Free cookie consent management tool by TermsFeedRekomendasi Pupuk Pembesar Rimpang Jahe, Sudah Punya? - Demfarm
logo-demfarm

Rekomendasi Pupuk Pembesar Rimpang Jahe, Sudah Punya?

·
<p>Pupuk Pembesar Rimpang Jahe &#8211; Foto oleh Pinterest</p>

Pupuk Pembesar Rimpang Jahe – Foto oleh Pinterest

(Istimewa)

Jahe merupakan salah satu jenis tanaman obat yang banyak digunakan di Indonesia. Jahe dapat digunakan sebagai salah satu bumbu dapur, bisa pula diolah menjadi banyak jenis minuman. Selain itu, bisa juga digunakan sebagai obat-obatan dan masih banyak lagi.

Jahe memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, Seperti membantu untuk menjaga stamina tubuh dan sebagai antibakteri, menghangatkan tubuh, membantu meringankan gejala batuk dan masih banyak lainnya. Oleh karena banyaknya manfaat yang diberikannya, jahe menjadi salah satu tanaman yang dibudidayakan dengan baik. 

Di Indonesia, jahe bisa ditanam hampir di seluruh wilayah. Untuk menanam jahe ada beberapa syarat tumbuh yang harus dipenuhi. Jahe akan tumbuh optimal pada daerah yang memiliki ketinggian 200-600 mdpl. Mendapatkan curah hujan 2.500-4.000 mm per tahun dengan suhu sedang-panas. Jahe juga memerlukan sinar matahari sekurang-kurangnya 8 jam perhari. Jahe juga menginginkan tanah yang subur, gembur, dan memiliki banyak humus atau bahan organik. PH yang dibutuhkan sekitar 6,8 -7. Jahe cocok ditanam pada jenis tanah andosol dan latosol merah coklat. 

Faktor keberhasilan budidaya jahe

Ketika melakukan budidaya tanaman, tentu hasil yang sangat diharapkan adalah panen yang berhasil. Panen dapat dikatakan berhasil apabila jahe yang dihasilkan memiliki kualitas dan kuantitas yang baik. Jahe dapat tumbuh besar, hasil panen yang banyak dan tentu saja dapat menghasilkan jahe yang berkualitas. Namun untuk mendapatkan panen yang berhasil, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. 

Faktor pertama yang mempengaruhi keberhasilan budidaya jahe adalah pembibitan. Jahe merupakan jenis tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara vegetatif. Untuk menjadikan bibit, pilihlah jahe indukan yang besar dan sehat, pastikan juga jahe tersebut dipanen pada usia 10-12 bulan.

Indukan harus memiliki visual yang mulus, mengkilat, dan tidak memiliki penyakit. Bibit juga sudah harus ditunaskan sekitar 1-1,5 bulan. Jika rimpang sudah memiliki tunas sepanjang 2-3 cm maka itu tandanya sudah siap untuk ditanam.

Sebelum melakukan penanaman, hal yang juga harus diperhatikan adalah penyiapan lahan sebagai media tanam. Lahan yang akan ditanami sudah harus gembur dan memiliki humus yang banyak.

Lakukan pemupukan sebelum menanam jahe, ini juga merupakan faktor penting yang harus diperhatikan.  Pemupukan tanah sebelum menanam dapat membantu jahe untuk tumbuh subur, tidak boros, lebih efisien dan membantu jahe terhindar dari penyakit. 

Untuk pupuk sebelum penanaman kamu bisa menggunakan pupuk kandang dan urea. Kamu bisa memberikan 1 kg pupuk kandang perlubang dan 5-10 gr pupuk urea. Setelah itu diamkan selama seminggu hingga siap untuk ditanam.

Selanjutnya tutup lubang tanam dengan tanah, tanam bibit dengan posisi tunas menghadap ke atas, dengan posisi rebah dan setiap lubang hanya untuk satu bibit. Faktor selanjutnya yang harus diperhatikan adalah pemeliharaan seperti penyulaman pada tanaman yang mati atau tunas tidak tumbuh. Melakukan penyiangan ketika jahe berusia 2-4 minggu. Melakukan pemupukan susulan dan mengamati tumbuhan dari penyakit dan hama.

Penggunaan Pupuk

Faktor penting untuk keberhasilan budidaya jahe adalah pada teknik pemberian pupuk. Pemberian pupuk pada jahe juga membutuhkan teknis yang tepat. Pupuk dapat diberikan dalam beberapa tahapan. Pertama adalah ketika menyiapkan lahan, pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan ketika menanam digunakan pupuk urea. Selanjutnya pemberian pupuk susulan amat sangat penting.

Pemberian pupuk susulan pada tanaman jahe ada 2 tahapan. Tahap pertama adalah ketika jahe berumur 2 bulan setelah ditanam. Berikan pupuk urea dengan takaran 10 gram per m persegi. Pemberian pupuk susulan kedua adalah ketika jahe berumur 5 bulan. Pupuk yang digunakan adalah urea dan KCL dengan takaran 100 kg/ ha untuk masing-masing pupuk. Salah satu produk dari Pupuk Kaltim yaitu NPK dapat digunakan sebagai pupuk untuk susulan kedua ini. Karena NPK memiliki bahan dasar yaitu urea, DAP, KCL, dan bahan- bahan lain berupa mikronutrien yang berkualitas tinggi.

Ketika pemberian pupuk caranya juga harus menjadi perhatian khusus. Lakukan pemberian pupuk dengan cara menugal di sebelah tanaman jahe, atau secara melingkar di sekeliling tanaman. Lalu tutup kembali dengan tanah dengan kedalaman pupuk 3-5 cm. Ketika pemberian pupuk hati- hati agar pupuk tidak mengenai batang jahe, karena akan menyebabkan jahe terluka dan mudah terserang penyakit.

Pemberian pupuk pada jahe dengan tepat dan efisien dapat membantu hasil panen yang baik. Buatlah catatan secara detail tentang waktu pemberian pupuk, takaran, dan jenis pupuk yang digunakan.

Penulis: Fitri

Topik
Artikel Terbaru