Pengomposan Lebih Cepat dengan Biodex, Kok Bisa?
Membuat kompos di rumah
(Istimewa)Kompos adalah salah satu jenis pupuk organik yang sudah sejak lama dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Kompos mengandung hara-hara mineral yang esensial bagi tanaman.
Dikutip dari laman Balai Penelitian Tanah Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, kompos merupakan bahan organik, seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, rumput-rumputan, dedak padi, batang jagung, sulur, carang-carang, serta kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah.
Sisa tanaman, hewan, atau kotoran hewan, juga sisa jutaan makhluk kecil yang berupa bakteri jamur, ganggang, hewan satu sel, maupun banyak sel merupakan sumber bahan organik yang sangat potensial bagi tanah, karena perannya yang sangat penting terhadap perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, namun bila sisa hasil tanaman tidak dikelola dengan baik maka akan berdampak negatif terhadap lingkungan.
Bahan-bahan organik tersebut menjadi lapuk dan busuk bila berada dalam keadaan basah dan lembap, seperti halnya daun-daun menjadi lapuk bila jatuh ke tanah dan menyatu dengan tanah. Selama proses perubahan dan penguraian bahan organik, unsur hara akan bebas menjadi bentuk yang larut dan dapat diserap tanaman. Sebelum mengalami proses perubahan, sisa hewan dan tumbuhan ini tidak berguna bagi tanaman, karena unsur hara masih dalam bentuk terikat yang tidak dapat diserap oleh tanaman.
Proses Pengomposan
Di lingkungan alam terbuka, proses pengomposan bisa terjadi dengan sendirinya. Lewat proses alami, rumput, dedaunan dan kotoran hewan serta sampah organik lainnya lama-kelamaan membusuk karena adanya kerja sama antara mikroorganisme dengan cuaca. Proses tersebut bisa dipercepat oleh perlakuan manusia, yaitu dengan menambahkan mikroorganisme pengurai sehingga dalam waktu singkat akan diperoleh kompos yang berkualitas baik.
Bahan organik yang umumnya dimanfaatkan untuk pembuatan kompos berasal dari limbah-limbah pertanian, seperti limbah dan residu tanaman, limbah dan residu ternak, pupuk hijau, penambat nitrogen seperti jerami, sekam padi, gulma, semua bagian vegetatif tumbuhan, kotoran padat hewan, mikroorganisme dan rhizobium.
Bahan organik lainnya yang dapat dikomposkan adalah bahan selulosa yang merupakan bahan yang mempunyai struktur seluler yang sebagian besar terdiri dari lignin dan selulosa yang mempunyai kadar air relatif rendah. Contoh bahan selulosa adalah kertas, serbuk kayu, daun kering,tandan kosong sawit, pelepah sawit dan kulit kakao.
Limbah organik hasil pertanian atau limbah agroindustri seperti jerami kulit buah kakao, batang atau tongkol jagung, tandan kosong kelapa sawit apabila dibiarkan menumpuk akan mencemarkan lingkungan dan memberikan dampak buruk bagi kesehatan juga menjadi inang hama dan penyakit di lahan pertanian. Pengomposan menjadi solusi pengolahan limbah pertanian atau limbah agroindustri untuk dikonversi menjadi produk bernilai ekonomi berupa kompos.
Manfaat Kompos
Kompos sangat bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah.
Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman juga akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.
Selain itu, kompos juga memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek. Dikutip dari Cybex.pertanian.go.id, berikut manfaat kompos ditinjau dari aspek ekonomi, lingkungan, serta bagi tanah dan tanaman.
Aspek Ekonomi
- Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.
- Mengurangi volume/ukuran limbah.
- Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya.
Aspek Lingkungan
- Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah.
- Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.
Aspek Bagi Tanah dan Tanaman
- Meningkatkan kesuburan tanah.
- Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah.
- Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah.
- Meningkatkan aktivitas mikroba tanah.
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
- Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman.
- Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman.
- Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah.
Biodex Percepat Proses Pengomposan
Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sebagai salah satu produsen pupuk terbesar di Indonesia juga turut mendorong pemanfaatan sampah organik dengan memproduksi produk bioaktivator untuk pembuatan kompos yang diberi nama Biodex.
Biodex Merupakan bioaktivator perombak bahan organik. Biodex dibuat dengan menggunakan bahan aktif mikroba unggul yang memiliki kemampuan selulotik dan lignolitik tinggi seperti Trichoderma polysporum, T. viride, dan Fomitopsis meliae, sehingga waktu pengomposan relatif lebih singkat.
Biodex dikembangkan untuk mengatasi masalah limbah organik yang mengandung selulosa dan lignin tinggi seperti jerami, sekam, kulit buah kakao, serbuk kayu, dan tandan kosong kelapa sawit sehingga proses dekomposisi atau pembusukan dapat berjalan dengan cepat, dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya dalam pembuatan kompos.v
Keunggulan Biodex
Biodex memiliki beberapa keunggulan, yaitu sesuai untuk limbah organik padat, tidak membutuhkan tambahan nutrisi, tidak perlu dilakukan pembalikan pada saat proses pengomposan dan sesuai untuk daerah tropis. Penggunaan Biodex juga dapat membuat proses pengomposan lebih cepat 2–3 minggu.
Biodex sangat mudah didapatkan, Anda dapat membelinya di toko-toko pertanian atau aplikasi jual beli online. Biodex berbentuk bubuk (powder) berwarna coklat kehitaman dan saat ini dijual dalam kemasan 2,5 kg.
Cara Aplikasi dan Dosis Biodex
Selain keunggulan yang disebutkan di atas, cara aplikasi Biodex dalam proses pengomposan pun sangat mudah.
Pertama, semua bahan organik yang akan dijadikan kompos dicacah terlebih dahulu dengan ukuran panjang kira-kira 3 cm untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Kemudian tumpuk bahan organik yang telah dicacah di atas terpal tipis-tipis. Setiap tumpukan disiram dengan air dan taburkan Biodex secara merata. Lakukan hingga bahan organik habis.
Untuk bahan organik lunak dosisnya 5 kg/ton bahan organik. Sementara dosis untuk bahan organik keras adalah 10 kg/ton bahan organik.
Setelah selesai tutup dengan terpal dan tunggu 15–30 hari. Pilih tempat yang rindang dan tidak terkena sinar matahari langsung. Dengan menggunakan Biodex, Anda tidak perlu membalik bahan-bahan organik tersebut saat proses pengomposan.
Penulis: Eva