Free cookie consent management tool by TermsFeedStop Impor Gandum, Pemerintah Sarankan Sorgum - Demfarm
logo-demfarm

Stop Impor Gandum, Pemerintah Sarankan Sorgum

·

Sorgum mungkin masih terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Apa sebenarnya sorgum ini?

Sorgum merupakan tanaman yang berasal dari Afrika Timur. Bisa dikatakan, sorgum adalah tanaman yang sejauh ini paling layak menggantikan gandum yang hingga kini belum bisa dibudidayakan secara massal di Indonesia. Di negara tropis seperti Indonesia, tanaman biji-bijian ini mudah tumbuh. 

Belakangan ini, Pemerintah Indonesia gencar mengembangkan sorgum sebagai bahan pangan nasional. Bahkan Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar luasan tanam sorgum ditambah. Bahkan Jokowi juga meminta dibuatkan peta jalan (roadmap) hingga tahun 2024.

Pada tahap awal, Kementerian Pertanian mulai mengembangkan 15 ribu hektare tanaman sorgum. Pada 2023, pengembangan tanaman sorgum akan terus diperluas dari 40 ribu hektare menjadi 50 ribu hektare.

Keseriusan pemerintah untuk mengembangkan sorgum sebagai bahan pangan nasional ini mendapat dukungan dari TNI Angkatan Laut (TNI AL). TNI AL yang melakukan kerja sama dengan Kementerian Pertanian menggelar kegiatan ‘Gerakan Nasional Penanaman Sorgum’ yang dilakukan di 77 lokasi lahan TNI AL seluruh Indonesia. 

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengatakan gerakan ini untuk menjawab tantangan sektor pertanian ke depan, seperti krisis pangan hingga inflasi. Wamentan berharap agar Gerakan Nasional Penanaman Sorgum di 77 lokasi lahan TNI AL seluruh Indonesia ini dapat menjadi pilot project bagi instansi lain dalam mendukung kedaulatan pangan nasional.

“Insya Allah mudah-mudahan dari kegiatan hari ini dapat membawa hasil menjadi pilot project tentunya di semua lembaga, kementerian juga instansi yang lain,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono menyampaikan kegiatan penanaman sorgum secara serentak di 77 lokasi ini sebagai bentuk pemanfaatan lahan milik TNI AL untuk mendukung program ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan nasional.

“Kami berharap, semoga program ini dapat bermanfaat untuk masyarakat sekitar dan juga bangsa,” tutur Ahmadi Heri. 

Gerakan ini berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk penyelenggaraan Gerakan Nasional Penanaman Sorgum secara serentak di lokasi terbanyak di dunia.

Manfaat dan Kegunaan Sorgum

Sorgum adalah tanaman yang mengandung serat, mineral dan karbohidrat yang baik untuk tubuh. Selain sebagai bahan pangan utama, sorgum juga memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. 

Dilansir dari Webmd.com, sorgum mengandung zat besi sekitar 12% kebutuhan harian. Zat besi yang terkandung yaitu fosfor, mangan, magnesium, kalium, vitamin B6, dan tiamin. Beberapa penelitian menemukan manfaat sorgum untuk tubuh. Berikut ini adalah manfaat dari sorgum:

  1. Menurunkan berat badan

Sorgum membantu memberikan rasa kenyang lebih lama untuk tubuh karena mengandung pati di dalam bijinya. Selain itu, sorgum juga menjaga kalori.

  1. Bebas gluten

Sorgum bebas dari gluten. Protein gluten ditemukan dalam gandum dan barley yang menyebabkan masalah pencernaan. Umumnya orang-orang yang alergi gluten mengalami kembung, rasa sakit, dan kram karena mengkonsumsi gluten. Sehingga sorgum bisa menjadi pengganti gandum dan baik untuk mengatasi alergi gluten.

  1. Kaya serat

Mengutip dari Energy-future.com, sorgum memiliki serat lebih tinggi dan bebas gluten. Konsumsi serat setiap hari dapat mencegah obesitas, stroke, dan diabetes.

  1. Menjaga kesehatan tulang

Kandungan zat besi yang dimiliki sorgum baik untuk Kesehatan tulang. Kandungan zat besi dapat mencegah penyakit tulang seperti osteoporosis.

  1. Baik untuk sistem pencernaan

Biji-bijian biasanya mengandung serat dan mineral. Kandungan ini dapat mengurangi masalah pencernaan, seperti diare atau sembelit.

  1. Mengurangi radikal bebas

Sorgum mengandung tanin, antosianin, phytosterol, policosanol, dan asam fenolik tinggi. Kandungan tersebut baik untuk tubuh. Tanaman ini dapat melindungi kulit dan mengurangi radikal bebas. Selain itu antioksidan penting untuk regenerasi sel-sel yang rusak.

  1. Anti peradangan

Manfaat sorgum terakhir sebagai panganan untuk mencegah peradangan. Ini disebabkan sorgum mengandung senyawa fenolik yang bertindak sebagai antioksidan. Kandungan ini dapat mengurangi peradangan pada tubuh.

Ajakan Pemerintah dalam Memproduksi Sorgum

Pemerintah terus berupaya mengembangkan tanaman pengganti gandum untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Hal ini tak lepas dari adanya potensi krisis pangan mengingat Rusia dan Ukraina yang masih berperang merupakan pemain utama dalam perdagangan hasil-hasil pertanian. 

Data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menyebutkan bahwa Rusia merupakan penghasil 11 persen gandum dunia. Sedangkan Ukraina menyumbang 3 persen dalam perdagangan gandum dunia pada 2021. Karena itu, langkah nyata yang dilakukan pemerintah adalah dengan meningkatkan produksi dan hilirisasi tanaman sorgum.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa hingga bulan Juni tahun 2022 realisasi luas tanam sorgum adalah 4.355 ha dan tersebar di 6 provinsi. Luas tanam sorgum tersebut memiliki perkiraan produksi sebesar 15.243 ton atau dengan produktivitas 3,63 ton/ha. Luasan tersebut akan dipersiapkan oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Bapak Presiden Joko Widodo meminta agar dibuatkan roadmap sampai 2024. Presiden juga meminta Kabupaten Waingapu di Provinsi Nusa Tenggara Timur diprioritaskan,” kata Menko Airlangga.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan pembudidayaan sorgum sebagai bahan makanan alternatif pengganti gandung akan difokuskan di daerah kering dan yang sudah terbiasa menanam komoditas tersebut. Ia mencontohkan beberapa daerah di Indonesia bagian timur. 

“Daerah tersebut di antaranya di Nusa Tenggara Timur serta daerah bekas tambang, seperti di Bangka Belitung, Kalimantan, dan Sulawesi,” ujarnya.

Menurut Moeldoko, pembudidayaan sorgum penting dilakukan untuk mengantisipasi krisis pangan menyusul kondisi ketidakpastian global saat ini.

Topik
Artikel Terbaru