musim hujan sehingga perlu perhatian khusus pada tanaman agar tidak terserah dampak buruk dari hujan.
BMKG memperkirakan bahwa bulan November dan Desember curah hujan akan semakin naik dan begitu pula di bulan Januari dan Februari tahun depan. Dengan meningkatnya curah hujan, tentu kita harus semakin waspada terkait banyak hal, termasuk tanaman di rumah.
Dampak Buruk Hujan pada Tanaman di Rumah
Dampak buruk pertama yang bisa disebabkan oleh hujan pada tanaman adalah tumbuhnya jamur. Jamur biasanya timbul pada jenis tanaman yang pada dasarnya bersifat lembap, namun karena curah hujan yang tinggi, kondisi tersebut menjadi semakin lembap. Tingkat kelembapan yang tinggi bisa menimbulkan jamur pada bagian- bagian tanaman.
Dengan tumbuhnya jamur ini tentu akan merugikan tanaman karena jamur memiliki sifat menumpang pada organisme lain. Tanaman yang terkena jamur akan cepat layu, bahkan dapat membuat tanaman busuk dan mati. Jamur dapat menyerang setiap bagian tanaman, mulai dari daun, batang, dan akar. Ciri- ciri tanaman terkena jamur adalah adanya bercak- bercak putih pada daun, batang dan akan menyebar ke akar.
Curah hujan yang tinggi tidak hanya akan menimbulkan jamur pada tanaman, tapi juga dapat membuat tanah menjadi gembur. Sehingga menjadikan tanaman tumbuh dengan cepat dan subur, begitu pula dengan gulma dan ilalang.
Kesuburan tanah tentu memicu gulma dan ilalang tumbuh lebih cepat dan tentu saja itu sangat merugikan untuk tanaman kita. Gulma dan ilalang seperti yang diketahui merupakan salah satu penghambat untuk tanaman karena dapat mengambil nutrisi dari tanah.
Hal- hal di atas dapat terjadi karena tingkat asam yang terkandung dalam air hujan. Menurut penelitian, tingkat keasaman pada air hujan menyebabkan lapisan lilin pada daun hilang dan merusak nutrisi pada tanaman.
Hal ini juga yang menyebabkan tanaman rentan terhadap cuaca dingin, jamur dan serangga. Pada tanaman tertentu pertumbuhan akar juga akan menjadi lambat karena nutrisi yang dapat diambil lebih sedikit dan mineral- mineral penting pun hilang.
Secara umum, dampak buruk dari curah hujan yang tinggi pada tanaman adalah daun keriting, menguning dan membuat buah menjadi busuk.
Tips Bercocok Tanam di Musim Hujan
Saat musim hujan tiba, agar tidak mengganggu tanaman yang ada di rumah, ikuti beberapa tips berikut ini!
- Lakukan penutupan dengan media mulsa
- Lakukan penyiraman sepagi mungkin. Hal ini berguna untuk melarutkan zat asam yang menempel pada tanaman dari air hujan.
- Lakukan penyemprotan pestisida sesering mungkin. Kamu bisa menggunakan pestisida organik maupun anorganik. Hal ini akan membantu mencegah penyerangan hama seperti belalang.
- Lakukan pembersihan gulma dan ilalang sesering mungkin.
- Penambahan dolomit pada permukaan media tanam guna mencegah timbulnya jamur.
Sedangkan bagi kamu yang baru ingin memulai menanam di musim hujan, berikut tips yang bisa kamu ikuti!
- Persiapkan media tanam
Seperti yang diketahui curah hujan yang tinggi bisa membuat tanah menjadi becek. Kamu bisa coba untuk menambahkan sekam untuk meningkatkan porositas tanah. Selain itu arang sekam juga dapat mencegah tumbuhnya jamur dan mengurangi keasaman tanah. Kamu juga bisa menambahkan dolomit kepada permukaan tanah yang dapat membantu meminimalisir pertumbuhan jamur. Cukup berikan satu genggam dolomit pada media tanam
- Memilih tanaman yang tepat
Banyak jenis sayuran yang pada dasarnya tidak bagus dengan curah hujan yang tinggi seperti kol, sawi, pakcoy, tomat, dan cabai. Oleh sebab itu pilihlah sayuran yang relatif tahan terhadap air hujan seperti kangkung, selada, seledri, mentimun dan bayam raja.
Penulis: Fitri