Free cookie consent management tool by TermsFeedPeran Pupuk Urea dalam Menjaga Ketahanan Pangan Nasional - Demfarm
logo-demfarm

Peran Pupuk Urea dalam Menjaga Ketahanan Pangan Nasional

·
<p>Daftar harga pupuk &#8211; sumber foto: Freepik.com</p>

Daftar harga pupuk – sumber foto: Freepik.com

(Istimewa)

Pupuk memiliki peran penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Tanpa pupuk, produksi pangan di Indonesia dapat terhambat dan bisa menyebabkan krisis pangan. Salah satu jenis pupuk yang banyak digunakan pada tanaman pangan adalah pupuk urea. 

Pentingnya urea bagi sektor pertanian membuat Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian dan Perdagangan memberikan subsidi bagi produk urea pertanian. Kondisi ini memengaruhi harga jual urea lebih rendah di tangan petani. Peraturan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menperindag Nomor 70/MPP/Kep/2/2003 tanggal 11 Februari 2003 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian. 

Urea disebut juga pupuk nitrogen (N), pupuk ini memiliki kandungan nitrogen 46%. Urea dibuat dari reaksi antara amoniak (NH3) dengan karbon dioksida (CO2) dalam suatu proses kimia menjadi urea padat dalam bentuk butiran. 

Manfaat pupuk urea bagi tanaman, di antaranya:

– Meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan

– Sebagai penyusun protein, klorofil dan berperan dalam proses fotosintesis.

– Membantu pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif, seperti daun, batang, dan akar.

– Meningkatkan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah yang sangat penting untuk pelapukan bahan organik.

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memproduksi pupuk urea yang dipasarkan dengan merek dagang Daun Buah berbentuk granul dan prill untuk sektor nonsubsidi. Sementara itu, pupuk urea bersubsidi disalurkan dengan merek dagang Pupuk Indonesia Holding Company.

Urea Granul Daun Buah

Pupuk urea granul Daun Buah memiliki ciri berwarna putih dengan butiran yang besar, yaitu kisaran 2–4,75 mm. Kadar nitrogen dalam pupuk ini adalah 46%. Urea granul Daun Buah diproduksi dalam kemasan 2 kg, 5 kg, 10 kg, 20 kg dan 50 kg. Urea granul lebih cocok untuk segmen perkebunan dan industri.

Urea Prill Daun Buah

Pupuk urea prill Daun Buah memiliki ciri fisik berwarna putih dengan butiran yang lebih kecil, yaitu kisaran 1–3,35 mm.  Kadar nitrogen dalam pupuk ini adalah 46%. Urea prill Daun Buah tersedia dalam kemasan 2 kg, 5 kg, 10 kg, 20 kg dan 50 kg. Irea prill banyak digunakan untuk segmen tanaman pangan dan industri. 

Pupuk urea granul dan prill Daun Buah memiliki keunggulan dibandingkan jenis pupuk lainnya, yaitu:

– Mudah larut dalam tanah sehingga mudah diserap tanaman.

– Butiran pupuk urea diberi perlakuan anti caking agar tidak mudah menggumpal.

Urea Pupuk Indonesia

Urea Pupuk Indonesia berbentuk butiran dengan warna merah muda atau pink. Kadar nitrogen minimal dalam pupuk ini sebesar 46%, kadar biuret maksimal 1%, dan ukuran butiran kisaran 1–3,35 mm. Urea bersubsidi ini diproduksi dalam kemasan 50 kg.

Produksi Pupuk Urea oleh PKT

Pupuk Kaltim memiliki lima pabrik urea, yakni Pabrik 1A, Pabrik 2, Pabrik 3, Pabrik 4, dan Pabrik 5. Produk urea jenis prill diproduksi oleh Pabrik 2 dan Pabrik 3. Dalam pada itu, produk urea jenis granul diproduksi oleh Pabrik 1A, Pabrik 4, dan Pabrik 5. Kapasitas produksi kelima pabrik tersebut mencapai 3,43 juta ton urea per tahun

Sepanjang kuartal I 2021 PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), mencatatkan telah memproduksi 904.91 ton pupuk urea, 55.761 ton NPK, dan 751.685 ton Amoniak. Adapun hal ini sejalan dengan komitmen yang dibuat oleh PKT untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Dari jumlah produksi yang telah dibuat, PKT telah mendistribusikan ke delapan wilayah tanggung jawabnya yaitu, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara. Juga di Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Kemudian hingga 30 April 2021, PKT telah menyalurkan subsidi urea sebanyak 320.077 ton, dari alokasi melalui SK Mentan tahun 2021 yang baru terealisasi sebesar 32 persen. Untuk NPK tersubsidi sebanyak 60.728 ton, dan telah terealisasi sebesar 30 persen.

Sementara itu, sampai dengan 30 April 2021 PKT telah menyediakan stok urea subsidi sebanyak 190.089 ton, non subsidi 75.226 ton. Serta NPK subsidi sebanyak 7.265 ton, dan non subsidi 6.142 ton.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengatakan, peran PKT dalam produksi dan distribusi pupuk disinergikan dengan para pemain lainnya di sektor pangan. PKT juga merupakan elemen penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

“Namun tidak hanya itu, kami juga memastikan penyaluran pupuk berkontribusi penting dalam mendukung produktivitas petani dan kesuksesan musim tanam, serta menjaga perputaran ekonomi nasional selama pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 saat ini menjadi momentum yang semakin memacu kami untuk terus menjalankan komitmen tersebut,” jelasnya melalui siaran pers, 10 Mei 2021 lalu

PKT Dukung Diversifikasi Bahan Pangan

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) jug mengerahkan inovasi mutakhir guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, di antaranya dengan diversifikasi bahan pangan untuk mengantisipasi krisis melalui penyediaan pangan alternatif selain beras.

Hal ini sebagai upaya dukungan terhadap pengembangan diversifikasi pangan oleh Kementerian Pertanian yang berfokus pada enam pangan sumber karbohidrat non beras, yaitu ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang, dan sorgum.

Diversifikasi pangan ini memiliki manfaat, yaitu memperbaiki kualitas tanah serta mengurangi hama dan penyakit. Upaya ini juga dioptimalkan dengan, optimalisasi lahan sawah melalui metode pertanian pola integrated farming yang mengintegrasikan pertanian dan peternakan, melalui pola konsep zero waste dengan memaksimalkan potensi yang ada.

PKT Kawal Pendistribusian Pupuk

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) selaku produsen pupuk wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran penyaluran pupuk, khususnya pupuk bersubsidi. 

Untuk itu PKT selalu menyiapkan stok pupuk bersubsidi yang cukup untuk kebutuhan di masing-masing wilayah distribusi sesuai ketentuan pemerintah yang secara berkala ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia.

PKT juga memenuhi prinsip 6 Tepat dalam mengatur pengadaan dan pendistribusian pupuk, yaitu Tepat Jenis, Jumlah, Harga, Tempat, Waktu, dan Mutu.

Sebagai upaya memastikan ketersediaan dan kelancaran penyaluran pupuk, proses distribusi pupuk oleh PKT melalui empat lini distribusi, yaitu:

–Lini I, merupakan tempat penyimpanan pupuk milik produsen pupuk atau tempat pembongkaran dan penyimpanan pupuk impor kemudian dikirim ke Lini II.

– Lini II, merupakan gudang penyimpanan pupuk atau unit pengantongan pupuk di tingkat provinsi milik produsen kemudian didistribusikan ke Lini III.

– Lini III, merupakan gudang penyimpanan pupuk di tingkat kabupaten/kota baik milik produsen atau distributor resmi untuk di distribusikan ke Lini IV.

– Lini IV, merupakan tempat penyimpanan pupuk kios pengecer resmi yang melakukan penjualan pupuk kepada petani. (*)

Topik
Artikel Terbaru