Salfok dengan Bonsai Baim Wong yang Mahal? Tanam Sendiri Aja Yuk!
Cara Menanam Bonsai di Rumah – Foto oleh Pinterest
(Istimewa)Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Dalam Bahasa Jepang, bon memiliki arti pot, sedangkan sai memiliki arti tanaman.
Meski secara bahasa kata bonsai diambil dari bahasa Jepang, bonsai sebenarnya berasal dari China. Bonsai di China memiliki nama lain yaitu Penjing atau Penzai yang memiliki arti miniatur tanaman. Orang Tiongkok memulai seni bonsai ini sejak 2000 tahun silam.
Bentuk tanaman bonsai memiliki nilai keindahan tersendiri. Proses pembuatan bonsai pun membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tidak heran harga tanaman bonsai cukup mahal bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta.
Tanaman bonsai juga kerap dijadikan koleksi pecinta keindahan tanaman. Salah satu tokoh yang mengoleksi tanaman bonsai yaitu YouTuber Baim Wong. Diketahui dari kanal YouTube-nya, bonsai-bonsai tersebut dibeli Baim Wong dengan harga puluhan juga hingga ratusan juta.
Koleksi bonsai Baim Wong ditempatkan di kantor Baim Paula. Salah satunya yang diletakkan di dekat kolam harganya mencapai Rp35 Juta. Selain itu masih ada bonsai lain dengan harga ratusan juga.
Karena harganya yang fantastis, Pak Acun asisten di rumah Baim Wong menyebut uang ratusan juta lebih baik digunakan untuk membeli rumah daripada untuk membeli tanaman bonsai. Ya begitulah, bagi pecinta tanaman bonsai, harga bukan menjadi masalah selama ia bisa menikmati keindahannya.
Cara Menanam Bonsai
Bagi Anda yang juga ingin memiliki tanaman bonsai seperti Baim Wong, tidak perlu membelinya dengan harga mahal. Lebih baik menanam sendiri di rumah. Memang menanam tanaman bonsai dibutuhkan kesabaran yang ekstra dibandingkan menanam tanaman dengan teknik biasa, namun hasilnya bisa cukup memuaskan.
Dirangkum dari beberapa sumber, berikut tahapan yang harus dilakukan untuk menghasilkan tanaman bonsai yang indah dan estetik.
1. Memilih Bakalan Bonsai
Bakalan bonsai yang akan ditanam adalah tanaman yang diambil dari alam atau dari hasil perbanyakan, baik biji, setek, cangkok, okulasi, maupun enten. Dari mana pun asalnya, tanaman yang dimaksud harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Tanaman dikotil
Tanaman berkeping dua atau tanaman dikotil umumnya berbentuk pohon yang keras dan berkambium. Jenis tanaman inilah yang paling ideal dijadikan bonsai. Tanaman jenis monokotil (seperti jenis kelapa, bambu, semak dan perdu) bisa juga dikerdilkan, tetapi disebut dengan bonsai sejati.
- Berumur panjang
Bonsai merupakan seni yang terus tumbuh, sehingga memerlukan tanaman yang bisa bertahan hidup puluhan, bahkan ratusan tahun.
- Tahan hidup dalam keterbatasan
Bakal bonsai sebaiknya tahan hujan dan panas. Selain itu, juga tahan terhadap kondisi wadah yang sempit dan terbatas. Sebagai bonsai, tanaman harus biasa hidup terus meskipun jumlah makanan atau nutrisinya sedikit dengan perkembangan akar dan batang yang seadanya.
- Memiliki daya tarik
Pohon yang akan dibonsai harus sudah memiliki daya tarik atau keindahan, baik daun, batang, akar, bunga, maupun buahnya. Keindahan tersebut akan semakin menonjol dan proporsional setelah mendapatkan perlakuan sesuai dengan tata cara pembonsaian yang benar.
- Tahan mendapat perlakuan
Untuk mendapatkan bonsai yang sempurna, pohon atau bakal bonsai perlu diperlakukan dengan teknik-teknik tertentu (detraining), misalnya diiris, dipangkas, dan dililit dengan kawat guna untuk mendapatkan bentuk yang sempurna. Contoh tanaman yang bisa dibuat bonsai di antaranya, yaitu azalea, pinus, asam, ulmus, jeruk, beringin, bougenville, buxus, sianto, dan lain sebagainya.
2. Pemilihan Media Tanam
Bonsai ditanam di dalam pot yang tipis, oleh karena itu media tanamnya sangat terbatas. Media tanam yang baik harus mengandung nutrisi dan bahan mineral yang cukup agar tanaman dapat hidup dan bertumbuh dengan baik.
Macam-macam bahan yang dipakai untuk campuran media tanam bonsai meliputi:
- Pasir
Bahan ini memiliki sifat porous sehingga mudah meneruskan air, mencegah air menggenangi media untuk waktu yang lama, dan memudahkan udara masuk ke dalam media tanam.
- Tanah
Jenis tanah yang umum dipakai yaitu tanah gunung yang hitam atau coklat tua dan tanah merah.
- Humus
Humus berasal dari dedaunan atau ranting pohon yang sudah mengalami proses pelapukan alami untuk jangka waktu yang lama. Humus mengandung banyak zat hara dan mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman.
- Kompos
Kompos banyak mengandung unsur hara dan biasanya ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik sesuai genetis dan potensi produksinya. Pupuk kompos bisa dibuat dalam bermacam-macam bentuk meliputi cair, curah, tablet, pelet, dan briket.
- Pupuk kandang
Pupuk kandang yang biasa dipakai berasal kotoran kambing. Pupuk kandang yang boleh dipakai yaitu sudah matang, yang warnanya coklat tua atau hitam dan tidak bau.
Media tanam bonsai memerlukan tanah atau humus lebih banyak agar dapat mempertahankan air atau kelembaban. Ada juga tanaman yang memerlukan nutrisi lebih banyak dari tanaman yang lain. Untuk itu, media tanamnya harus mengandung humus dan pupuk lebih banyak.
3. Penanaman Tanaman Bonsai
Penanaman tanaman bonsai diawali dengan pemilihan tanaman dengan batang utama yang cukup kuat kemudian memindahkan ke pot.
Selanjutnya bentuk alur tanaman sesuai dengan yang Anda inginkan dengan menggunakan kawat. Periksa ranting dan cabang yang tumbuh secara rutin untuk membentuk bonsai sesuai dengan apa yang kita mau.
Hal lain yang tak kalah penting adalah pemilihan tanah, karena di sanalah pembentukan batang, ranting dan dahan ditentukan.
Pilihlah tanah dengan kadar humus sedikit dan jagalah kelembaban tanah tersebut namun jangan biarkan terlalu banyak air atau sampai menyebabkan tanah menggumpal, karena dapat mengancam hidup tanaman.
Disamping itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman tanaman bonsai, di antaranya:
- Pot dan isinya
Pot merupakan sarana dalam kreasi bonsai yang tidak kalah penting dengan bonsai sendiri. Selain pot berbentuk baki, semua pot bonsai diperlengkapi dengan satu atau lebih lubang pembuangan air, yang ditutup dengan gas plastik atau yang lain.
Resep umum medium untuk tanaman yang berdaun lebar seperti beringin, getah perca, dan sawo adalah 50% tanah liat sedang, 20% pasir dan 30% kompos.
- Mengisi pot
Mengisi pot untuk tanaman bonsai merupakan duplikasi dari keadaan yang sebenarnya di alam bebas. Lapisan paling atasnya atau topsil, tebalnya tidak lebih dari 35 cm bersifat cerul, penuh dengan humus, dan subur.
Lapisan kedua masih lunak, masih dapat menyalurkan air ke bawah menjadi air tanah.
Lapisan ketiga bisa berbentuk lapisan tanah yang banyak batu-batuan berukuran beraneka ragam dan akhirnya lapisan paling bawah adalah lapisan induk batu yang kedap air.
- Pengamanan isi pot
Batu kerikil, pasir dan tanah bisa mengandung serangga tanah yang membahayakan tanaman bonsai, terutama cacing dan nematoda.
Untuk itu diperlukannya untuk memfilter isi pot agar terbebas dari cacing tanah, serangga, jenis-jenis penyakit, dan biji-biji rerumputan dan sebaginya terdapat di dalam tanah, agar tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.
4. Pemeliharaan Setelah Tanam
Setelah penanaman selesai, siram bakal bonsai dan tanahnya dengan mempergunakan sprayer yang halus. Air penyiraman harus bersih dan tidak berlumpur dan netral (tawar).
Hentikan penyiraman jika air sudah berlebihan dan mengalir ke luar melalui lubang air. Tempatkan kemudian bakal bonsai di tempat yang teduh, tidak banyak angin dan bebas dari gangguan anak-anak atau hewan kesayangan.
Untuk mempercepat tumbuhnya kembali (recovering) bakal bonsai dapat diusahakan dengan menutup seluruh tanaman dengan kantong plastik transparan.
5. Tahap Pembentukan Bonsai
Membentuk tanaman kerdil alias bonsai pada hakikatnya adalah membuat duplikat dari bentuk-bentuk pohon-pohon di alam bebas yang tetap di bawah ukuran yang normal.
Adapun tahap dalam pembentukan bonsai yaitu:
- Membentuk kerangka dasar
Bakal bonsai yang sudah siap untuk diberi kerangka dasar adalah yang sudah benar-benar sehat kembali, setelah mengalami pemindahan.
Batang pokoknya praktis sudah tidak tergoyahkan lagi dan sudah cukup mencapai ketinggian yang diperlukan pada akhirnya untuk dibentuk.
Sebelum membentuk kerangka dasar, rencanakan terlebih dahulu masak-masak bentuk bonsai yang dikhayalkan, dan bagaimana kira-kira bentuk bonsai pada akhirnya nanti.
- Mengubah arah dan bentuk
Mengubah bentuk dan arah tumbuhnya batang pokok dan dahan-dahan merupakan suatu paksaan dan memakan waktu hingga bentuk dan arah yang dihendaki tercapai.
Untuk keperluan tersebut diperlukan sarana untuk memudahkan pelaksanaannya seperti kawat kuningan dari beberapa ukuran diameternya, tali rafia, tang untuk memotong kawat, gunting pemangkas, gunting biasa, pisau kecil yang tajam, tang yang runcing ujungnya dan cellotape.
6. Penyempurnaan Bentuk Bonsai
Penyempurnaan bonsai dilakukan dengan menyusun ranting-ranting dengan daunnya yang cukup lebat, namun seimbang dengan bentuk dan ukuran bonsai keseluruhannya.
Pengendalian pertumbuhan pada tanaman bonsai dilaksanakan melalui pemangkasan dan pemetikan titik tumbuh. Pemangkasan dilakukan dengan cara memotong dahan atau ranting yang sedekat mungkin dengan kuntum yang nampak sehat tutup lukanya yang besar dengan paraffin.
Setelah itu dilanjutkan dengan melilit dahan-dahan yang memanjang menggunakan kawat selama pertumbuhan baru, untuk membentuk penampilan bonsai selanjutnya, hasil yang cukup mengesankan baru dapat dicapai setelah beberapa tahun.
Jenis Pupuk untuk Tanaman Bonsai
Pemupukan termasuk unsur penting dalam pemeliharaan tanaman bonsai agar bonsai tumbuh dengan optimal dan tetap terlihat segar. Oleh karena itu pilihlah jenis pupuk yang tepat. Jenis pupuk yang biasa digunakan untuk tanaman bonsai yakni pupuk organik dan anorganik.
1. Pupuk Organik
Pupuk organik berasal dari bahan organik dengan kandungan zat hara alami yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pupuk alami penyubur bonsai ini sangat aman bagi tanaman. Biasanya hasil yang didapat dari pupuk organik ialah bonsai menjadi dapat tumbuh dengan subur, besar serta kuat.
2. Kombinasi Pupuk Organik dan Anorganik
Kombinasi pupuk organik dan anorganik dapat memberikan perubahan yang bagus untuk pertumbuhan tanaman bonsai. Selama pencampuran antara kedua pupuk seimbang maka tanaman akan menjadi tumbuh dengan baik. Jangan sampai memberikan pupuk kimia secara berlebihan, sebab pupuk kimia maka dapat membakar daun bonsai.
Penulis: Eva